Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

shouphelloAvatar border
TS
shouphello
Apakah agama membuat kita lebih gampang ditipu?
Misal ada dua orang yang menjual barang.Yang satu lewat whatsapp. Yang satu bilang udah customer service lewat WA saja.

Satu menjual lewat tokopedia.

Satu lagi menjual barang lewat whatsapp.

Kira kira yang mana yang lebih rawan penipuan?

Yang lewat whatsapp.

Kita tidak tahu pasti siapa yang akan menipu. Bisa jadi dua duanya bukan penipu.

Tapi ada indikasi kuat kalau yang ngotot lewat whatsapp menipu.

Mengapa?

Kalo dia bukan penipu mengapa dia pakai whatsapp? Mengapa dia tidak jual di tokopedia saja? Dengan menggunakan feature tokopedia

Tokopedia punya system yang mempersulit penipuan. Susah menipu pake tokopedia. Whatsapp nggak punya. Kalo ada cara yang lebih susah untuk menipu, kenapa orang pake cara yang gampang?

Sesudah saya selidiki lebih dalam yang lewat WA memang penipu.

Bagaimana dengan agama?

Sama.

Ada dua calon presiden nanti di 2019. Sama seperti ada dua calon gubernur beberapa bulan lalu.

Yang satu hasilnya keliatan. Kali bersih. Sakit ditanggung BPJS (selama ini duit kemana?). Ada jalan layang badja. Perijinan jadi gampang

Dan saingannya bawa bawa agama.

Kira kira yang mana yang rawan penipuan?

Kita tidak tahu siapa yang pasti akan menipu. Bisa jadi dua duanya bukan penipu. Bisa jadi dua duanya penipu. Definisi menipu saja tidak jelas. Lagi pula banyak hal di dunia ini yang tidak dianggap penipuan effectnya justru malah lebih merugikan kita dari pada apa yang betul menipu. Yang grey area lebih bahaya dari yang item kata orang.

Tapi ada indikasi kuat kalau yang mengutamakan hasil yang lebih beres.

Kalau orang tidak berniat nipu kita, mengapa mereka tidak menonjolkan hasil yang sudah mereka capai? Ada cara dimana orang susah berbohong, mengapa pakai cara yang tidak credible?

Karena hasil susah dibohongi. Kita ke supermarket kita beli pensil.

Saya tidak tahu apakah pabrik yang memproduksi pensil itu korupsinya tinggi atau tidak. Saya tidak tahu apakah pemilik pabrik mengambil untung kebanyakan atau tidak. Saya tidak tahu apakah pensil ini berkualitas baik atau tidak. Yang saya tau kemungkinan besar jawaban untuk semua pertanyaan itu baik. Mengapa? Karena kalau korupsinya tinggi, atau pensilnya tidak berkualitas, pensil itu kemungkinan tidak saya temukan di supermarket.

Untuk bisa memberi hasil pensil di supermarket dengan harga bersaing semuanya pasti beres.

Siapa saja bisa janji. Tapi sejak kapan Indonesian corruption index kita membaik?

https://www.indonesia-investments.co...ndex/item6430?

Agama?

Siapa dari kita yang tau siapa yang bakal ke sorga atau ke neraka? Lu tanya temen lu apa mereka selalu setuju ama elu? Siapapun bisa bilang agama bilang begini begitu. Tuhan juga nggak bakal buka langit lalu bilang "bullshit".

Hasil nggak bisa nipu.

Interpretasi agama bisa.

Mana yang lebih rawan penipuan?

Kalau kita mengandalkan hasil atau mengandalkan agama?

Saya lihat banyak ajaran agama membuat orang rawan penipuan.

Agama menganjurkan orang untuk menikah. Berapa banyak uang habis di pengadilan, pengacara, karena process perceraian mahal? Berapa banyak korupsi terjadi karena orang menikah dan bercerai?

Agama melarang pornography, prostitusi, narkoba, minuman keras. Berapa banyak polisi yang dapat sogokan karena minuman keras dilarang atau tidak disetujui oleh masyarakat?

Bolak balik agama yang katanya mengajarkan moral malah bikin korupsi lebih tinggi. Negara yang campur agama dengan politik umumnya lebih korup. Mana perang mulu lagi

Saya nggak tau Tuhan mau apa. Tapi satu yang pasti, saya akan memilih berdasarkan hasil. Hasil susah dibohongi.
0
1.9K
31
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83.2KAnggota
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.