Ada satu masalah yang akan kita alami jika kita berjalan-jalan ke Jepang, yaitu masalah penginapan. Mau pilih hotel yang praktis dan bisa bahasa Inggris tapi mahal, mau pilih homestay yang murah tapi enggak bisa bahasa Jepang.



Tentunya tidak perlu khawatir, karena robot pembantu gansis di homestay tengah dikembangkan loh. Tentunya selain untuk mengatasi masalah diatas, robot ini juga untuk mengatasi kurangnya tenaga kerja dan tentunya bisa menerima tamu 24 jam.

Setelah tanggal 19 Oktober kemarin diumumkan di Tokyo, Yahoo dan perusahaan pengembang robot akan memulai mengembangkan robot ini musim semi mendatang. Ukuran robot ini cukup besar tetapi bisa diletakan di atas meja di sebuah ruangan. Tentu saja robot ini memungkinkan untuk berbicara dengan orang dan juga mampu berbicara dalam bahasa Jepang dan Inggris, serta ke depannya akan mengikuti bahasa China dan Korea.

Saat kita datang, maka robot ini akan memberitahu kita tentang homestay yang akan kita tempati, letak dan kamar-kamar yang akan kita gunakan. Selain itu juga robot ini bisa memberitahukan pesan dari pemilik homestay jika ada sesuatu dan juga ramalan cuaca serta informasi pencegahan bencana. Kita pun bisa mengajukan pertanyaan atau jika ada masalah kepada pemilik melalui robot ini.

Tapi, kalau gansis ada ribut-ribut dikamar, robot ini juga akan menegur kita loh. Agak serem juga, ya, kita lagi asyik-asyik melakukan sesuatu dengan teman atau pasangan, terus tiba-tiba ada yang ngomong, “Tolong lebih tenang sedikit.”

Direktur perusahaan Smart Robotics, Tsuyoshi Ijima mengatakan, “Karena robot bisa menyampaikan pesan sambil bergerak, maka itu bisa lebih dari sekedar huruf dan suara, saya pikir pengalaman pengguna akan berubah drastis.”

Layanan Concierge


Selain robot diatas, ada juga layanan concierge dengan memanfaatkan smartphone. Buat informasi, concierge ini adalah layanan seperti pegawai hotel yang bekerja untuk reservasi dan memberikan info tentang wilayah sekitar.

Perusahaan iVacation di Tokyo sudah memulai hal ini. Mekanismenya memungkinkan traveler untuk berinteraksi dengan pemilik homestay melalui chat. Terus apa gan kelebihannya, perasaan biasa aja? Kelebihannya adalah saat kita menggunakan bahasa asing (mungkin masih bahasa Inggris, ya) maka pesan yang diterima si pemilik homestay sudah dalam bahasa Jepang, dan sebaliknya pun begitu, kita akan menerima pesan langsung dalam bahasa yang sudah diterjemahkan.

Fitur lainnya mungkin biasa gansis, seperti pemesanan restoran dan taksi yang tersedia 24 jam. Selain itu, melalui smartphone kita bisa melihat informasi wisata dengan peta dan suara.

Untuk iVacation ini sudah berjalan sejak April di daerah Tokyo dan tentu kedepannya akan diperluas sampai ke pelosok negeri. Presiden perusahaan, Takatoshi Oshiro mengatakan, “Dengan teknologi, kami dapat menyediakan layanan bahkan di tempat tinggal (homestay) yang tidak dijaga, kami ingin memastikan bahwa pengunjung dari luar negeri dapat tinggal dengan nyaman dan tanpa masalah.”

Menurut Information and Communication Research Institute, ukuran pasar bisnis untuk tempat akomodasi seperti homestay diperkirakan mencapai 670 miliar yen di tahun lalu. Dan seiring meningkatnya pelancong mancanegara, kemungkinan akan berlipat ganda menjadi 1,3 triliun yen di masa depan.

Dari homestaynya saja sudah mencapai angka segitu ya gansis. Tapi ternyata di sisi lain, banyak homestay yang ilegal dan dibuka tanpa izin serta menyebabkan masalah kebisingan dengan penduduk sekitar. Jadi, pemerintah Jepang sudah membuat undang-undang bulan Juni kemarin dan rencananya akan diberlakukan di tahun mendatang.

Wah, kita sebagai pelancong bisa dengan nyaman main-main ke Jepang nantinya gansis, dengan budget minimal tentunya. Ternyata, walau dengan keterbatasan alam yang ditawarkan untuk pariwisata, Jepang lebih mengedepankan kenyamanan, ya, sehingga pelancong pun bisa tenang dan nyaman.