Di akhir abad 20 seorang jenius Dr. Alexander Hartdegen mengalami nasib yang mengharukan, dimana sang kekasih harus meninggal dalam kecelakaan dikarenakan keteledorannya. Dimulailah sang Dr menciptkan suatu alat "Time Machine" yang bertujuan untuk kembali ke masa lampau dengan harapan untuk mengubah atau memperbaiki takdir dari sang kekasih. Yupz, mesin berhasil mengembalikannya ke masa lalu dimana sang kekasih masih hidup. Namun berkali2 percobaan sang Dr tetap menemui takdir yang sama yaitu Meninggalnya sang kekasih. Dari sinopsis film tersebut kita bisa ambil pelajaran betapa ENAKnya bisa memiliki mesin terebut diman kita bisa menghindari KESALAHAN yang menurut kita Fatal dan berefek buruk akan kehidupan kita sekarang.
Spoiler for Lha Terus piye?:
Lalu Mesin apa yg dimaksud TS???
Spoiler for Taubat??? Lha Kok bisa???:
Yupzzz, 1 kata dri jawaban pertanyaan diatas yaitu "TAUBAT". Tuhan telah memfasilitasi kita untuk memperbaiki apapun, sata pertebal lagi "APAPUN"keslahan , dosa yang telah kita perbuat (Kecuali Syirik). seperti yang tertulis pada surah qur'an berikut :
Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar“.
Spoiler for Semudah Itukah???:
Namun tidak serta merta kita mudah menggunakannya, adapun petunjuk pemakaian mesin tersebut adalah :
1. Ikhlas karena Allah Ta’ala
Taubatnya dilakukan dengan penuh keikhlasan semata karena Allah. Bukan karena riya’, nama baik, takut kepada makhluk ataupun mengharap suatu urusan duniawi yang ingin diraihnya. Jika taubat dilakukan hanya karena Allah, karena takut akan siksaan dan adzab-Nya serta hanya mengharap keridhoan-Nya, berarti ia telah ikhlas untuk bertaubat.
2. Menyesali perbuatan dosa yang telah dilakukan
Setelah ikhlas bertaubat karena Allah, maka syarat selanjutnya adalah menyesali perbuatan dosa yang dilakukannya. Menyesali dan bersedih hati atas perbuatan yang telah dilakukan dan memandangnya sebagai suatu perkara besar yang wajib ditinggalkan.
3. Tidak lagi melakukan dosa tersebut
Artinya berhenti total dari perbuatan dosa yang telah dilakukan. Bila dosanya tersebut berupa tindakannya meninggalkan hal-hal yang wajib, maka setelah taubat ia harus melakukannya dan berusaha semaksimal mungkin untuk membayarnya. Namun jika dosanya tersebut berupa tindakan melakukan sesuatu yang diharamkan, maka ia harus cepat berhenti total, menjauhinya dan tidak kembali lagi pada perbuatan tersebut. Termasuk juga, bila dosa yang dilakukan terkait dengan sesama makhluk, maka dia harus memberikan hak-hak mereka atau meminta dihalalkan darinya.
4. Bertekad untuk tidak mengulanginya lagi
Berjanji dan bertekad di dalam hati untuk tidak mengulangi perbuatan maksiat yang telah bertaubat dari perbuatan itu.
5. Taubat terjadi pada waktu yang diperkenankan
Jika taubat terjadi setelah lewat waktu yang diperkenankan, maka taubatnya tidak diterima. Lewatnya waktu yang diperkenankan tersebut dapat bersifat umum dan dapat pula bersifat khusus. Waktu yang bersifat umum adalah saat matahari terbit dari arah terbenamnya. Adapun waktu secara khususnya yaitu saat ajal tiba, ketika ajal telah sampai dikerongkongan, maka taubatnya tidak diterima.
"Semoga Kita Semua Bisa Memanfaatkan Mesin Ini Sebaik2nya"
0
2.5K
Kutip
20
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923.2KThread•83.8KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru