Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sukaharjaAvatar border
TS
sukaharja
Futurisme Pamali
( Pamali adalah istilah pantangan atau larangan pada zaman dulu, dalam istilah bahasa Sunda)

*Kesatu

Seandainya zaman tidak berubah dan tetap seperti dulu, mungkin kata "Pamali" ini tetap dijadikan kata sakti untuk membentengi perilaku manusia dari segala kemungkinan buruk yang akan terjadi. Namun, transformasi zaman dan pelakunya semakin maju tidak terbendung, hingga peradabanpun ikut berubah yang kini diklaim sebagai modernisasi.

Sejatinya, kata itu adalah sebuah usaha dari para leluhur untuk menata perilaku hidup manusia supaya tidak merugikan diri sendiri dan orang lain. Caranya dengan memberikan sedikit "ancaman" buruk yang diluar nalar manusia dengan harapan orang itu akan takut dan tidak melakukan hal-hal yang dilarang, karena ketidak pantasan dan keselamatan untuk dirnya. Disebut luar nalar karena antara pekerjaan dan balasan atau sebab-akibatnya tidak linear atau tidal rasional.

"Pamali!. Jangan duduk diatas meja, nanti bisa memiliki banyak hutang. Pamali!".

Karena orang modern cenderung mengedapankan logika, maka hal yang diungkapkan diatas hanyalah sebuah takhayul belaka atau mitos yang kebenarannya tidak empiris. Maka patahlah sudah usaha penataan itu, karena hal itu tidak bisa dibuktikan secara ilmiah dan hanya keyakinan hati yang sanggup untuk mempercayai dan mematuhinya. Lalu berapa persen orang sekarang yang mematuhi keyakinan itu?.

"Seolah-olah orang modern ini sudah memiliki kepastian untuk hidup besok, seolah-olah akal mereka mampu menjawab apapun yang ada di dunia".

Kita kepalang menyepakati bahwa orang tua zaman dahulu masih jauh dengan sains. Mereka hanya sekumpulan orang bodoh yang tidak berkembang, tidak ada upaya untuk mengembangkan zaman sehingga keadaannya seperti itu-itu saja dan hanya mengandalkan keyakinan yang misterius, bias, dan ghaib. Betapa konyol mereka, tidak futuristik dan primordialis. Loh, anggapan kita itu benar atau salah?. Atau nalar kita yang tidak sanggup meraba pola pikir mereka? Jangan-jangan kita yang bodoh.

Secara kontekstual, pemikiran mereka sebenarnya sudah jauh berada di depan. Hanya saja kita malas untuk meneliti ucapan mereka, dan hanya langsung meyakininya atau menganggapnya sebagai mitos. Semua yang "dipamalikan" oleh mereka hakikatnya untuk mengatur hidupnya sekarang dan masa depan, dengan mengedepankan moral, sopan santun, dan kebijaksanaan, yang outputnya nanti adalah menjadi manusia mulia dan memberikan keseimbangan terhadap alam dan sesama makhluk.

***




Diubah oleh sukaharja 31-10-2017 00:59
0
12.8K
91
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.