Rayap adalah serangga sosial anggota infraordo Isoptera, bagian dari ordo Blattodea (kecoa) yang dikenal luas sebagai hama penting kehidupan manusia. Rayap bersarang di dan memakan kayu perabotan atau kerangka rumah sehingga menimbulkan banyak kerugian secara ekonomi. Rayap masih berkerabat dengan semut, yang juga serangga sosial. Dalam bahasa Inggris, rayap disebut juga "semut putih" (white ant) karena kemiripan perilakunya.



Sebutan rayap sebetulnya mengacu pada hewannya secara umum, padahal terdapat beberapa bentuk berbeda yang dikenal, sebagaimana pada koloni semut atau lebah sosial. Dalam koloni, rayap tidak memiliki sayap. Namun, beberapa rayap dapat mencapai bentuk bersayap yang akan keluar dari sarangnya secara berbondong-bondong pada awal musim penghujan (sehingga seringkali menjadi pertanda perubahan ke musim penghujan) di petang hari dan beterbangan mendekati cahaya. Bentuk ini dikenal sebagai laron atau anai-anai.





Rayap bisa membangung sarangnya menjadi menara pencakar langit. Tingginya bahkan bisa mencapai 6 meter dengan lebar sampai 12 meter. Menara pencakar langit tersebut dibangun oleh rayap pekerja. Aneh tapi nyatanya, rayap pekerja itu buta artinya tidak memiliki kekuatan untuk melihat. Mereka mampu membangun sarang yang berukuran jauh lebih besar dari ukuran tubuhnya. Bahan yang dipakai untuk membangun sarangnya adalah tanah yang dicampur dengan air liurnya.



Rayap jago sekali membuat desain bangunannya. Menurut beberapa peneliti, rayap membuat terowongan dari dalam sarangnya yang kemudian berfungsi sebagai ventilasi supaya sirkulasi udara kedalam sarangnya itu menjadi lancar. Dinding tebal pada sarangnya berfungsi untuk melindungi bagian dalam dari panas di luar sarang. Di dinding itu terdapat pori-pori yang berfungsi untuk menyaring udara karena udara langsung yang masuk kedalam sarang bisa membahayakan dan mengancam kehidupan rayap.



Spesies rayap di gurun Sahara bahkan membangun ruang bawah tanah dalam sarangnya. Mereka membangun ruang bawah tanah tersebut agar mereka dapat berlindung dari panas yang berlebihan. Jadi, mereka menggali saluran irigasi bawah tanah sedalam 40 meter. Yang tak lain tujuannya adalah supaya uap air dari bawah bisa mencapai sarang. Dinding menara yang tebal dapat membantu mereka dalam mempertahankan kelembapan sarang di bagian dalam.





Dalam sarang rayap terdapat banyak ruangan. Seperti halnya rumah yang kita tempati ini. Ruangan paling besar ditempati oleh Sang Ratu Rayap. Ruangan yang lebih kecil dijadikan tempat untuk menyimpan makanan. Ada pula ruangan khusus untuk menyimpan larva.



Suhu di dalam sarang berkisar antara 25-36 derajat celcius. Meski begitu, suhu dalam sarang sangat bervariasi tergantung pada spesies, suhu luar sarang, dan kesehatan koloni rayap. Contohnya rayap Australia. Lebar dan arah sarang mereka diatur sehingga sarang terlindungi dari panasnya matahari musim panas, tetapi tetap hangat di musim dingin.



Sarang juga didesain agar bisa mengumpulkan air dengan cara pengembunan. Koloni rayap bertahan pada kelembapan tinggi. Hal ini akan melindungi kulit tipis rayap pekerja dari kekeringan.



Berikut beberapa foto yang menunjukan kemampuan dan kecerdasan rayap dalam membangun sarangnya dan juga menara pencakar langit, sang arsitek ulung itu :





- end of this content-