Saat ini memang sedang marak ya pembahasan mengenai tingkah laku anak jaman now. Setelah beberapa waktu yang lalu tema pembahasan seringkali berputar pada nostalgia anak jaman 90’ an, sekarang berubah trendnya dimana mengangkat problematika seputaran tingkah laku kids jaman now yang available-availaible saja.
Rasanya akan cukup menarik jika dua kubu yang berbeda generasi ini kita bahas bersama. Disini TS akan berusaha mengulas dengan obyektif dan tanpa berat sebelah. Ditambah lagi TS yang tua renta ini adalah anggota genk 80’ an, sehingga bukan termasuk salah satu dari club 90’an atau anggota kids 2000an yang istilah bahasa jermannya sering disebut kids jaman now.
Kids 90’an
Quote:
Sakti Mandraguna
Jika kita membahas anak 90’an, salah satu kelebihannya yang terlihat paling menonjol adalah dari segi kesaktiannya. Anak 90’an terkenal memiliki ilmu telepati yang luar biasa. Bagaimana tidak, tanpa bantuan sedikitpun dari alat komunikasi, Budi dan Banu bisa hangout bersama tepat waktu di sore hari, hanya bermodalkan janjian sebelumnya pada saat pelajaran bahasa indonesia di sekolah.
Jika salah satunya telah berada di TKP dan belum ada tanda tanda kehadiran dari temannya, maka dengan insting dan nalurinya yang luar biasa akan dapat menemukan lokasi temannya tersebut. Entah itu masih berada di rumah, ataupun ternyata sedang mempir sejenak di Rental Playstation untuk melihat fenomena luar biasa dimana Roberto Carlos yang tadinya seorang bek sayap kiri bisa menjelma menjadi Striker maut.
Tidak hanya itu saja, kesaktian anak 90’an terlihat juga dari sisi daya tahan fisiknya. Seolah tanpa mengenal rasa lelah selepas mengayuh sepeda dari jarak yang cukup jauh antara sekolah dan rumahnya, anak 90’an akan kembali menjelajah alam pada sore harinya. Dari mulai eksplorasi sungai dengan alirannya yang deras, hingga area persawahan yang dikenal cukup rawan binatang berbisa, ataupun bermain sepakbola pada lapangan yang penuh batu kerikil tajam.
Quote:
Pendewasaan yang proporsional
Saat menilai karakteristik dari anak 90’an, khusunya pada sisi kedewasaan, maka kita akan melihat adanya proses menuju kedewasaan yang sesuai dengan waktunya. Jika kita melihat pembagian waktunya, akan sesuai dengan jenjang ataupun tingkatan pendidikannya.
Pada sekolah dasar, dimana anak 90’an akan menjadi anak-anak seutuhnya dengan masa bermain dan diselingi belajar. Kemudian beranjak sekolah menengah pertama, dimana mereka mulai mengenali hal baru dan proses adaptasi menuju proses pendewasaan.
Kemudian saat sekolah menengah atas, barusal mereka mulai mencari jati diri dan juga kematangan dalam nilai kehidupan, yang akan semakin diperkuat saat mereka beranjak ke perguruan tinggi.
Kids Jaman Now
Quote:
Skill yang luar biasa
Dengan adanya faktor penunjang berupa perkembangan teknologi yang luar biasa, maka tak heran jika anak jaman now terkadang memiliki skill dan juga kemampuan yang bisa dikatakan melebihi usianya. Kemudahan dan kecepatan akan akses informasi semakin mempercepat anak jaman now dalam proses pembelajaran dan juga bertambahnya pengetahuan.
Jika pada jaman dulu kita harus membuka RPUL atau RPAL, maka anak sekarang tinggal membuka ponsel pintarnya untuk mendapatkan sajian informasi yang jauh lebih lengkap dan juga terupdate. Maka dari itu tidak mengherankan rasanya jika anak jaman now bisa dikatakan memiliki kepintaran yang mengagumkan, karena dukungan kemajuan teknologi menjadikan mereka akan lebih aktif dalam mempelajari hal yang baru.
Quote:
Proses Pendewasaaan Yang Cepat
Dengan adanya faktor kecepatan dalam pembelajaran hal baru, maka hal itu akan berimbas juga dengan semakin cepatnya proses pendewasaan pada kids jaman now. Sajian informasi dan juga pengetahuan yang seolah tanpa batas, menjadikan mereka menjadi pribadi yang cepat berkembang dalam sisi pendewasaan.
Meskipun saat ini sedang ramai pembahasan mengenai tingkah laku negatif kids jaman now atau yang seringkali disebut dengan Generasi Mecin, namun dibalik itu ada juga banyak kisah positif dan juga membanggakan dari generasi anak jaman sekarang. Hanya saja memang hal yang negatif saat ini jauh lebih dominan, dikarenakan kurang adanya peran aktif orangtua dalam mengawasi dan memberikan pendampingan kepada anaknya.
Dengan adanya kemauan keras dari orangtua dalam mendampingi dan juga memberikan pengawasan ekstra terhadap anak jaman sekarang, maka sesungguhnya perkembangan teknologi yang semakin maju justru akan menjadi sebuah senjata hebat dimana akan membentuk anak-anak pada jaman sekarang menjadi individu yang cepat dalam mempelajari hal baru, tetapi juga pribadi yang berkualitas dalam kematangan cara berpikirnya.
Quote:
Kesimpulan
Dari beberapa poin diatas tentu sudah memberikan beberapa gambaran mengenai keunggulan dari kedua kubu. Manakah yang lebih unggul?
Bagi saya pribadi, keduanya memiliki kemampuan dan juga keunggulan yang sama kuat. Masing- masing tentu juga memiliki kekurangannya tersendiri.
Anak jaman 90an tidak perlu mencela secara berlebihan mengenai tingkah laku negatif dari kids jaman now. Ketahuilah bahwasanya mereka hanya sedang tersesat karena kurangnya pengawasan dan juga bimbingan positif dari lingkungan sekitarnya. Begitu juga sebaliknya, generasi milenial tidak perlu sinis terhadap anak 90an, karena sebenarnya mereka hanya sedang mengungkapkan kepeduliannya.
Bukankah seharusnya kalian semua saling bersinergi untuk mewujudkan perkembangan Indonesia yang lebih baik lagi bukan?
Quote:
Daftar Pustaka
Tulisan : Pemikiran pribadi
Gambar : Dari mbah Gugel tentunya
Quote:
Jangan Lupa Komeng Ya Bray