Inibaru.id– Sudah menjadi kesadaran kolektif di seluruh dunia bahwa manusia sebaiknya minum air putih sebanyak delapan gelas untuk menghindari dehidrasi. Jumlah itu kemudian terus menjadi patokan. Namun, untuk masyarakat Indonesia, minum air delapan gelas ternyata tidaklah cukup.

Asupan delapan gelas air sehari untuk tubuh kita sejatinya bukanlah patokan pasti lantaran kebutuhan tiap orang sebenarnya berbeda-beda. Selain itu, kondisi geografis tempat tinggal ternyata juga memengaruhi seberapa banyak cairan yang sebaiknya masuk ke tubuh kita.

Dilansir Tempo, Jumat (27/10/2017), berbeda dari anjuran ahli kesehatan selama ini, ilmuwan nutrisi Dr Matthew Lantz Blaylock PhD menyarankan, penduduk di Indonesia semestinya tak hanya minum delapan gelas, melainkan 12 gelas air dalam sehari.

"Orang Indonesia secara umum mengalami dehidrasi. Minimal asupan cairan yang diperlukan adalah 12 liter, bukan hanya delapan liter," ujarnya di Jakarta, Kamis (26/10)

Menurut Lantz, Indonesia yang terletak di kawasan tropis menjadi alasan utama anjuran ini perlu dilakukan. Hal ini sangat disarankan alumnus Universitas Alabama Birmingham, Amerika Serikat tersebut guna menghindari terjadinya dehidrasi.

Selain asupan cairan, menghindari minuman yang mengandung banyak gula juga bisa dilakukan karena dapat menyebabkan seseorang kehilangan lebih banyak cairan tubuh. Kemudian, sebisa mungkin menghindari konsumsi makanan panas dan makanan berat karena bisa menambah panas ke tubuh Anda.

Sejumlah tanda dehidrasi yang biasa muncul antara lain kelelahan, kram kaki atau perut, sembelit, pusing, bingung, mulut kering, sakit kepala, dan migrain.

"Kondisi tubuh dehidrasi menyebabkan sederet masalah antara lain, mengurangi fokus, dan membuat tubuh lemas," kata Lantz. (OS/SA)