Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

john.pantawAvatar border
TS
john.pantaw
Pengusaha Makanan Minuman Keluhkan Penjualan Terpukul Daya Beli Lemah
Gappmi menekankan perlambatan pertumbuhan industri makan dan minuman disebabkan daya beli masyarakat yang menurun, bukan perpindahan belanja online.

Pengusaha Makanan dan Minuman (GAPMMI) memperkirakan industri makan dan minuman hingga akhir tahun ini akan menurun dibandingkan tahun lalu. Daya beli masyarakat yang melemah dituding sebagai penyebab penurunannya.

Pertumbuhan industri makanan dan minuman pada 2016 sebesar 8,5%. Sedangkan hingga kuartal II-2017 hanya tumbuh 7,19%. "Sampai akhir tahun kira-kira 6% pertumbuhannya. Padahal saya harapkan Agustus naik karena lebaran, tetapi di retail malah turun. Kalau retail turun, kami yang suplai juga turun," ujar Ketua Gapmmi Adhi S. Lukman saat ditemui di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (30/10).

Meski secara umum mengalami penurunan, Adhi menjelaskan beberapa produk makanan masih tumbuh di antaranya biskuit. Namun, Adhi mengatakan, hal tersebut terjadi karena pengusaha terus berinovasi mengeluarkan produk baru. Inovasi ini memang menjadi kunci, kata Adhi, tetapi harus dibarengi dengan perolehan bahan baku yang mudah untuk industri tersebut.

Adhi menekankan, perlambatan pertumbuhan industri makan dan minuman disebabkan daya beli masyarakat yang menurun, bukan perpindahan ke belanja secara elektronik (online). Alasannya, kontribusi penjualan online dalam industri makan dan minuman sangatlah kecil. Hanya beberapa produk tertentu seperti pembuatan kue khusus yang dipesan pelanggan.

Meskipun pemesanan makanan dan minuman lewat aplikasi online, pembeliannya tetap di outlet retail berbentuk fisik, bukan melalui e-commerce. Namun, pertumbuhan produksi pun mengalami perlambatan.

Untuk itu, Adhi mengatakan, pemerintah harus menggenjot konsumsi rumah tangga dengan mengakselerasi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) lewat penyaluran bantuan sosial atau program lain untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Selain itu, dirinya juga berharap adanya transfer dana ke desa juga bisa mendorong pertumbuhan tersebut.

Penurunan daya beli ini juga dirasakan Asosiasi Industri Minuman Ringan Indonseia (ASRIM). Ketua ASRIM Triyono Pridjosoesilo menuturkan, penurunan daya beli membuat pertumbuhan industrinya mengalami minus hingga kuartal II-2017. "Minus sampai 3,3% dibandingkan tahun lalu," kata dia.

katadata

Lawan-lawan politik jokowi mulai bermunculan menjelang 2019.
emoticon-Hansip
tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
1.9K
16
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.7KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.