HOT THREAD KE 66
*30 Oktober 2017*




Selamat pagi, siang, sore, petang, dan malam kawan - kawan kaskuser semua yang baik hati. Bertemu kembali di thread sederhana ane.

Minggu - minggu ini media kita sedang di ramaikan pemberitaan mengenai seorang pemimpin yang melakukan terobosan (baca : menerobos, red) arus lalu lintas satu arah di Puncak, Bogor hanya demi agar terhindar dari kemacetan yang memang selalu terjadi di setiap akhir pekan.

Lalu saat media ramai memberitakan, berbagai pihak memberikan klarifikasi mengenai hal itu. Meskipun pada akhirnya ada pula pihak yang membantah terhadap klarifikasi yang di berikan sebelumnya.
Terlepas dari terobos menerobos, seandainya kita mempunyai seorang pemimpin yang suka melakukan terobosan (baca menerobos aja ya) terhadap aturan yang sudah ada. Apa sih yang bisa kita lakukan? Ini tidak hanya berlaku untuk pimpinan yang menerobos arus satu arah loh Gan, tapi berlaku secara umum.




Menolak dengan tegas.


Tentunya tidak semua orang punya keberanian untuk melakukan penolakan terhadap perintah pimpinan. Apalagi dalam dunia kerja, kalau kita melawan apa yang sudah menjadi keputusan pimpinan, kita akan di highlight termasuk kategori pembangkang, meskipun kita merasa apa yang kita perbuat tersebut sudah benar. Dan ujung - ujungnya bisa saja kita di mutasi atau paling parah bisa di berhentikan dari tempat kerja.



Menyampaikan dengan halus.


Jika kita tidak punya keberanian yang tinggi untuk menolak perintah pimpinan yang menerobos aturan, maka kita bisa menolaknya dengan bahasa atau tindakan yang lebih halus. Bisa berupa analogi, atau dengan sindiran atau lainnya. Yang pada intinya menunjukkan ketidaksetujuan kita pada apa yang di perintahkan pimpinan.



Cuek bebek dan tidak peduli.


Tidak semua orang punya empati dan rasa kepedulian sosial terhadap orang lain. Bahkan di saat ada orang lain yang melakukan hal yang merugikan orang lain dia tetap tidak peduli. Yang penting tidak merugikan dirinya secara langsung. Dia bakal bertindak seolah - olah tidak ada yang terjadi.



Diam.


Selain orang yang tidak peduli dan cuek dengan kondisi di sekitarnya. Ada pula orang yang sebenarnya dia peduli tapi tidak bisa berbuat apa - apa. Dia punya kemauan tapi tidak punya kemampuan dan keberanian. Andai di perintah pimpinan untuk menerobos aturan, dia bakal tetap menjalankannya meskipun hatinya berat.



Menggerutu.


Di bilang punya usul nggak, di bilang suka protes juga nggak, di bilang cuek bebek juga kagak. Tapi di belakang suka ngomel - ngomel sendiri. Misalkan saja saat kita kerja dan di minta pimpinan untuk melakukan pekerjaan yang sebenarnya bukan jobdesk kita. Menolak nggak berani, mengiyakan tapi dengan menggerutu.




Manusia hidup di batasi dengan aturan - aturan yang di buat agar memudahkan dan membuat manusia menjadi sama - sama nyaman. Tidak hanya mudah bagi satu pihak tapi merugikan untuk pihak yang lainnya. Jika kita melihat seorang pemimpin, baik di lingkungan kerja, di lingkungan masyarakat bahkan di pimpinan yang duduk di pemerintahan melakukan terobosan yang merugikan orang lain, apa yang sebaiknya kita lakukan tergantung keberanian dan kemauan kita. Jika di rasa pimpinan tersebut bisa di ajak bicara, sebaiknya kita sampaikan dengan jelas dan tegas bahwa itu melanggar aturan. Tapi jika pimpinan tersebut tidak mudah di ajak bicara, ada baiknya untuk menyampaikannya secara halus atau bahkan diam.










Disclaimer : Asli tulisan TS
Sumur : Pengamatan dan pengalaman pribadi TS