SELAMAT DATANG DI TRIT SEDERHANA ANE
HT 04
Selamat Entahlah (Tergantung kalian bacanya Kapan)
Huhuhu..
Masih dalam #indahnyaindonesiaku
Disini ane Kembali ingin Mengupas Tentang Budaya Yang ada di Negara kita Tercinta ini
Quote:
Tarian
BEDHAYA KETHAWANGyang konon katanya sangat erat dengan unsur Sakral dan Mistis.
Woooke..
Langsung Aja..
Cekidoot
Arti Nama :
Quote:
Gaes..
Tari Bedhaya Kethawang itu diambil dari Dua suku kata dalam bahada jawa.
1. Bedhaya (Penari wanita di istana)
2. Kethawang (Langit) atau jika diartikan lebih luas adalah keluhuran / kemuliaan.
Jadi Bedhaya Kethawang sendiri berarti Penari yang penuh kemuliaan.
Awal Mula :
Quote:
Ada dua versi Sejarah Gaes untuk asal usul Tarian ini yang turun temurun diceritain di masyarakat.
1. Konon diceritakan bahwa pada tahun antara 1613 hingga 1645 saat Sultan Agung memerintah di Kesultanan Mataram Beliau ini melakukan semedi (tapa) dan ditengah semedinya beliau ada denger alunan musik (senandung) yang terdengar dari arah atas (langit).
Beliau pun menceritakan sama para Abdi Dalem dan petinggi di istana perihal pengalamanya selama semedi hingga akirnya diciptakanlah Tarian Bedhaya Kethawang.
2. Pada saat Sultan Agung bersemedi beliau didatangi oleh Kanjeng Ratu Kencasari (Kanjeng Nyi Roro Kidul).
Kanjeng Ratu Kencasari Datang dengan alunan senandung sembari Menari hingga memukau Sultan agung ditengah semedinya.
Pada saat beliau kembali. Beliau mengajarkan gerakan Tarian ini kepada para Bedhayang (Penari wanita di istana).
Status Kepemilikan :
Quote:
Loh?? Apa maksudnya??
Tenang gaes..
kaleem..
Maksudnya bukan diKlaim sama MalingSia kok..
Jadi gini..
Kesultanan Mataram Lambat laun akhirnya Mengalami kehancuran dan pada perjanjian Giyanti (1755) terjadi pembagian harta warisan Budaya peninggalan Kesultanan Mataram pada Pakubuwono III (Surakarta) dan Hamengkubuwono I (Yogyakarta) yang pada akhirnya setelah disepakati oleh kedua belah pihak Tarian Bedhaya Kethawang diberikan kepada Kasunanan Surakarta.
Syarat Sang Penari :
Quote:
Syarat utama adalah Sang Bedhaya (Penari) harus dalam keadaan suci (tidak datang bulan).
Adapun jika Sang Bedhaya sedang berhalangan maka dia harus meminta restu (izin) dari Kanjeng Ratu Kidul dengan Caos Dhahar (puasa selama beberapa hari sebelum melangsungkan Tarian) di panggung sanga Buwana.
Dan konon katanya Kanjeng Ratu Kidul akan datang dan menghampiri para Bedhaya yang gerakanya masih salah saat melakukan latihan.
Pelaksanaan :
Quote:
Dalam Pelaksanaanya Tarian Bedhaya Kethawang ini hanya dipertunjukan saat Pelantikan / Penobatan Tahta Pemimpin (Raja) Kasunanan Surakarta dan dimainkan oleh 9 orang Bedhaya.
Tari Bedhaya Kethawang sendiri bercerita tentang cinta (asmara) antara Sang Raja Mataram (Sultan Agung) dengan Kanjeng Ratu Kencasari (Kanjeng Ratu kidul).
Dan Tembangnya (Lirik) bercerita tentang Curahan isi hati dari Kanjeng Ratu Kencasari (Kanjeng Ratu Kidul) kepada sang raja (Panembahan Senopati).
Dalam kepercayaan yang beredar dikalangan masyarakat Surakarta. Sang Kanjeng Ratu Kencasari ikut hadir dan menari dihadapan Raja Surakarta Yang baru saat dilantik sehingga beliau melihat 10 orang penari bukan 9.
Pakaian dan perhiasan Para Penari :
Quote:
Pakaian yang digunakan oleh para bedhaya adalah pakaian khas Jawa yang biasa dikenakan oleh pengantin wanita yaitu Dodot Ageng / Basahan dan pada rambut si Bedhaya Dipasangi Gelung Bokor Mengkurep.
Untuk perhiasan ada cukup banyak :
- Centhung.
- Garuda Mungkur.
- Sisir Jeram Saajar.
- Cundhuk Mentul.
- Tibha Dhada.
Instrumen :
Quote:
Adapun yang digunakan untuk mengiringi Jalanya tarian Bedhaya Kethawang Antara Lain :
- Gending Ketawang Gede.
- Pelog.
- Kethuk.
- Kenong.
- Gong.
- Kendang.
- Kemanak.
- Gambang Rebab.
- Gender.
- Suling.
Yang dimainkan Dengan Alunan Teratur dan Menghasilkan suara yang indah.
Quote:
DemikianLan trit sederhana ane..
Mohon Maaf kalo berantakan Karena Dibikin di Hengpon..
Semoga bisa Bermanfaat dan menjadi bahan pengetahuan Bagi GanSist sekalian..
Dengan Keragaman Ini
Kita harua Bersyukur Karena kita bisa menikmati Makna dari Kata
PERSATUAN
Sumur : Dimari
Gambar : Mbah Gugel
Tulisan : Ngetik Sendiri