Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

King.CaiAvatar border
TS
King.Cai
Tukang Cilok diantara Nastak dan Nasbung
Bosen liat Nastak sama Nasbung ribut, ga ada habisnya. Banyak orang tiba-tiba menjadi “ahli” dalam hal tertentu, apa yang sedang mereka ributkan. Ane mau coba menengahi kedua-nya, terutama yang mereka bahas soal Ekonomi ane mau kasi sedikit pendidikan Ekonomi yang udah pernah ane pelajari jaman SMA dulu.

Quote:


Latar Belakang
Nasbung menganggap Ekonomi Indonesia dibawah kepemimpinan JKW-JK mengalami kemunduran dengan segala macam argument. Nastak menganggap ekonomi baik-baik saja, dan membalasnya masih dengan argument. Keduanya sama saja, membalas dengan argument. Tidak ada yang membalas dengan Data. Berargumen tanpa data, jatohnya adalah Asumsi!. Meski yang mengeluarkan Asumsi itu pakar ekonomi, doctor, professor, bahkan Menkeu sekalipun. Kalau ga pakai data Valid, actual, jatohnya hanya Asumsi.

Berdasarkan ini, ane mencoba memberikan sedikit pelajaran ekonomi, tetang bagaimana sebenarnya melihat situasi perekonomian suatu bangsa yang sebenarnya, berdasarkan data-data ekonomi resmi, factual, dirilis oleh badan terpercaya. Bukan asumsi, atau komentar para ahli.

1. GDP (Gross Domestic Product)
GDP ini gampang nya adalah, nilai/harga barang/jasa yang dihasilkan oleh suatu Negara selama setahun. Atau gampangnya lagi perumpamaan seperti ini, misal seorang produsen cilok dalam setahun mampu memproduksi cilok sebanyak 1000 butir, yang harga per/butirnya 10 perak. Berarti GDP tukang cilok itu adalah 1000 x 10 = 10000 perak.

Nah, mengapa GDP suatu Negara menjadi salah satu indicator kemajuan ekonomi?tentu saja, karena jika semakin besar produk barang/jasa yang mampu dihasilkan oleh suatu Negara, tanda nya ada kegiatan perekonomian yang baik disitu. Semakin banyak tukang cilok produksi cilok nya, artinya dia semakin laku jualannya, atau setidaknya dia punya prospek untuk berjualan banyak emoticon-Big Grin

Lalu, bagaimanakah sebenarnya tren GDP Indonesia dari tahun ke tahun? Ini jawabannya di spoiler
Spoiler for GDP:


2. Pendapatan Pemerintah (Government Revenues)
Setelah tukang Cilok berhasil memproduksi 1000 cilok dalam setahun, apakah seluruh ciloknya laku terjual? Ternyata tidak juga. Hanya sebagian saja yang laku terjual dan bisa jadi duit. Nah, itulah yang benar-benar menjadi pendapatan si tukang cilok. Sama dengan pemerintah ini, GDP kita 932 milyar USD, tetapi pendapatan pemerintah tidak sebanyak itu.

Spoiler for Revenue:


3. Pengeluaran Pemerintah
Nah, pemerintah pun sama ada pengeluaran tiap tahunnya dan ternyata pengeluaran pemerintah tiap tahunnya meningkat loh.
Spoiler for Expenditure:


4. Government Debt
Ternyata, mau tak mau memang pengeluaran tukang cilok lebih besar ketimbang pendapatannya. Itu bisa jadi karena dia produksi banyak cilok, tapi banyak yang tidak laku, dan bisa juga karena memang motor baru nya si tukang cilok yang nambahin pengeluaran karena belinya kredit. Karena itu, kang cilok terpaksa ngutang untuk membiayai kebutuhan hidupnya. Pemerintah pun sama, dia berhutang untuk bisa membiayai pengeluaran Negara

Spoiler for Debt:


5. Debt to GDP
Nah lo, kok bisa ya ada orang yang masih mau minjemin duit ke kang cilok meski perekonomian dia masih lebih besar pasak ketimbang tiang? Ternyata jawabannya adalah karena kang cilok punya stok cilok di kulkas nya (asset/GDP) yang bisa dijadikan jaminan. Pemerintah pun seperti itu, banyak lembaga keuangan internasional yang masih mau kasi pinjem duit ke pemerintah, karena GDP bangsa ini masih dianggap cukup sehat.

Tadi kan sudah dijelaskan, GDP Indonesia saat ini 932 milyar USD meski pendapatan pemerintah hanya 150 milyar USD. Dan dengan hutang 300 milyar USD, itu artinya rasio utang Indonesia masih berada di kisaran 30% GDP, yang menurut kamus ekonomi itu masih sehat.

Spoiler for Debt to GDP:


Kesimpulan
Dengan berakhirnya bahasan di poin 5, maka semoga ente semua bisa menarik kesimpulan bagaimana sebenarnya kondisi perekonomian kang cilok. Ini adalah jawaban paling masuk akal atas pertanyaan para Nastak dan Nasbung, melawan semua argument mereka. Ini juga jawaban bagi mereka yang masih dendam dan suka menjelekkan pemerintahan 10 tahun sebelum ini. Melihat kinerja pemerintah yang sebenarnya benar-benar berdasarkan data, bukan berdasarkan artikel asumsi.

Semoga dengan trit ini, pengetahuan Nastak dan Nasbung bisa lebih baik lagi melihat ekonomi. Jangan berdasar informasi supply cabe yang langka bagi sebagian orang, itu dijadikan indikasi buruknya perekonomian. Itu sangat-sangat konyol. Dan jangan pula berpikir karena banyaknya pembangunan infrastruktur saat ini, menandakan pemerintahan sebelumnya tidak ada kerjanya. Liat dulu pembangunan saat ini dibiayai dari apa dan bagaimana situasi pemerintahan sebelumnya yang kalian anggap tidak ada kerjanya apakah lebih baik atau lebih buruk?

Quote:
0
6.2K
22
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.