Kendala yang sering ditemui saat berkomunikasi adalah tentang bahasa. Sekilas info, ada sekitar 7000 bahasa yang saat ini digunakan oleh jutaan manusia.

Tentu saja, jumlah ini belum termasuk bahasa para anak ababil dan alay yang mengkombinasikan antara alphabet dan numerik. Contohnya: 4QYU CH4y4NK K4MOE B3IBH... Rumit gak? Dan Brown penulis The Last Symbols paling gigit sandal buat terjemahin.

Nah, semakin majunya dunia tekhnologi akhir-akhirnya, telah menginspirasi google untuk membuat sebuah terobosan luarbiasa. Yaitu menciptakan satu alat berupa earphone yang bisa menerjemahkan 40 bahasa.

Dan diantara keempat puluh bahasa tadi, bahasa Indonesia telah masuk dalam programnya. Wah, kereeenn...!!!



Cara kerja alat ini cukup mudah. Sama halnya alat wireless, earphoneini harus dikoneksikan terlebih dahulu ke perangkat seluler. Atau gampangnya, colok dulu deh ke hengpon. Sedangkan kabar buruknya, si earphone bakalan ngambek kalau spesifikasi hengpon yang kita punya kagak support. Minimal bisa terhubung ke google Pixel atau sistem Android 7.0 atau lebih tinggi lagi.

Walah, kasian para orangtua. Kalau ini didengar sama anak-anak yang gak tahu malu, orangtua bakalan diteror habis-habisan dan dipaksa beli nih earphone sekalian hengpon yang kompatibel. Jangan kasi tau mereka dulu ya?





Namun, bagi agan dan sista penggemar berat petualangan, dimana uang yang dimiliki tidak berseri, alat ini sangat sesuai dan ampuh membuat kita jadi manusia polyglot. Tahu apa isitilah ini?

Polyglot adalah julukan manusia jenius yang menguasai berbagai bahasa. Termasuk kita ini bangsa Indonesia secara tidak langsung adalah manusia-manusia pilihan Tuhan yang dianugerahi kehebatan polyglot. Rata-rata, selain bahasa Indonesia, kita cakap berbicara ragam bahasa dari masing-masing daerah. Hebat ya?

Ok, kembali ke earphone.Misalkan nih, kebetulan ada agenda habisin uang ke Italia. Tak payah harus menyewa jasa interpreter alias penerjemah. Kita bisa gunakan alat ini dengan cara yang simpel.

Cukup tempelkan earphone ke telinga. Ingat ya? Namanya earphone itu letaknya ditelinga. Bukan di hidung. Setelah posisi tepat, kita tinggal menekan earbud dan mengucapkan "help me speak Italian".

Pada saat bicara tadi, speaker akan menerjemahkan dalam bahasa Italia dengan keras.

Jika lawan bicara kita membalas dalam bahasa Italia, kita akan mendengar terjemahannya melalui Pixel Buds. Demikian dan seterusnya, tergantung kita mau ngomong bahasa apa, dan dengan siapa. Mau Spanyol ok, Inggris juga ok, atau bahasa Jerman. Apalagi nih, bentar lagi ada ajang sepakbola sejagad di Rusia. Nah lho, ngebantu banget tuh kalau agan dan sista pengen liat bola volley disana.

Pokoknya semua bahasa yang sudah diprogram oleh earphone ini, bisa. Kecuali bahasa kalbu sama bahasa jin. Kalau itu, gak usah beli alat ini, konsultasi aja sama dukun. Cukup bawa kembang tujuh rupa, rokok klobot sama menyan.

Namun perlu diperhatikan, bahasa yang diprogram dalam alat ini adalah bahasa baku. Jika nanti masih ada sedikit kesalahpahaman, baiknya gunakan gesture tubuh sebagai bantuan. Dan jangan lupa instal kamus juga dihengpon. Jangan salah, bukan kamus primbon atau tafsir 1001 mimpi. Tapi kamus bahasa asing.

Misal, setelah kita menggunakan earphone, tapi yang kita ajak ngomong masih melongo dan keliatan bingung, cobalah berbicara lebih dekat dan katakan sekali lagi. Bila hasilnya tetap diam sambil melongo lagi, silakan berbicara dengan rekannya yang lain. Kali aja lawan bicara kita memiliki gangguan pendengaran. Namanya punya gangguan, mau kita teriak-teriak kayak kondektur kopaja ya tetap aja diam mematung.

Nah, berminat beli alat ini kawan? Anda cuma butuh 2.500 point lah. Apa ini? Uppss...!!!

Harganya lumayan murah kok. Sekitar 159USD. Dollar lho ya? Jika dikonversi ke rupiah, harganya kurang lebih Rp. 2,15 jeti. Sebanding dengan fungsinya bukan?

Namun, meski canggih, sekali lagi, alat ini tetap memiliki kelemahan. Yaitu harganya. Dan kelemahan lainnya, baru bisa di jual belikan pada bulan November. Jadi bersabarlah, dan menabung dari sekarang.

Kalau sempat ketemu sama petinggi google, saya mau kasi usul agar bahasa daerah di seluruh Indonesia dimasukkan dalam programnya. Agar komunikasi lancar, dan tidak menimbulkan kesalahpahaman.

Apalagi kita ini selain kaya akan seni dan budaya, juga memiliki ragam bahasa dengan dialek khasnya. Sudah tahu ada berapa bahasa aktif yang masyarakat Indonesia gunakan? Kita punya sekitar 1.158 bahasa daerah? Keren kan?

Orang Aceh logatnya ada penekanan pada huruf "T" seperti orang Bali. Orang Batak membaca sesuai dengan tulisan tanpa ada pembeda di huruf "E". Orang Jakarta yang punya banyak pilihan untuk menyebut "Saya, Gue, Ane". Atau orang Jawa yang medok dalam pengucapan bahasanya. Bisa juga bahasa Sunda dengan kata tambahan "Saya mah apaan". Eh, kumaha damang?

Luar biasa kan kita ini? Makanya, syukurilah apa-apa yang sudah Tuhan berikan, dan kita sepakat dalam naungan Bhineka Tunggal Ika.

Bukankah kesalahpahaman kadang membuat sesuatu yang sederhana menjadi rumit? Aku bilang kalau aku tamvan, tapi kamu tidak? Jadinya salah paham.


Salam
©Skydavee...






Referensi :
1.https://travel.detik.com/read/2017/1...hkan-40-bahasa
2.https://id.m.wikipedia.org/wiki/Daft...nurut_BPS_2010