Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

farkesreformasiAvatar border
TS
farkesreformasi
Kunjungi Lokasi Ledakan Di Pabrik Petasan, FSPMI-KSPI Temukan Fakta Yang Mengejutkan
Kebakaran dan ledakan pabrik petasan di wilayah Tangerang, tepatnya PT Panca Buana Cahaya, Jln. Raya SMP.N 1 Kosambi Desa Belimbing RT 20/10 Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang berupa musibah kebakaran, meninggalkan duka yang mendalam bagi dunia perburuhan di Indonesia.

Menyikapi hal tersebut, FSPMI Tangerang, yang dipimpin langsung Ketua KC FSPMI Akhmad Jumali beserta beberapa orang Pengurus Pimpinan Cabang SPA FSPMI, pengurus Garda Metal Tangerang, dan Tim Media Perdjoeangan, terdorong mengunjungi lokasi kejadian.

Dalam kesempatan ini, FSPMI mengumpulkan informasi terkait musibah kecelakaan kerja yang terjadi.

Tercatat sampai saat ini sudah ada 47 orang korban yang meninggal dunia, dan puluhan orang mengalami luka-luka. Sebagian masih berada di rumah sakit, untuk mendapatkan perawatan intensif. Mayoritas korban mengalami luka bakar.

Di lokasi, Tim FSPMI melakukan komunikasi dengan pihak aparat kepolisian yang bertugas menangani kasus ini. Selain itu, juga menemui beberapa orang saksi mata saat ledakan terjadi. Termasuk keluarga korban.

Di sela kunjungannya, Ahmad Jumali mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada para korban dan keluarganya atas musibah yang terjadi di PT Panca Cahaya Buana.

FSPMI, kata Jumali, menuntut kepada Pemerintah, Dinas Tenaga Kerja terkait, untuk bersungguh-sungguh membantu proses pengobatan, asuransi, perawatan, dan proses mendapatkan hak-haknya sebagai pekerja.

“Kami juga mendesak aparat kepolisian untuk mengusut secara tuntas kasus kecelakaan kerja yang terjadi di PT Panca Cahaya Buana. Jika terbukti ada indikasi pelanggaran pidana, kami minta pengusahanya diberikan hukuman yang berat,” kata Jumali.

“Atas nama buruh Indonesia, FSPMI akan mengawal kasus ini sampai tuntas. Kami berharap kasus seperti ini jangan sampai terjadi lagi,” tambahnya.


Penampakan pabrik petasan pasca ledakan.
Salah satu keluarga korban mengatakan, ketika terjadi ledakan hebat, keponakannya sedang bekerja di dalam pabrik. Namanya Asep Angga Gunawan, dari Cirebon. Akan tetapi hingga saat ini belum diketahui nasib dan keberadaannya.

Pihak keluarga sudah berusaha mencari informasi dengan mendatangi 2 rumah sakit yang menampung para korban. Tetapi keberadaan korban belum ditemukan. Mungkinkah diantara 47 orang yang meninggal dan wajahnya sudah tidak dikenali lagi?

Menurutnya, Asep sudah 2 bulan bekerja sebagai operator. Gajinya sekitar Rp. 50-70 ribu per hari. Tinggal di mess, dalam area pabrik. Dan jam kerjanya mulai jam 08.30 wib – 17.30 wib.

Itu artinya, pekerja mendapatkan upah di bawah Upah Minimum Kabupaten Tangerang. Sebuah pelanggaran serius dalam hukum perburuhan.

Pertanyaannya kemudian, bagaimana mungkin sebuah perusahaan yang mempekerjakan ratusan orang tetapi luput dari pengawasan?

Sementara itu, puluhan orang anggota kepolisian terus berjaga di lokasi kejadian. Tim forensik inafis Polda Metro Jaya mengadakan oleh TKP untuk mengumpulkan bukti-bukti dan mengidentifikasi korban yang belum teridentifikasi.

Untuk memudahkan pendataan atau identifikasi korban, Polisi membuka posko untuk menampung pengaduan masyarakat terkait musibah kecelakaan kerja (kebakaran). Dimana, jika ada keluarga korban yg merasa kehilangan anggota keluarganya, yang bekerja di pabrik itu, supaya segera melapor untuk pendataan dan akan dilakukan tindakan selanjutnya.

Kontributor Tangerang, RD Rizal N
Sumber : www.koranperdjoeangan.com
0
2.1K
19
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.