RANTAI BABI merupakan salah satu pusaka khas Kalimantan, yang konon berasal dari raja babi hutan, namun ada juga yang berkata dari semacam babi siluman. Biasanya terdapat di bagian leher babi hutan. Siapa yang menggunakan mustika ini akan membuat sang pemakai menjadi kebal terhadap senjata dan peluru. Rantai babi ini ada yang terdiri dari 3 rantai,  5 rantai, bahkan sampai 7 rantai, masing-masing menurut jenisnya. Bulu yang menempel pun masing-masing jenisnya  ada yang seperti di gambar ada juga yang menempel di rantaya dengan jumlah yang tidak banyak. Jika memakai mustika ini konon akan memberikan efek gatal bahkan kurapan tergantung si pemegang. Kalau memang cocok tidak akan kurapan, RANTAI BABI juga disebut mustika anti cukur. Dapat dicoba bagi siapa yang memegangnya dalam waktu 5-10 menit kemudian dites di rambut akan kebal terhadap siletan tergantung khadam ato istilahnya ghana/roh dalam RANTAI BABI tersebut.

Ada yang berkata RANTAI BABI hanya berfungsi jika di Kalimantan, kenyataannya RANTAI BABI dapat berfungsi walaupun duluar Kalimantan karena hanya ilmu dan barang Pusaka Dayak walau dibawa kemanapun tidak akan berpengaruh, walaupun menyeberang pulau atau keluar dari Kalimantan tetap bisa berfungsi, makanya pusaka dari kalimantan yang bersifat seperti ini paling banyak dicari oleh orang-orang dari luar kalimantan – bahkan banyak dipalsukan. Masing-masing RANTAI BABI memiliki namanya dan hanya sang pemiliklah yang mengetahui namanya.

Ritual dalam memelihara RANTAI BABI cukup dibungkus dengan kain kuning dan disimpan di dalam piring putih serta setiap jumat diberi ubi singkong dan talas. Jika ia tidak dirawat maka RANTAI BABI ini bisa menggaib atau menghilangkan dirinya sendiri.




(Sumber;istiadatdayak edisi 200 familly , folkofdayak)