- Beranda
- Media Indonesia
Memasuki Cuaca Ekstrem, Kota Sukabumi Diterjang Tujuh Bencana
...
TS
Media Indonesia
Memasuki Cuaca Ekstrem, Kota Sukabumi Diterjang Tujuh Bencana
CUACA ekstrem disertai tingginya intensitas curah hujan sejak satu bulan terakhir mulai menghantui warga Kota Sukabumi, Jawa Barat. Memasuki September hingga awal Oktober tahun ini, tak kurang tujuh bencana tanah longsor menerjang sejumlah titik di wilayah tersebut.
Berdasarkan data BPBD Kota Sukabumi, pada September setidaknya dilaporkan terjadi empat bencana alam. Pada Sabtu (23/9) sekitar pukul 17.00 WIB, tanah longsor menerjang Kampung Ciaul Pasir RT 04/09 Kelurahan Subangjaya, Kecamatan Cikole. Pondasi dan teras rumah warga terancam ambles.
Pada Minggu (24/9) sekitar pukul 13.00 WIB bangunan talud (tembok penahan tebing) ambruk sepanjang 15 meter dengan tinggi sekitar 1 meter di Jalan Gunungkarang RT 02/09 Kelurahan Limusnunggal Kecamatan Cibeureum.
Pada Senin (25/9) di Kampung Warungkalapa Kelurahan/Kecamatan Lembursitu,
dinding talud sempadan sungai mengalami longsor hingga mengakibatkan saluran irigasi yang mengairi lahan sawah seluas sekitar 20 hektare, rusak.
Sementara pada Rabu (27/9) sekitar pukul 05.10 WIB, bencana terjadi di Jalan Taman Bahagia Kelurahan Benteng Kecamatan Warudoyong. Sebuah tembok
pembatas bangunan ambruk hingga menimpa bagian atap rumah warga di dapur. Sementara memasuki Oktober 2017, bencana terjadi di RT 04/02 Kelurahan
Benteng Kecamatan Warudoyong, Selasa (3/10), sekitar pukul 04.15 WIB. Bagian dinding dan genteng bangunan rumah rusak.
Peristiwa serupa terjadi pada Sabtu (7/10) sekitar pukul 18.30 WIB di Kampung Malingping RT 02/03 Kelurahan Situmekar Kecamatan Lembursitu. Sebuah rumah yang diisi sebanyak enam jiwa ambruk. Sedangkan pada Selasa(10/10) sebuah pagar tembok ambruk di Kampung Pasir Pogor RW 8 Kecamatan Gunungpuyuh.
"Sejak satu bulan terakhir intensitas curah hujan tergolong tinggi. Ini tentunya bisa berpotensi terjadinya tanah longsor dan banjir," terang Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi, Zulkarnain Barhami, hari ini.
Zulkarnain belum bisa menentukan hingga kapan tingginya intensitas curah hujan berlangsung. Pasalnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika belum mengeluarkan rilis resmi terjadinya perubahan cuaca saat ini. "Intinya, masyarakat harus tetap meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan," jelasnya.
Masyarakat pun selalu diingatkan agar tak membudayakan membuang sampah ke sungai. Pasalnya, bencana banjir di Kota Sukabumi kebanyakan disebabkan
meluapnya saluran-saluran air akibat tersumbat sampah. "Terdapat tiga kecamatan yang berpotensi bencana saat musim hujan ini yakni Gunungpuyuh, Baros, dan Kecamatan Cikole," tandasnya.(OL-5)
Sumber : http://www.mediaindonesia.com/news/r...ana/2017-10-12
---
Kumpulan Berita Terkait :
- Angka Perceraian Tinggi, Bupati Bangka akan Buru Janda dan Duda
- KPU Kembalikan Berkas PDI Perjuangan dan PSI
- BPK: Tidak Ada Larangan Audit Alutsista
anasabila memberi reputasi
1
666
1
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Media Indonesia
30.6KThread•1.4KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya