Mystique bisa mengubah dirinya menjadi orang lain secara fisik, bahkan suara. Tentu itu adalah kekuatan yang keren, sekaligus mengerikan. Mutant yang satu ini bisa bertransformasi menjadi seseorang yang ia inginkan untuk melancarkan aksi kejahatannya. Dengan kemampuannya itu, Mystique dapat memainkan perannya di dua sisi, memihak X-Men atau melawan X-Men.

Mystique muncul pertama kali dalam seri Ms. Marvel #16 di tahun 1978 dan menjadi salah satu mutant favorit hingga kini. Dia bahkan mampu membentuk Brotherhood of Mutants-nya sendiri, berbeda dengan yang dipimpin oleh Magneto. Dalam film bioskop X-Men, Mystique tidak pernah absen. Mystique berada dalam posisi memusuhi X-Men di trilogi pertama dan memihak X-Men pada tiga seri berikutnya.

Nightcrawler, si jago teleportasi dari kelompok X-Men, merupakan anak kandung Mystique. Bisa terbayang kan, berapa usia sebenarnya dari mutant kuat ini?

Sejarah X-Men dipenuhi dengan para ahli telepati, dimulai dengan Professor X dan Jean Grey (Phoenix), lalu juga ada Emma Frost (White Queen), Psylocke dan Cable. Tapi dari seluruh ahli telepati tersebut, tidak ada yang lebih mengerikan dibanding Shadow King. Merupakan makhluk astral dengan kekuatan telepati tingkat tinggi, Shadow King memiliki kemampuan untuk merasuki manusia maupun para mutant, mengendalikan jiwa mereka sesuai keinginannya.

Shadow King diceritakan pernah mengalahkan Jean Grey yang menggunakan Cerebro, bahkan membunuh Professor X dalam seri Age of Apocalypse. Wujud manusia Shadow King adalah seorang mutant bernama Amahl Farouk, walaupun Farouk lebih tepat disebut ‘inang’ dibanding wujud manusia dari Shadow King.

Seperti halnya Mystique dan beberapa karakter lain yang ada dalam daftar ini, Juggernaut juga pernah berada di pihak X-Men, walau lebih sering bersikap memusuhi Professor X dan anak didiknya. Merupakan saudara tiri Charles Xavier, Cain Marko yang terasuki oleh kekuatan iblis Cyttorak, kemudian berubah menjadi mutant yang sulit dihentikan dalam wujud Juggernaut.

Walaupun kuat, Cain Marko yang tidak terlalu pintar membuatnya lebih sering menjadi anak buah dari mutant kuat lainnya, seperti Magneto. Juggernaut termasuk salah satu mutant yang tidak mempan oleh serangan sinar mata (optic blast) Cyclops dan pikirannya tidak mampu dipengaruhi oleh Professor X. Kekuatannya membuat Juggernaut tidak saja digambarkan sebagai musuh terkuat X-Men, namun juga menjadi lawan sepadan bagi Hulk, Thor dan superhero Marvel lainnya. Ketenaran Juggernaut tidak hanya diwujudkan Marvel di dalam komik, tapi juga muncul dalam acara TV maupun film pada tahun 2006, yaitu X-Men: The Last Stand.

New X-Men kreasi Grant Morrison diperkenalkan pada pertengahan tahun 2000-an dan seperti banyak buku komik lainnya, kemunculan serial baru tentunya dibarengi dengan ide-ide baru yang segar. Salah satu ide besarnya adalah penciptaan karakter Cassandra Nova, saudara kembar Professor X, seorang musuh baru X-Men yang ingin membalas dendam karena harus bertahan hidup sendirian sejak dalam kandungan dan lahir dalam keadaan meninggal.

Sama seperti Shadow King, Cassandra Nova merupakan mutant parasit tanpa tubuh yang hidup di dalam jasad orang lain. Dengan kemampuan telepatinya dia bahkan mampu merasuk ke dalam tubuh janin dalam kandungan dan membentuk tubuh sesuai keinginannya. Cassandra Nova menjadi otak dalam penghancuran Genosha dan dengan menggunakan pasukan Sentinel, dia bertanggung jawab atas pembantaian 16 juta mutant. Tentu saja aksi tersebut membuatnya berada dalam daftar musuh terkuat X-Men yang pernah ada.

Musuh X-Men terkuat peringkat keenam adalah the Hellfire Club atau kadang disebut juga dengan the Inner Circle. Walau secara intrinsik terikat dengan sejarah X-Men, namun mereka telah menjadi salah satu kumpulan penjahat yang dapat menghadapi super hero Marvel manapun. Selain merupakan sekumpulan orang-orang ningrat dengan kekuatan luar biasa, baik kekuatan politik, uang maupun fisik, mereka juga adalah musuh yang cukup ditakuti oleh banyak superhero karena organisasi ini memiliki kemampuan beraksi secara rahasia, untuk melakukan apapun sesuai kehendaknya demi menaklukkan dunia.

Di samping itu, mereka mendapatkan posisi sebagai musuh terkuat dalam kisah X Men karena sebagian besar tokoh penting dalam club ini adalah mutant. Sebut saja “Black King” Sebastian Shaw dan “White Queen” Emma Frost, yang kemunculan keduanya dapat dilihat dalam film X-Men: First Class. The Hellfire Club berperan di banyak kisah X-Men. Mereka juga yang mengubah Jean Grey menjadi Dark Phoenix dalam seri “The Dark Phoenix Saga”.

Dengan kulit pucat dan tanda seperti berlian di dahi, penampilan Mister Sinister tampak dingin dan eksentrik. Debutnya dimulai pada September 1987, lewat Uncanny X-Men #221. Pamornya sebagai musuh para X-Men langsung menanjak karena Mister Sinister menjadi salah satu musuh yang sering muncul dalam banyak seri X-Men.

Mister Sinister adalah manusia yang telah diubah fisiknya secara genetis, hingga memiliki kekuatan fisik dan mental di atas rata-rata manusia biasa. Kejeniusannya membuat Mister Sinister memiliki ketertarikan untuk melakukan eksperimen terhadap para mutant dan dirinya sendiri. Kemampuan lainnya adalah telepati dan memanipulasi pikiran orang lain, serta menyembuhkan luka tubuhnya dalam waktu singkat.

Dalam Age of Apocalypse, Mister Sinister merupakan salah satu anak buah Apocalypse yang terkuat. Dia pernah memimpin sekelompok mutant bernama Marauders untuk membantai kelompok mutant bawah tanah, Morlocks. Pembantaian itu nyaris berhasil andai tidak dihentikan oleh X-Men yang dibantu oleh X-Factor, Power Pack dan Thor si dewa petir.

Mystique pernah berhasil membunuh Mister Sinister, namun kejeniusannya telah berhasil membuat keberadaannya abadi, karena berkat pengetahuan yang dipelajarinya lewat Apocalypse, Mister Sinister baru kemudian bangkit. Adalah Cronus Machine, sebuah mesin yang dapat memproduksi kloning dirinya, sehingga Mister Sinister dapat terlahir lagi dan lagi.

Buat yang pernah menonton film X-Men: The Last Stand, tentu sudah mengetahui bagaimana kekuatan sesungguhnya dari Jean Grey. Di film tersebut, dia membunuh banyak sekali mutant, termasuk Cyclops dan Professor X. Itulah kekuatan Dark Phoenix.

Berbeda dengan versi film, Dark Phoenix dalam serial komik X-Men muncul karena campur tangan Hellfire Club. Mereka mengubah Jean Grey menjadi salah satu musuh X-Men terkuat. Namun dalam episode Avengers vs X-Men, justru Cyclops yang berubah menjadi Dark Phoenix dan membunuh Professor X. Ya, Dark Phoenix sebenarnya adalah sebuah entitas kosmik dari luar angkasa, sama seperti Venom dalam seri Spiderman, yang dapat merasuki siapa saja yang diinginkannya.

Tidak ada yang meragukan kekuatannya. Robot-robot ini adalah perwujudan dari kebencian manusia terhadap mutant dan menunjukkan bagaimana mereka, para manusia memiliki kekuatan yang sama untuk bertarung dengan para mutant. The Sentinels diprogram untuk mencari dan membunuh semua mutant. Sentinels telah datang dalam berbagai bentuknya selama bertahun-tahun dan tetap menjadi ancaman terburuk dari manusia untuk para mutant.

Dalam film X-Men: Days of Future Past, Sentinels berevolusi menjadi robot yang nyaris tak dapat dihancurkan, membuat para X-Men harus kembali ke masa lalu untuk menghentikan pembuatannya. Produksi yang masif dan teknologi manusia yang terus berkembang, membuat Sentinels tidak akan pernah berhenti menebar teror bagi para mutant.

Di posisi kedua dari daftar musuh terkuat X-Men adalah Apocalypse. Dikenal juga sebagai mutant pertama di masa lalu, Apocalypse adalah mutant purba yang bangkit dari masa Mesir kuno. Ambisi musuh X-Men yang satu ini sangat jauh berbeda dari mutant jahat lainnya, yaitu menghapus semua kehidupan di dunia dan melahirkannya kembali sesuai dengan yang dia inginkan. Apocalypse bahkan memerintahkan Mister Sinister untuk menghabisi seluruh mutant lemah yang dianggapnya tidak layak berada di dunia yang akan dilahirkannya.

Tentu saja, yang paling pantas berada di urutan pertama adalah mutant terkuat yang pernah ada, yaitu Magneto. Seorang korban holocaust yang bisa bertahan hidup, Magneto telah melihat ketakutan dan kebencian yang dapat melahirkan hal yang berbeda, kekuatan tanpa batas. Kekuatannya tidak hanya terletak pada kemampuannya memanipulasi logam dan metal, tapi juga visinya sebagai pemimpin yang mampu menggerakkan banyak mutant di seluruh dunia dalam satu barisan.

Tokoh paling terkenal dan kompleks sepanjang sejarah komik X-Men ini tidak bersikap ‘hitam dan putih’ seperti halnya para musuh X-Men yang lain. Motivasi Magneto cukup dapat dimengerti bahkan tak jarang memancing simpati. Yang diinginkannya hanyalah keamanan dan kesejahteraan bagi para mutant. Karena itu dia bisa di suatu saat bertarung melawan X-Men, namun di saat yang lain bekerja sama dengan tim Charles Xavier.

Soal kekejaman, jangan ditanya. Magneto pernah melakukan penyiksaan terhadap Wolverine yang mayoritas tubuhnya terbuat dari logam. Membunuh manusia bukanlah hal yang tabu baginya. Bukan Magneto namanya jika tidak kejam. Dalam seri The Ultimates, Magneto dengan kekuatan Palu Thor yang dicurinya, mampu membalik kutub magnetik bumi dan menimbulkan kehancuran yang luar biasa.