TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar menunda pemberian Surat Keputusan (SK) pengusungan Khofifah Indar Parawansa sebagai bakal calon gubernur (bacagub) Jatim kepada Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Jatim.
Alasannya, surat rekomendasi tersebut akan diserahkan dalam bentuk pasangan calon gubernur-wakil gubernur, bukan hanya gubernur saja.
Yang mana, nama calon wakil gubernur tersebut masih akan dibahas baik di internal partai, maupun dengan partai pengusung yang lain, termasuk dengan Khofifah.

Rencana awal, surat pengusungan tersebut akan diberikan pada rapat konsolidasi pengurus DPD I dan DPD II Golkar Jatim terkait pemenangan pilkada 2018, Sabtu, 21/10/2017 lalu.
"Nama Ibu Khofifah sudah final. DPP menyampaikan sekaligus sosialisasi kepada pengurus di daerah untuk mengamankan, menjalankan, sekaligus memenangkan keputusan partai Golkar ini," ujar Ketua Pemengan Pemilu Jawa III yang meliputi Jawa Timur, Adies Kadir.
"Namun, kami akan menyampaikan surat pengusungan ini setelah ada namwa wakilnya," lanjut Adies.
Adies menyebut bahwa pihaknya telah menyiapkan tujuh nama yang akan dipilih di posisi kandidat "Jatim Dua" ini.
Nama-nama tersebut bukan hanya berasal dari kader internal saja, melainkan juga unsur dari luar partai.
"Kami memang harus memprioritaskan kader Golkar sebagai sosok wakil Gubernur untuk mendampingi Ibu Khofifah. Meskipun demikian, kami harus tahu realita," ujarnya.
Beberapa pertimbangan yang akan dijadikan ketentuan Golkar dalam memilih figur calon wakil adalah survei dan pembicaraan antara kiai, serta Khofifah.
"Kami tentu tak akan melakukan intervensi terkait sosok wakil gubernur ini. Karena kami tahu, dalam menentukan sosok wakil, Ibu Khofifah telah mempertimbangkan banyak hal," ujar Adies yang juga anggota DPR RI ini.
"Di antaranya, dengan adanya pembicaraan dengan kiai beberapa waktu lalu di Jombang dan Surabaya," sebutnya.
Meskipun demikian, Adies mengatakan bahwa pihaknya enggan membeberkan ketujuh nama ini.
"Nama-nama ini akan kami survei, kemudian kami tawarkan ke partai lain, termasuk dengan kiai. Baru kemudian kami deklarasikan," ujarnya.
Terpisah, Ketua Bidang Eksekutif, Legislatif yang juga Koordinator Wilayah Jatim DPP Golkar, Yahya Zaini, menyebut bahwa pihaknya akan mengusulkan nama kader internalnya yang juga telah mendaftar di proses penjaringan.
Di antaranya, Ridwan Hisjam yang juga pernah mencalonkan diri sebagai wakil gubernur di dua kali pilkada.
"Saya rasa banyak kader internal Golkar yang berpotensi. Baik di tataran pengurus pusat, maupun daerah. Tentu, nama-nama ini akan kami usulkan dan prioritaskan," sebut Yahya.
Untuk diketahui, empat nama telah mendaftar di Golkar sebagai wakil gubernur di Golkar.
Selain Ridwan Hisjam, ada Nurwiyatno (Kepala Inspektorat Jatim), Mayjend TNI Purn Istu Hari Subagyo (Mantan Pangdam Bukit Barisan), dan Kombes Pol Syafiin (perwira polisi).
Selain keempat nama ini, ketua umum Golkar, Setya Novanto, juga sempat menyebut sosok Bupati Trenggalek, Emil Dardak sebagai figur potensial pendamping Khofifah. (SURYA/BOPPY KOLOWAY)