Cerita tentang kisah perjalanan masa lalu cintaku yang ku buat menjadi cerpen dan semua nama sesuai dengan apa yang ada dalam kisah ku.




Ketika aku menangis tak ada bedanya dengan suasana hari ini,Kenapa harus hujan lagi ? Padahal aku sangat ingin bertemu dengannya. Bagiku cerahpun tak ada gunanya saat berbicara dengannya.

Saat melihat dinding cermin ataupun segala benda yang kulihat selalu terbayang wajah perempuan itu, RASANYA AKU MALAS!!!! aku yakin cinta ini belum pupus tapi....Hati ini sudah hancur...!!!!

Dulu saat dia tersenyum bagi ku sebuah surga yang ku lihat. Tapi sekarang ??? Rasanya begitu menyakitkan !! Tapi bagaimana pun juga aku harus pergi menemuinya, Aku ingin menghancurkan hati ku sendiri biar aku sakit sekalian. Dan berharap aku tak akan pernah mencintainya lagi.

Sudah lah mungkin payung ini dapat berguna dan walaupun kini aku berjalan, Rasanya ingin berjalan semakin jauh dan apakah mungkin hujan dan badai bahkan guntur sekalipun mau hadir dalam perjalananku ini ?? Apakah aku pecundang dengan sejuta keraguan ??? Tapi tekat bersama 1 keyakinan, sudah lah dari pada aku mati karena cinta. Tapi ini namanya bunuh diri.....

Hati ini semakin gugup karena sekarang pintu rumahnya ada di depan mataku, Sudah ku persiapkan senyum lalu akupun mengucapkan salam dan sesaat dia keluar, Lalu senyuman itu seakan menjawabku tapi sebntar !?! Siapa yang ia jawab ????....

Dan lututku mulai melemas aku tidak berani menoleh, Lalu aku lepaskan saja payungku dan seraya ku menoleh kebelakang agar air hujan menyamarkan air mataku yang tak bisa di tahan lagi.

Ternyata wajah itu nyata di depanku, Wajah yang terbalas dengan kedatangannya oleh senyum orang yang selama ini kupuja, Hingga aku pun mencintainya. Wanita itupun tersenyum kepada ku dan yang kupikirkan " Bagaimana aku tak lagi menjadi pecundang ?!! "

Aku mendekati dia " Orang yang ku cintai ", Lebih dekat dan tak peduli di belakangku adalah sisi lukaku. Kusentuh pipinya lalu ku cium keningnya dan ku bisikan " AKU MASIH MENCINTAIMU "........

Lalu, Aku pun menoleh dengan tersenyum kepada wanita itu.Dan ku ucapkan terima kasih untuk hanya diam, Kini aku tak perlu hujan untuk menyamarkan tangisanku, Aku bebas menangis dan berharap dengan berlari akan meringankan tekanan di hati ku ini. Tapi Kenapa ? ia memandangiku bahkan ia hanya melewatiku tanpa sedikit pun rasa marah, sedih ?? Tatapannya hanya kosong !!!!!!