Kasus HIV/AIDS sering diibaratkan seperti fenomena gunung es, karena laporan jumlah kasus tidak mencerminkan masalah yang sebenarnya. Kondisi ini terjadi karena Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) enggan atau malu untuk memeriksakan diri.

Di sisi lain, penyakit ini diketahui juga yang diidap para ibu rumah tangga, bahkan termasuk anak-anak. Penularannya tidak hanya melalui hubungan seksual, tetapi juga bisa melalui transfusi darah. Oleh karena itu, masyarakat disarankan secara sukarela melakukan pemeriksaan HIV/AIDS di rumah sakit, sehinga penanganan bisa lebih cepat dilakukan.

“Pemeriksaan di rumah sakit itu gratis, dan bersifat rahasia. Karena itu kita sarankan masyarakat bisa secara sukarela melakukan pemeriksaan,” kata Kasi Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang (RSTS & KPO) Dinas Sosial Aceh, MY Putra Utama, dalam acara sosialisasi bahaya HIV/AIDS di Langsa baru-baru ini, sebagaimana rilis yang diterima Serambi, kemarin.

Dikatakan Putra, penderita HIV/AIDS kadang sangat takut mencari solusi agar bisa mendapatkan pemulihan, dan kadang kala, rasa malu dan takut diketahui itu justru menjadi bomerang. Padien tidak dapat dilakukan pemulihan karena penanganannya sudah terlambat.

“Memang kita sadari belum ada obat yang dapat menjamin kesembuhan dari penyakit HIV dan AIDS. Hanya saja seiring berjalannya waktu, semakin ditemukan pengobatan yang lebih simpel, yakni dengan menggunakan ARV yang selalu harus diminum dua kali dalam sehari dan harus teratur dan tertib,” jelas Putra.

“Itu pun membutuhkan pendampingan dari berbagai pihak agar pasien selalu ingat jadwal meminum obat sehingga tidak terjadi pergeseran proses awal pengobatan,” tambahnya lagi.

Dokter Gunardi Sppd dari RSUD Langsa juga menyampaikan hal yang sama. Ia meminta setiap warga peduli kesehatan dan bisa secara sukarela melakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui kondisi kesehatan karena rumah sakit mempunyai fasilitas VCT HIV AIDS.

“Hasilnya pemeriksaan dirahasiakan. Jadi bagi masyarakat jangan takut memeriksakan diri, karena lebih awal diketahui lebih mudah dilakukan penyembuhan,” ucapnya.

Sementara nara sumber lain dari Fakultas Kedokteran Unsyiah, Dahlia SPsi MSc, dalam kesempatan itu lebih menekankan tentang perilaku hidup sehat sesuai syariat. “Ini merupakan salah satu cara yang utama agar kita terhindar dari penularan HIV/AIDS,” katanya.

http://aceh.tribunnews.com/2017/10/27/masyarakat-disarankan-cek-hivaids-di-rs
Jauhi virusnya,jgn orgnya ya kak