Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

warrior.ontaAvatar border
TS
warrior.onta
Polisi Ngacir Diusir Preman Di Rusun Graha Cempaka Mas, Sebut Saurip Kadi
Submitted by redaksi on Senin, 23 Oct 2017 - 14:36

Polisi Ngacir Diusir Preman Di Rusun Graha Cempaka Mas, Sebut Saurip Kadi


KONFRONTASI.. - Hari Jumat 20 Oktober 2017 pagi, segerombolan preman mengawal pengrusakan Panel Listrik Milik Warga Rusun Graha Cempaka Mas (GCM) Jalan Letjen Suprapto, Jakarta Pusat. Tanpa dosa listrik dimatikan dan panel dijaga preman siang malam, sehingga warga tidal bisa memperbaiki panel listrik yang dirusak. Mayor Jenderal (Purn) Saurip Kadi, Mantan Asisten Teritorial Kepala Staf TNI-AD (2000) melaporkan pada Bergelora.com di Jakarta, Sabtu (21/10)

“Mereka tak berdaya. Dua hari hidup di apartemen tanpa listrik. Malam pertama, perwakilan Warga bersama RT RW setempat lapor ke Polsek Kemayoran tapi ditolak. ULANGI: DITOLAK!” tegasnya.

Warga Rusun Graha Cempaka Mas tidak putus asa, dan lapor ke Polres Jakarta Pusat.

“Ternyata juga tidak dilayani. Ada apa ini pak Kapolri?” ujarnya.

Akhirnya dihari ke 2, Sabtu 21 Oktober 2017 habis lohor warga lapor ke Polda Metro Jaya.

“Warga tidak mau pulang, kalau tidak dikirim Polisi untuk usir preman dari Rusun GCM. Malam sekitar pukul 19.00 dikirimlah AKP Lukman yang sedang Piket di Polda dengan rombangan memenuhi permintaan warga,” terangnya.

Sampai Apartemen Graha Cempaka Mas yang ditemui pertama kali oleh AKP Lukman dan rombongan bukan warga yang laporan, tapi malah menemui Pengelola PT. Duta Pertiwi dari Sinar Mas Group.

Warga minta Poilisi usir preman atau Polisi jadi saksi selama warga usir preman bayaran Pengelola dengan caranya sendiri.

“Yang terjadi bukan premannya diusir, tapi AKP Lukman malah ngacir,” terangnya.

Warga akhirnya mengusir Preman dengan caranya sendiri, semua berjalan dengan aman dan terkendali.

“Alhamdulillah listrik warga nyala kembali,” ujarnya.

Ia melanjutkan, baru 1,5 jam kemudian sekitar 300 Polisi datang dan bergabung dengan pengelola, tanpa menyapa warga.

“Entah mau apa....? Apa Polri menganggap ada wabah gila sedang melanda warga GCM, sehingga bikin ribut di teras rumah sendiri. Lantas utk apa ada RT dan RW kalau Polri sendiri sudah tidak menghormati peran mereka,” katanya.

“Inilah gambaran republik kita, bagaimana kekuatan kapital mencengkeram negeri ini, sampai membikin negara tak berdaya terhadap kekuatan Kapital. Rupanya ini yang dimaksud dengan kolonialisme, hanya 2 km dari Istana,” terangnya. (KNF/BERGELORA)

emoticon-Matabelo reman bayaran.. .. emoticon-Ngacir
0
13.7K
80
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.7KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.