- Beranda
- Stories from the Heart
KAMAR 1312 (Based on True Story)
...
TS
adhamaaps
KAMAR 1312 (Based on True Story)
Ini merupakan kisah nyata yang saya alami bersama tiga orang teman saya. Sebuah kejadian menegangkan yang sama sekali diluar pikiran nalar saya sebagai seorang anak manusia.
Perkenalkan saya Yoga. Seorang mahasiswa broadcasting tingkat akhir di salah satu sekolah tinggi di Yogyakarta. Waktu itu adalah rangkaian praktik yang diadakan kampus untuk mahasiswa semester 7. Kami terbagi menjadi empat kelompok, mendapat tugas untuk mebuat suatu karya sinetron televisi. Dan saya memiliki jobdesk sebagai seorang koordinator talent. Tugas saya adalah memenuhi semua kebutuhan talent yang nantinya akan membantu dalam praktik ini.
Pada hari Jumat 6 Oktober 2017 saya bersama 3 rekan saya mendapat tugas untuk mempersiapkan kamar menginap bagi salah satu talent kami yang berdomisili di luar Jogja sebut saja Aisyah. Aisyah akan tiba nanti sore dan bermalam untuk mengikuti rangkaian kegiatan produksi. Maka dari itu kami mempersiapkan segala kebutuhannya hari ini. Kebetulan penginapan tersebut merupakan salah satu fasilitas kampus yang sudah jarang digunakan. Sebuah asrama dengan empat lantai. Dulunya asrama ini merupakan tempat menginap bagi mahasiswa kedinasan yang menempuh pendidikan dikampus kami. Asrama itu terletak di seberang kampus, tepatnya dibelakang kampus hanya terpisah dengan sebuah jalan raya kecil tempat lalu lalang warga sekitar. Karena sudah lama tidak digunakan, pagi itu kami mengecek kelayakannya. Kami mendapatkan dua kamar, satu kamar di nomor 1310 untuk Aisyah dan ibunya, satu kamar lagi untuk kami tepat bersebelahan dengan kamar Aisya di nomor 1312. Betapa jelas tergambar kamar ini terbengkalai tidak terawat. Kami disambut dengan udara kamar yang pengap, debu-debu tipis menyelimuti setiap sudut ruang. Beberapa lampu coba kami hidupkan namun tidak menyala, maka kami putuskan untuk menggantinya. Beberapa dari kami mencoba menyapu, mengepel, dan menyiapkan tempat tidur untuk Aisyah dan ibunya agar terlihat layak untuk ditinggali beberapa hari kedepan. Setelah semuanya kami rasa beres. Kami putuskan kembali ke kosan masing-masing untuk sekedar membersihkan diri. Kami menuruni tangga dan pamit kepada pengelola. Namun salah satu dari teman kami Putra sempat berbincang dengan OB yang bertugas di asrama ini. Beliau menuturkan bahwa sering sekali terjadi kejadian mistis yang diluar batas nalar manusia terjadi disetiap sudut ruang dan lorong asrama. Mungkin ini salah satu alasan mengapa gedung asrama ini lama tidak ditinggali. Namun kami berfikir, ah itu kan dulu, sekarang zaman modern untuk apa hal-hal itu terjadi di era sekarang.
Pukul 16.15 WIB, Aisyah bersama ibunya tiba di Jogja. Kami langsung mengantar mereka untuk transit di asrama, tidak banyak obrolan yang kita lakukan karena Aisyah harus mengikuti latihan produksi. Hingga tak terasa malam pun tiba. kami berbincang sedikit bersama Aisyah di loby lantai dua asrama itu, sampai waktu menunjukan pukul sebelas malam dan kami putuskan untuk tidur. Suasana malam itu terasa sedikit aneh, tangga menuju lantai tiga terlihat sedikit menyeramkan, ya karena memang tidak ada lampu yang menyinari tangga ini di malam hari hahaha. Memang suasana jelas terasa berbeda ketika siang dan malam ditempat ini. Ada satu blok lagi di sebrang kamar kami, terdapat lorong kecil yang menghungkan setiap kamar di blok itu, tidak ada cahaya satu pun yang menerangi blok tersebut, gelap gulita.
Perkenalkan saya Yoga. Seorang mahasiswa broadcasting tingkat akhir di salah satu sekolah tinggi di Yogyakarta. Waktu itu adalah rangkaian praktik yang diadakan kampus untuk mahasiswa semester 7. Kami terbagi menjadi empat kelompok, mendapat tugas untuk mebuat suatu karya sinetron televisi. Dan saya memiliki jobdesk sebagai seorang koordinator talent. Tugas saya adalah memenuhi semua kebutuhan talent yang nantinya akan membantu dalam praktik ini.
Pada hari Jumat 6 Oktober 2017 saya bersama 3 rekan saya mendapat tugas untuk mempersiapkan kamar menginap bagi salah satu talent kami yang berdomisili di luar Jogja sebut saja Aisyah. Aisyah akan tiba nanti sore dan bermalam untuk mengikuti rangkaian kegiatan produksi. Maka dari itu kami mempersiapkan segala kebutuhannya hari ini. Kebetulan penginapan tersebut merupakan salah satu fasilitas kampus yang sudah jarang digunakan. Sebuah asrama dengan empat lantai. Dulunya asrama ini merupakan tempat menginap bagi mahasiswa kedinasan yang menempuh pendidikan dikampus kami. Asrama itu terletak di seberang kampus, tepatnya dibelakang kampus hanya terpisah dengan sebuah jalan raya kecil tempat lalu lalang warga sekitar. Karena sudah lama tidak digunakan, pagi itu kami mengecek kelayakannya. Kami mendapatkan dua kamar, satu kamar di nomor 1310 untuk Aisyah dan ibunya, satu kamar lagi untuk kami tepat bersebelahan dengan kamar Aisya di nomor 1312. Betapa jelas tergambar kamar ini terbengkalai tidak terawat. Kami disambut dengan udara kamar yang pengap, debu-debu tipis menyelimuti setiap sudut ruang. Beberapa lampu coba kami hidupkan namun tidak menyala, maka kami putuskan untuk menggantinya. Beberapa dari kami mencoba menyapu, mengepel, dan menyiapkan tempat tidur untuk Aisyah dan ibunya agar terlihat layak untuk ditinggali beberapa hari kedepan. Setelah semuanya kami rasa beres. Kami putuskan kembali ke kosan masing-masing untuk sekedar membersihkan diri. Kami menuruni tangga dan pamit kepada pengelola. Namun salah satu dari teman kami Putra sempat berbincang dengan OB yang bertugas di asrama ini. Beliau menuturkan bahwa sering sekali terjadi kejadian mistis yang diluar batas nalar manusia terjadi disetiap sudut ruang dan lorong asrama. Mungkin ini salah satu alasan mengapa gedung asrama ini lama tidak ditinggali. Namun kami berfikir, ah itu kan dulu, sekarang zaman modern untuk apa hal-hal itu terjadi di era sekarang.
Pukul 16.15 WIB, Aisyah bersama ibunya tiba di Jogja. Kami langsung mengantar mereka untuk transit di asrama, tidak banyak obrolan yang kita lakukan karena Aisyah harus mengikuti latihan produksi. Hingga tak terasa malam pun tiba. kami berbincang sedikit bersama Aisyah di loby lantai dua asrama itu, sampai waktu menunjukan pukul sebelas malam dan kami putuskan untuk tidur. Suasana malam itu terasa sedikit aneh, tangga menuju lantai tiga terlihat sedikit menyeramkan, ya karena memang tidak ada lampu yang menyinari tangga ini di malam hari hahaha. Memang suasana jelas terasa berbeda ketika siang dan malam ditempat ini. Ada satu blok lagi di sebrang kamar kami, terdapat lorong kecil yang menghungkan setiap kamar di blok itu, tidak ada cahaya satu pun yang menerangi blok tersebut, gelap gulita.
Diubah oleh adhamaaps 28-10-2017 21:02
anasabila memberi reputasi
1
9.9K
32
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.1KThread•45.8KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya