Foto ini bersumber dari akun facebook Adimart Aminardi di grup Ahensi dan Ex Ahensi. Berhubung tidak ada button share, jadi saya post ulang foto.
Billboard yang dibuat Go-Jek ini lumayan kontroversial, beberapa orang bilang bikin bahaya karena orang berkendara gabisa baca lama-lama, adalagi yang bilang sayang bisa jadi orang ga jadi dapet pesannya apa.
Kalo saya bilang Go-Jek lagi-lagi dengan pekanya menempatkan diri jadi seseorang yang stuck ditengah kemacetan, kadang apapun yang ada di sekeliling akan dibaca, rata-rata waktu tertahan di kemacetan bisa 10 bahkan 30 menit. Pendekatan tulisan di billboard ini ke dunia pribadi, bagaimana membayangkan banyak yang hilang ketika kita sering jadi bagian dari kemacetan.
Beberapa orang yang lewat saat tidak macer, mungkin tidak kebagian membaca penuh, tapi satu dua orang yang membaca dan tersentuh tentu akan membagikan pengalamannya ketika membaca ini, bahkan akan posting di sosial media, dilihat oleh mereka yang sedang terkena macet di daerah lainnya tapi lewat layar handphone. Apa yang dibuat Go-Jek lagi-lagi viral.
Go-Jek berhasil mempertahankan tradisi peka dalam setiap komunikasinya dan kenyataannya memang kadang komunikasi brand tidak perlu selalu tentang teknis yang muluk-muluk, semua kembali ke semakin mengenal siapa yang diajak berkomunikasi.
Salut!

sumber