- Beranda
- Catatan Perjalanan OANC
[CATPER]Lintas Ciremai via Palutungan - Linggarjati [22-24 April 2017]
...
TS
DevilMayHorny
[CATPER]Lintas Ciremai via Palutungan - Linggarjati [22-24 April 2017]
Quote:
Halo agan dan agawanti OANC tercinta, kembali lagi ane sharing tentang perjalanan ane melintas Ciremai via Palutungan
- Linggarjati. Sebelumnya ane sudah melakukan pendakian Ciremai melalui jalur linggarjati. Bagi yang penasaran bisa mampir ke catper ane sebelumnya >>> Catper Puncak Pertama di Jawa Barat
Perjalanan ini sebenarnya sudah cukup lama ingin saya post, namun niat dan waktu selalu menjadi alasan untuk menggagalkan niat bikin catper.
Selagi niat masih ada, dan sisa sisa memori masih tersimpan, mari kita mulai catatan perjalanan ini.
- Linggarjati. Sebelumnya ane sudah melakukan pendakian Ciremai melalui jalur linggarjati. Bagi yang penasaran bisa mampir ke catper ane sebelumnya >>> Catper Puncak Pertama di Jawa Barat
Perjalanan ini sebenarnya sudah cukup lama ingin saya post, namun niat dan waktu selalu menjadi alasan untuk menggagalkan niat bikin catper.
Selagi niat masih ada, dan sisa sisa memori masih tersimpan, mari kita mulai catatan perjalanan ini.
Quote:
Quote:
21 April
Quote:
Perjalanan melintas Ciremai ini dimulai dari stasiun Gambir, kita yang beranggotakan 5 orang (3 cowo, 2 cewek) sudah bersiap dan berkumpul. Awalnya semua berjalan lancar, namun petaka dimulai ketika salah satu srikandi kami bergegas duluan masuk ke gerbong.
Sisanya menunggu teman yang mepet bener sampe stasiunnya.
Kita itu orangnya random, pesen tiket kereta pun ada yang duluan ada yang mepet sehingga tidak satu gerbong. Srikandi kita yang duluan masuk berpesan, kalo teman kita yang terakhir datang itu gagal naek kereta, minta dikabarin. Beberapa saat, teman kita yang sedikit telat akhirnya datang, kita semua bergegas menuju kereta dan duduk dengan tenang, dan mengabari srikandi kita yang duluan naik bahwa semua sudah naik, via whatsapp.
Kereta berjalan, setelah beberapa menit, salah satu srikandi yang duluan naik ini memberi kabar bahwa ketinggalan kereta, ane pikir bercanda, setelah berbicara ditelpon, dan menjelaskan tidak mendapat kabar, yang juga ternyata baterai hapenya lemah, dia mengambil keputusan untuk tidak naik kereta, menunggu teman kita yang dianggap tertinggal kereta. Niatnya baik, tapi jadi apes.
Srikandi kita yang satu ini punya skill social engineering yang luar biasa, dengan sigap langsung beli tiket travel, dan entah bagaimana ceritanya dia bisa diantarkan sampai basecamp linggarjati, kalau ane tidak salah ingat. Padahal kebanyakan mah jarang yang mau nganterin.
Srikandi kita yang satu ini memang selalu bermasalah dengan tiket, diperjalanan sebelumnya, dia juga melakukan kesalahan pembelian tiket pulang, yang ia beli adalah tiket bulan depan ditanggal yang sama. Sungguh terlalu~.
Perjalanan berlanjut, kita tiba di Cirebon sekitar pukul 3 pagi, dan menunggu angkot yang biasa menjemput kita di dekat stasiun sambil menikmati nasi goreng.
Setelah sarapan kita bergegas menuju basecamp linggarjati untuk menjemput salah satu ranger yang akan menemani, dan juga menunggu srikandi kita tersebut tiba. Kurang lebih jam 4 atau stgh 5 pagi kita berangkat ke basecamp Palutungan.
Sisanya menunggu teman yang mepet bener sampe stasiunnya.
Kita itu orangnya random, pesen tiket kereta pun ada yang duluan ada yang mepet sehingga tidak satu gerbong. Srikandi kita yang duluan masuk berpesan, kalo teman kita yang terakhir datang itu gagal naek kereta, minta dikabarin. Beberapa saat, teman kita yang sedikit telat akhirnya datang, kita semua bergegas menuju kereta dan duduk dengan tenang, dan mengabari srikandi kita yang duluan naik bahwa semua sudah naik, via whatsapp.
Kereta berjalan, setelah beberapa menit, salah satu srikandi yang duluan naik ini memberi kabar bahwa ketinggalan kereta, ane pikir bercanda, setelah berbicara ditelpon, dan menjelaskan tidak mendapat kabar, yang juga ternyata baterai hapenya lemah, dia mengambil keputusan untuk tidak naik kereta, menunggu teman kita yang dianggap tertinggal kereta. Niatnya baik, tapi jadi apes.
Srikandi kita yang satu ini punya skill social engineering yang luar biasa, dengan sigap langsung beli tiket travel, dan entah bagaimana ceritanya dia bisa diantarkan sampai basecamp linggarjati, kalau ane tidak salah ingat. Padahal kebanyakan mah jarang yang mau nganterin.
Srikandi kita yang satu ini memang selalu bermasalah dengan tiket, diperjalanan sebelumnya, dia juga melakukan kesalahan pembelian tiket pulang, yang ia beli adalah tiket bulan depan ditanggal yang sama. Sungguh terlalu~.
Perjalanan berlanjut, kita tiba di Cirebon sekitar pukul 3 pagi, dan menunggu angkot yang biasa menjemput kita di dekat stasiun sambil menikmati nasi goreng.
Spoiler for Stasiun Cirebon:
Quote:
Quote:
Stasiun Cirebon dini hari
Setelah sarapan kita bergegas menuju basecamp linggarjati untuk menjemput salah satu ranger yang akan menemani, dan juga menunggu srikandi kita tersebut tiba. Kurang lebih jam 4 atau stgh 5 pagi kita berangkat ke basecamp Palutungan.
Quote:
Quote:
22 April
Quote:
Sekitar pukul setengah 6 kita sudah tiba di basecamp jalur Palutungan, situasi lumayan ramai, banyak juga yang melakukan pendakian ciremai.
Setelah melakukan proses administrasi, persiapan bungkus makanan untuk makan siang diatas kita memulai perjalanan.
Jalur pendakian diawali dengan trek membelah ladang / sawah milik warga setempat, menanjak sedikit, udara segar dan sinar matahari pagi menyelimuti.
Bagi yang mager, sebenernya jalur ini mampu dilewati motor type trail, sampai pos Cigowong, terlihat ada beberapa motor yang membawakan keril keril ke pos tersebut, ya mungkin niatnya berhemat tenaga, bebas mah pendaki, yang penting ga merusak alam.
Saat tiba di pos Cigowong, ane menyempatkan diri untuk menyantap gorengan, fresh from wajan, masih anget gan.
Juga pendaki lainnya beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan.
Dari Pos ini ane juga sempet tidur sebentar karena ane melek terus dari kereta sampe waktunya mendaki, jadinya kurang tidur. Power nap setengah jam udah lumayan. lalu kita melanjutkan pendakian.
Oiya untuk jalur pendakian Palutungan ini sumber air cukup banyak, terhitung di tanggal 22-24 April kemarin, air melimpah, cukup untuk persediaan air dan refil, untuk lokasi tepatnya ane lupa dimana aja, kalo ga salah inget ada aliran sungai setelah pos cigowong. Maafkan kalau salah, ane dah lupa lupa inget.
Perjalanan berlanjut, ane ga terlalu banyak ambil foto waktu jalan, hanya sesaat ketika sampai di pos pos, kita semua sepakat bakal istirahat di tanjakan asoy untuk makan siang.
Di Pos Tanjakan Asoy ini kami terpisah menjadi 3 grup, yang terdepan adalah kolega ane, sendirian yang sigap membawa tenda dan mencari tempat nyaman untuk bermalam, sehingga dia ga berhenti di tanjakan asoy, grup kedua ane dan srikandi yang tangguh, menunggu ditanjakan asoy untuk makan siang, dan grup terakhir adalah ranger linggarjati dan 1 kolega yang santai berjalan dan srikandi yang ketinggalan kereta.
Lucunya disini adalah semua anggota tim dibagi masing masing bekal nasi putih, namun untuk sayur lauk dan lain lain dibawa grup ke tiga, jadi ane nunggu lumayan lama untuk nunggu lauk dateng, dan kolega ane terdepan, tragis cuma bawa nasi putih.
Setelah beberapa waktu, rombongan terkahir datang dan kita langsung santap siang. Disini ane ga foto foto karena tau sendiri kalo lagi laper, bawaannya anteng, ga banyak tingkah, malah sempat ketiduran ane.
Setelah santap siang dengan telur, ikan asin, dan tempe orek, kita melanjutkan perjalanan.
Tanjakan asoy memang asoy, lumayan bikin kita angkat" kaki. Sepanjang perjalanan di asoy, pendaki pendaki semua setuju, memang asoy ini tanjakan.
Kolega ane yang terdepan sudah menentukan tempat bermalam, dikarenakan suasana di Pasanggrahan lumayan ramai, dan di Pasanggrahan I juga konon katanya jalur lewat babi hutan, akhirnya kami bermalan sebelum Pasanggrahan I.
Awalnya kita menargetkan akan tiba di puncak pada sore hari, namun apadaya, karena kita orangnya random, target hanyalah target.
Disitulah kami bermalam, dan ada kejadian lucu, terutama kolega ane yang paling depan ini, setelah mendirikan tenda, datang saatnya ingin santap siang, dimana kita masih dibelakang, dia cuma bawa sebungkus nasi putih dan ga ada lauk sama sekali, sedih dah kalo diceritain lagi .
Dengan sebungkus nasi, kolega ane berusaha mencari cara agar tetap bisa makan, yaitu dengan menyapa pendaki yang lewat.
Dia bertanya ke seorang pendaki, "Mas ada kecap ga?", Pendaki yang lewat : "ada mas, tapi di bagian bawah keril nih", sehingga gagal mendapat kecap. Dari cerita yang masih ane inget, pendaki tersebut sedang ngemil, namun tidak juga peka untuk berbagi dengan temen ane yang lapar.
Pada akhirnya kolega ane ini nungguin kita dateng.
Lauk akhirnya datang, sambil menggerutu dan bercerita kepada kita.
Sialnya lagi, kalo agan liat gambar diatas, tenda yang orange, tenda kolega ane yang hijau, dan ada 1 tenda lagi untuk para srikandi, posisi tenda orange tersebut adalah jalur air, yang nantinya ga lama setelah kita mendirikan tenda untuk srikandi, HUJAN TURUN!!!...
Entah emang kualat apa gmn, belum sempet bikin parit, dan akhirnya ane pake jas ujan, ujan-ujanan untuk bikin parit, biar air ga lewat bawah tenda.
Setelah hujan reda, kita semua beristirahat, ane tidur lumayan lama. Menjelang malam kita masak dan bercengkrama. Bernyanyi dengan cocot melodi .
Malam sudah tiba, beberapa tenda mulai menyusul berdiri dikanan kiri tenda ane, 2 buah tenda.
Sekitar pukul 9 malam, para srikandi membangunkan kita karena mendengar suara babi hutan, kami pun keluar tenda dan benar.
Segerombolan babi hutan sedang mengobrak abrik tenda sebelah kami. Kantong sampah, nesting, keril yang ditutupin trashbag di seret-seret.
Saran untuk yang akan mendaki melalui Palutungan, pastikan tidak meninggalkan makanan yang berbau, dan bersihkan peralatan masak dan makan, jangan ditinggal diluar, karena akan mengundang babi hutan.
Seperti tenda sebelah kami yang lalai tidak membersihkan peralatan masak. Meskipun tenda diserang babi hutan, pendaki yang di tenda sebelah tidak kunjung bangun, sekitar 15menitan kita panggil-panggil dan akhirnya bangun. Namun kondisi babi hutan masih berpesta, sehingga kita sarankan untuk tetap didalam tenda.
Malam Berlalu, dan kami terlelap.
Setelah melakukan proses administrasi, persiapan bungkus makanan untuk makan siang diatas kita memulai perjalanan.
Spoiler for Palutungan Pagi Hari:
Quote:
Quote:
Informasi pos pos selama pendakian via Palutungan
Quote:
Quote:
Situasi pos pendakian jalur Palutungan
Jalur pendakian diawali dengan trek membelah ladang / sawah milik warga setempat, menanjak sedikit, udara segar dan sinar matahari pagi menyelimuti.
Spoiler for Awal pendakian:
Quote:
Quote:
Sawah Milik Warga
Quote:
Quote:
Sinar Matahari Pagi
Bagi yang mager, sebenernya jalur ini mampu dilewati motor type trail, sampai pos Cigowong, terlihat ada beberapa motor yang membawakan keril keril ke pos tersebut, ya mungkin niatnya berhemat tenaga, bebas mah pendaki, yang penting ga merusak alam.
Spoiler for Motor Trail:
Quote:
Quote:
Motor Trail Membawa Carrier
Saat tiba di pos Cigowong, ane menyempatkan diri untuk menyantap gorengan, fresh from wajan, masih anget gan.
Juga pendaki lainnya beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan.
Spoiler for Pos Cigowong:
Quote:
Quote:
Pintu masuk Pos Cigowong
Dari Pos ini ane juga sempet tidur sebentar karena ane melek terus dari kereta sampe waktunya mendaki, jadinya kurang tidur. Power nap setengah jam udah lumayan. lalu kita melanjutkan pendakian.
Oiya untuk jalur pendakian Palutungan ini sumber air cukup banyak, terhitung di tanggal 22-24 April kemarin, air melimpah, cukup untuk persediaan air dan refil, untuk lokasi tepatnya ane lupa dimana aja, kalo ga salah inget ada aliran sungai setelah pos cigowong. Maafkan kalau salah, ane dah lupa lupa inget.
Perjalanan berlanjut, ane ga terlalu banyak ambil foto waktu jalan, hanya sesaat ketika sampai di pos pos, kita semua sepakat bakal istirahat di tanjakan asoy untuk makan siang.
Spoiler for Pos Pos Pendakian:
Quote:
Quote:
Pos Kuta
Quote:
Quote:
Pos Pangguyangan Badak
Quote:
Quote:
Pos Arban, dan Beberapa Pendaki Bercengkrama
Quote:
Quote:
Pos Tanjakan Asoy
Di Pos Tanjakan Asoy ini kami terpisah menjadi 3 grup, yang terdepan adalah kolega ane, sendirian yang sigap membawa tenda dan mencari tempat nyaman untuk bermalam, sehingga dia ga berhenti di tanjakan asoy, grup kedua ane dan srikandi yang tangguh, menunggu ditanjakan asoy untuk makan siang, dan grup terakhir adalah ranger linggarjati dan 1 kolega yang santai berjalan dan srikandi yang ketinggalan kereta.
Lucunya disini adalah semua anggota tim dibagi masing masing bekal nasi putih, namun untuk sayur lauk dan lain lain dibawa grup ke tiga, jadi ane nunggu lumayan lama untuk nunggu lauk dateng, dan kolega ane terdepan, tragis cuma bawa nasi putih.
Setelah beberapa waktu, rombongan terkahir datang dan kita langsung santap siang. Disini ane ga foto foto karena tau sendiri kalo lagi laper, bawaannya anteng, ga banyak tingkah, malah sempat ketiduran ane.
Setelah santap siang dengan telur, ikan asin, dan tempe orek, kita melanjutkan perjalanan.
Tanjakan asoy memang asoy, lumayan bikin kita angkat" kaki. Sepanjang perjalanan di asoy, pendaki pendaki semua setuju, memang asoy ini tanjakan.
Kolega ane yang terdepan sudah menentukan tempat bermalam, dikarenakan suasana di Pasanggrahan lumayan ramai, dan di Pasanggrahan I juga konon katanya jalur lewat babi hutan, akhirnya kami bermalan sebelum Pasanggrahan I.
Awalnya kita menargetkan akan tiba di puncak pada sore hari, namun apadaya, karena kita orangnya random, target hanyalah target.
Spoiler for Lokasi Bermalam:
Quote:
Quote:
Posisi Tenda Kita
Disitulah kami bermalam, dan ada kejadian lucu, terutama kolega ane yang paling depan ini, setelah mendirikan tenda, datang saatnya ingin santap siang, dimana kita masih dibelakang, dia cuma bawa sebungkus nasi putih dan ga ada lauk sama sekali, sedih dah kalo diceritain lagi .
Dengan sebungkus nasi, kolega ane berusaha mencari cara agar tetap bisa makan, yaitu dengan menyapa pendaki yang lewat.
Dia bertanya ke seorang pendaki, "Mas ada kecap ga?", Pendaki yang lewat : "ada mas, tapi di bagian bawah keril nih", sehingga gagal mendapat kecap. Dari cerita yang masih ane inget, pendaki tersebut sedang ngemil, namun tidak juga peka untuk berbagi dengan temen ane yang lapar.
Pada akhirnya kolega ane ini nungguin kita dateng.
Lauk akhirnya datang, sambil menggerutu dan bercerita kepada kita.
Sialnya lagi, kalo agan liat gambar diatas, tenda yang orange, tenda kolega ane yang hijau, dan ada 1 tenda lagi untuk para srikandi, posisi tenda orange tersebut adalah jalur air, yang nantinya ga lama setelah kita mendirikan tenda untuk srikandi, HUJAN TURUN!!!...
Entah emang kualat apa gmn, belum sempet bikin parit, dan akhirnya ane pake jas ujan, ujan-ujanan untuk bikin parit, biar air ga lewat bawah tenda.
Spoiler for Hujan:
Quote:
Quote:
Kondisi Tenda saat Hujan
Setelah hujan reda, kita semua beristirahat, ane tidur lumayan lama. Menjelang malam kita masak dan bercengkrama. Bernyanyi dengan cocot melodi .
Malam sudah tiba, beberapa tenda mulai menyusul berdiri dikanan kiri tenda ane, 2 buah tenda.
Sekitar pukul 9 malam, para srikandi membangunkan kita karena mendengar suara babi hutan, kami pun keluar tenda dan benar.
Segerombolan babi hutan sedang mengobrak abrik tenda sebelah kami. Kantong sampah, nesting, keril yang ditutupin trashbag di seret-seret.
Saran untuk yang akan mendaki melalui Palutungan, pastikan tidak meninggalkan makanan yang berbau, dan bersihkan peralatan masak dan makan, jangan ditinggal diluar, karena akan mengundang babi hutan.
Seperti tenda sebelah kami yang lalai tidak membersihkan peralatan masak. Meskipun tenda diserang babi hutan, pendaki yang di tenda sebelah tidak kunjung bangun, sekitar 15menitan kita panggil-panggil dan akhirnya bangun. Namun kondisi babi hutan masih berpesta, sehingga kita sarankan untuk tetap didalam tenda.
Spoiler for Serangan Babi Hutan:
Quote:
Quote:
Penampakan Babi - Perlu miringin HP/ Monitor biar bisa liat, karena emang jelek kamera ane buat moto malam
Malam Berlalu, dan kami terlelap.
Quote:
Quote:
23 April
Quote:
Pagi hari kami dikejutkan lagi oleh serangan Babi Hutan, kali ini serangan kepada tenda sebelah kiri kita, dan ini lebih parah.
Tenda ditinggal pendaki yang sedang summit attack, mereka sehabis sarapan tidak membersihkan peralatan makan.
Pada malam sebelumnya, tenda ini aman karena mereka tidak meninggalkan peralatan makan yang berbau di luar tenda, hanya beberapa sepatu yang dilindungi trashbag.
Namun pada pagi harinya, giliran tenda ini yang diserang. Disobek dan sebuah keril diseret hinggal 100m dari tenda mereka.
Kita sangat bersyukur karena tenda kami yang tidak sampai hancur diserang babi, tapi memang ada beberapa kantong sampah kita diseret, lalu kami bersihkan lagi, agar tidak meninggalkan sampah.
Masak, sarapan dan kami beres beres untuk melanjutkan pendakian dan bermalam lagi.
Pukul 9 pagi kita kembali berjalan, mendaki. Dokumentasi tidak terlalu banyak, hanya di tempat tempat ketika kita beristirahat.
Hal yang lucu ketika melanjutkan perjalanan ini, serangan babi tersebut menjadi trending topik, selama di pendakian hingga sampai persimpangan Apuy dan Palutungan, topik pembicaraannya tidak jauh jauh dari serangan.
Pada jalur pendakian setelah persimpangan Palutungan dan Apuy, kita beristirahat sebentar dan menikmati pemandangan yang disuguhkan oleh sang Pencipta.
Setelah cuku beristirahat, kita melanjutkan pendakian.
Seperti sebelumnya, tim kami terbagi menjadi 3 grup, kolega ane yang terdepan kembali terdepan, ane berdua, dan sisanya bertiga sebagai tim sirkus dibelakang.
Melewati Pos Goa Wallet, kita hanya duduk sejenak, mengambil nafas, menunggu grup terakhir, dan kemudian jalan hingga puncak.
Perjalanan dari Goa Walet ke puncak memakan waktu sekitar 45 menit, tidak begitu jauh, treknya khas ciremai yang bikin mental turun kalo kelamaan liat ke atas, berasa ga nyampe nyampe.
Kurang lebih pukul 12 kita sudah sampai dipuncak. Kondisi puncak sudah lumayan sepi, ya karena emang kita sampenya siang, coba kalo pagi, rame dah.
Sambil menunggu rombongan terakhir, ane duduk duduk sambil menikmati semilir angin, dan pemandangan kawah ciremai yang kalau beruntung bs dapet warna hijau / biru kawahnya.
Pada Awalnya kita berencana akan bermalam di Pos Pamerangan, di jalur turun Linggarjati, namun rencana selalu hanya rencana.
Akhirnya kolega ane mengajak untuk mencoba camping di puncak.
Untuk nge-camp dipuncak ini tidak dianjurkan, karena kami bersama Ranger Linggarjati yang mendampingi, semua sudah diperhitungkan dan aman untuk menginap. Jangan mencoba-coba untuk ngecamp di puncak jika tidak ada yang mendampingi, ataupun belum berpengalaman, karena kondisi dekat tebing, terpeleset pun tamat sudah nasib kita.
Setelah makan siang, kita lalu bersantai, mempersiapkan tempat menginap dan menikmati pemandangan.
Lokasi menginap kita dipuncak ini juga tidak terlalu luas, sehingga tidak memungkinkan kita untuk mendirikan 3 buah tenda, oleh karena itu kita tidur beratapkan flysheet, beralaskan matras.Sekali lagi, bagi yang tidak ada pendamping, dilarang melakukan hal ini, karena cuaca dipuncak lumayan berangin dan suhu nya dingin.
Setelah menikmati pemandangan di sore hari, kita mempersiapkan makan malam, dan kemudian beristirahat.
Seperti yang sudah ane bilang sebelumnya, kondisi di puncak lumayan berangin dan dingin, jangan menginap di puncak apabila kelelahan, karena bisa fatal akibatnya. Suhu rata rata dibawah 15 derajat celcius.
Semua terlelap, mempersiapkan diri untuk menikmati sunrise dari puncak Ciremai.
Tenda ditinggal pendaki yang sedang summit attack, mereka sehabis sarapan tidak membersihkan peralatan makan.
Pada malam sebelumnya, tenda ini aman karena mereka tidak meninggalkan peralatan makan yang berbau di luar tenda, hanya beberapa sepatu yang dilindungi trashbag.
Namun pada pagi harinya, giliran tenda ini yang diserang. Disobek dan sebuah keril diseret hinggal 100m dari tenda mereka.
Spoiler for Diserang Babi:
Quote:
Quote:
Hancur Dirusak Babi
Kita sangat bersyukur karena tenda kami yang tidak sampai hancur diserang babi, tapi memang ada beberapa kantong sampah kita diseret, lalu kami bersihkan lagi, agar tidak meninggalkan sampah.
Masak, sarapan dan kami beres beres untuk melanjutkan pendakian dan bermalam lagi.
Spoiler for Kita:
Quote:
Quote:
Foto dulu di Pagi Hari.
Pukul 9 pagi kita kembali berjalan, mendaki. Dokumentasi tidak terlalu banyak, hanya di tempat tempat ketika kita beristirahat.
Hal yang lucu ketika melanjutkan perjalanan ini, serangan babi tersebut menjadi trending topik, selama di pendakian hingga sampai persimpangan Apuy dan Palutungan, topik pembicaraannya tidak jauh jauh dari serangan.
Spoiler for Pos Pos Pendakian:
Quote:
Quote:
Pos Pasanggrahan I
Quote:
Quote:
Kondisi Pos Pasanggrahan
Quote:
Quote:
Pos Sangyang Ropoh
Pada jalur pendakian setelah persimpangan Palutungan dan Apuy, kita beristirahat sebentar dan menikmati pemandangan yang disuguhkan oleh sang Pencipta.
Spoiler for Pemandangan:
Quote:
Quote:
Pemandangan Saat Kita Beristirahat setelah Pos Persimpangan Apuy Palutungan
Setelah cuku beristirahat, kita melanjutkan pendakian.
Seperti sebelumnya, tim kami terbagi menjadi 3 grup, kolega ane yang terdepan kembali terdepan, ane berdua, dan sisanya bertiga sebagai tim sirkus dibelakang.
Melewati Pos Goa Wallet, kita hanya duduk sejenak, mengambil nafas, menunggu grup terakhir, dan kemudian jalan hingga puncak.
Spoiler for Pos Pendakian:
Quote:
Quote:
Pos Goa Wallet
Perjalanan dari Goa Walet ke puncak memakan waktu sekitar 45 menit, tidak begitu jauh, treknya khas ciremai yang bikin mental turun kalo kelamaan liat ke atas, berasa ga nyampe nyampe.
Spoiler for Ranger:
Quote:
Quote:
Inilah Ranger Linggarjati yang Menemani Kita, lagi Narsis.
Kurang lebih pukul 12 kita sudah sampai dipuncak. Kondisi puncak sudah lumayan sepi, ya karena emang kita sampenya siang, coba kalo pagi, rame dah.
Sambil menunggu rombongan terakhir, ane duduk duduk sambil menikmati semilir angin, dan pemandangan kawah ciremai yang kalau beruntung bs dapet warna hijau / biru kawahnya.
Spoiler for Puncak:
Quote:
Quote:
Puncak Ciremai via Palutungan dan Apuy
Quote:
Quote:
Perjalanan Memutari Puncak
Pada Awalnya kita berencana akan bermalam di Pos Pamerangan, di jalur turun Linggarjati, namun rencana selalu hanya rencana.
Akhirnya kolega ane mengajak untuk mencoba camping di puncak.
Untuk nge-camp dipuncak ini tidak dianjurkan, karena kami bersama Ranger Linggarjati yang mendampingi, semua sudah diperhitungkan dan aman untuk menginap. Jangan mencoba-coba untuk ngecamp di puncak jika tidak ada yang mendampingi, ataupun belum berpengalaman, karena kondisi dekat tebing, terpeleset pun tamat sudah nasib kita.
Spoiler for Camp:
Quote:
Quote:
Lokasi yang Akan jadi Tempat Tidur
Quote:
Quote:
Kita Sedang Mempersiapkan Makan Siang
Setelah makan siang, kita lalu bersantai, mempersiapkan tempat menginap dan menikmati pemandangan.
Lokasi menginap kita dipuncak ini juga tidak terlalu luas, sehingga tidak memungkinkan kita untuk mendirikan 3 buah tenda, oleh karena itu kita tidur beratapkan flysheet, beralaskan matras.Sekali lagi, bagi yang tidak ada pendamping, dilarang melakukan hal ini, karena cuaca dipuncak lumayan berangin dan suhu nya dingin.
Spoiler for Lokasi Menginap:
Quote:
Quote:
Tenda Kami, Istirahat Dulu Gan
Quote:
Quote:
Kawah Ciremai
Quote:
Quote:
Menikmati Keindahan Awan
Quote:
Quote:
Sunset di Ciremai, Tertutup, Mungkin akan Lebih Jelas dari Puncak Linggarjati
Setelah menikmati pemandangan di sore hari, kita mempersiapkan makan malam, dan kemudian beristirahat.
Seperti yang sudah ane bilang sebelumnya, kondisi di puncak lumayan berangin dan dingin, jangan menginap di puncak apabila kelelahan, karena bisa fatal akibatnya. Suhu rata rata dibawah 15 derajat celcius.
Spoiler for Suhu:
Quote:
Quote:
Suhu Puncak Ciremai di Malam Hari
Semua terlelap, mempersiapkan diri untuk menikmati sunrise dari puncak Ciremai.
Quote:
Quote:
24 April
Quote:
Setelah melalui tidur yang terjaga, sering kebangun karena suara angin, dinginnya yang menusuk-nusuk. Akhirnya fajar datang juga.
Pukul setengah enam kita semua terbangun, tapi masih enggan untuk keluar dari sleeping bag.
Kondisi puncak perlahan ramai, banyak yang summit attack dari subuh, dan beberapa pendaki juga mendekati lokasi kami menginap, karena memang spotnya bagus.
Spoiler for Pagi Hari:
Quote:
Quote:
Sunrise dan Lampu Kota Cirebon
Quote:
Quote:
Mendekati Pukul 6, Matahari Sudah Naik
Quote:
Quote:
Pukul Setengah Tujuh,
Matahari Masih Bersembunyi Dibalik Awan
Matahari Masih Bersembunyi Dibalik Awan
Quote:
Quote:
Pemandangan dari Balik Flysheet
Quote:
Quote:
Pukul Setengah Delapan, Cerah Gan.
*Bersambung di Post 2, gak muat ternyata single post
shinichindo dan pejalansantai memberi reputasi
3
6.3K
Kutip
10
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Catatan Perjalanan OANC
1.9KThread•1.6KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya