WARTA KOTA, PALMERAH -- Hari ini, tepat tiga tahun usia pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Terkait momen tiga tahun ini, Wakil Ketua DPR RI, Dr Fadli Zon MSc menyampaikan, tentu pemerintah akan menyampaikan cerita tentang keberhasilan dalam bentuk angka-angka.

Sementara, kata dia, pihak-pihak lain, bisa memberi catatan kritis termasuk menyampaikan keadaan yang sesungguhnya.



“Ada sejumlah hal yang perlu diapresiasi dari pemerintah dalam tiga tahun terakhir. Misalnya, keseriusan pemerintah melakukan debirokratisasi perizinan dalam usaha. Peringkat kemudahan berusaha (ease of doing business, EoDB) kita saat ini sudah naik ke posisi 40 dari sebelumnya 106. Itu capaian penting yang baik. Antara agenda dengan capaian bisa disebut berhasil,” katanya.

Sayangnya, kata Fadli Zon, masih banyak yang tak tercapai bahkan terjadi kemunduran.



"Secara ringkas, bisa saya sampaikan kinerja pemerintah dalam banyak bidang sebenarnya sangat mengecewakan,” katanya.

Pertama, dalam bidang demokrasi.
"Dalam catatan saya, di masa Presiden Joko Widodo ini Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) terus-menerus turun," katanya.

Pada tahun 2014, IDI masih berada di angka 73,04.
"Angka itu kemudian terus turun menjadi 72,82 (2015), dan kemudian turun lagi jadi 70,09 (2016)," kata Fadli Zon.Menurut BPS, penurunan IDI pada 2016 disumbang oleh turunnya 3 aspek demokrasi, yaitu kebebasan sipil, hak-hak politik, lembaga-lembaga demokrasi.

"Indikator ketiganya turun semua,” katanya.

Menurut Fadli Zon, kita bisa melihat sendiri fakta turunnya kebebasan sipil dan hak-hak demokrasi itu.

"Jika ada yang memrotes kenapa ulama dikriminalisasi, demonstrasi dipersulit, media sosial dikontrol, aktivis dituduh makar, semuanya adalah tanda jika pemerintah kita cenderung kembali menjadi represif dan otoriter,” katanya.


Selengkapnya link :

http://wartakota.tribunnews.com/2017...si-dan-kinerja