http://www.tribunnews.com/nasional/2...adap-indonesia
Quote:
Tewasnya Omar Maute dan Isnilon Hapilon Dikhawatirkan Berdampak Terhadap Indonesia
Selasa, 17 Oktober 2017 17:43 WIB
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --- Tewasnya dua pimpinan kelompok bersenjata pendukung Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), Omar Khayyam Maute dan Isnilon Hapilon di Filipina Selatan dapat berimbas terhadap Indonesia
Pengamat terorisme, Al Chaidar menyebut sisa-sisa pejuang pendukung ISIS di Filipina Selatan, yang jumlahnya sekitar 3 ribu orang, dikhawatirkan akan mencari tempat baru untuk dijadikan basis.
Indonesia yang berbatasan dengan Filipina Selatan, sangat mungkin dijadikan target.
"Bisa jadi mereka akan menyebar ke Indonesia," ujar Al Chaidar saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (17/10/2017).
Diketahui, sebagian dari pejuang pendukung ISIS di Filipina Selatan, adalah Warga Negara Indonesia (WNI).
Menurut Al Chaidar, tidak hanya WNI yang akan masuk ke Indonesia tetapi juga para pejuang dari negara lain.
Ia mengingatkan pemerintah harus mengantisipasi wilayah yang berdekatan dengan perairan internasional.
Jika pengamanannya agak longgar maka memudahkan para pejuang asing masuk.
Ia mengimbau pemerintah mewaspadai wilayah-wilayah di bagian utara Indonesia yang sempat dikuasai Jamaah Islamiyah.
"Gelagat itu sudah ada di beberapa daerah," katanya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Omar Khayyam Maute yang sempat memperistri warga Bekasi, Jawa Barat, dan Isnilon Hapilon, tewas dibunuh militer Filipina pada Senin dini hari, (16/10/2017).
Saat ini, militer Filipina masih melakukan pembersihan terhadap sisa-sisa anggota kelompok bersenjata tersebut.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Wiranto, berharap keberhasilan tersebut bisa berujung terhadap tumpasnya kelompok pendukung ISIS di FIlipina Selatan.
Ia percaya, tewasnya dua tokoh perjuangan itu, dapat menyurutkan semangat anggota lainnya.
Semoga TNI dan Polri (Densus, Brimob) siaga memberantas mereka. Itu amunisi yang kemarin baru beli boleh juga tuh dipakai ke ISIS Asia Tenggara.