Belakangan ini, melakukan cover lagu orang atau band lain sudah merupakan hal yang wajar. Namun, bisa dibilang nyaris tak ada pihak yang meminta izin kepada pencipta lagu aslinya. Pertanyaannya, apakah legal melakukan cover lagu tanpa izin terlebih dahulu?



Contoh kasus yang lagi hot adalah lagu dari Payung Teduh yang berjudul "AKAD" yang memang sedang digandrungi banyak kalangan, baik itu anak kecil, remaja, maupun orang tua karena memang liriknya yang sederhana dan mudah dicerna serta nada nada yang 'easy listening' membuat semua orang ingin mengcover lagu tersebut, termasuk alumni dari ajang pencarian bakat RISING STAR, yaitu Hanin Dhiya.

Fenomena maraknya cover lagu Akad ini ternyata bikin sang vocalis Payung Teduh, Mohammad Istiqamah Djamad alias Is meradang. Dia meminta orang yang mengcover Akad lalu mengkomersilkannya meminta izin terlebih dahulu dikutip dari video curhatannya di akun Instagram @pustaka bisa dicek disini untuk postingannya.

Seperti yang telah diketahui, musik menjadi konten terpopuler yang paling dicari ketika seseorang mengakses Youtube. Yang menarik adalah, beberapa orang mencari video klip musik yang tidak dibuat oleh pengarang asli lagu tersebut. Mereka tertarik pada versi alternatif dari lagu-lagu populer era milenial. Hal ini disebut cover lagu.

Dari fenomena di atas, banyak pihak semakin gencar melakukan cover lagu tanpa meminta izin penciptanya seolah-olah bukan merupakan masalah besar. Memang benar, pasalnya cara monetize Youtube memungkinkan pemegang hak cipta mengendalikan konten mereka tanpa melalui proses lisensi pada umumnya.


Sejatinya, Anda perlu mendapat sync license agar bisa mengupload lagu ke Youtube. Dimana lisensi tersebut akan memilah-milah dan menentukan siapa saja yang berhak atas privilege synchronizelagu dengan gambar serta hak memperoleh kompensasi dalam bentuk pundi-pundi. Akan tetapi, menghubungi pihak pencipta lagu bukan perkara gampang, apalagi sampai meminta izin.

Beruntung, Youtube menyediakan sistem bernama Content ID. Pada dasarnya sistem ini akan mendeteksi setiap video yang diupload ke YouTube. Kemudian akan ditentukan, apakah video tersebut mengandung material hak cipta seperti rekaman suara, komposisi hingga video. Bila proses deteksi selesai, Content ID secara otomatis memutuskan sebuah video atas nama pemegang hak cipta.

Melalui Content ID, Youtube mengetahui bahwa setiap uploader lagu cover bukan merupakan pemegang hak cipta atas sebuah lagu. Sebagai contoh, bila video lagu cover Anda ditonton oleh jutaan orang dan Anda mendapat uang, maka uang hasil video akan diberikan kepada pemegang hak cipta. Jelasnya, Anda tidak memperoleh apapun dari video yang diupload.

Bahkan, ada kemungkinan video yang sudah Anda upload ke Youtube akan diblokir sehingga tidak lagi bisa diakses. Bagaimana caranya? Content ID memberi kewenangan pada pemegang hak cipta untuk menentukan nasib para pihak yang mengcover lagu tanpa izin. Antara lain memblokir video, mematikan audio serta membatasi negara mana saja yang bisa menonton video tersebut.

Di samping itu, pemegang hak cipta bisa memblokir video dari berbagai platform. Bila hal itu dilakukan, maka pengunjung yang ingin menonton video cover hanya bisa menontonnya di situs-situs tertentu. Memang betul, bahwa saat ini mayoritas pencipta lagu jarang menuntut pelaku cover lagu mereka. Namun sekali lagi, bila Anda mengupload lagu cover maka hanya viewers-lah yang Anda peroleh dari Youtube.

Lalu bagaimana menurut kalian kedepannya agar tidak terjadi lagi kejadian seperti ini?

Penulis : Gading Perkasa
Sumber Tulisan : Male Magazine