Amunisi SAGL Polri Sangat Dahsyat, Mabes TNI: Kami Saja Tak Punya
TS
kelazcorro
Amunisi SAGL Polri Sangat Dahsyat, Mabes TNI: Kami Saja Tak Punya
Spoiler for polemik senjata impor:
Quote:
Ribuan amunisi yang diimpor Kepolisian Republik Indonesia (Polri) saat ini disimpan di gudang arsenal Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (Mabes TNI).
Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayor Jenderal Wuryanto menegaskan, amunisi itu sudah diangkut dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, ke gudang amunisi pada Senin (9/10) malam.
"Tadi malam amunisi tersebut sudah dipindahkan ke gudang amunisi Mabes TNI. Sesuai katalognya, jumlah amunisi itu 5.932 butir,"kata Wuryanto di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (10/10/2017).
Menurut Wuryanto, amunisi yang dikemas dalam 71 koli disertai katalog standar dan keistimewaan amunisi tersebut.
Dalam katalog dijelaskan, amunisi tersebut merupakan amunisi tajam dan mempunyai jarak tembak mematikan hingga 400 meter.
"Keistimewaan amunisi ini, setelah meledak pertama, akan disusul ledakan kedua dan menimbulkan pecahan berupa logam kecil yang bisa melukai maupun mematikan," terangnya.
Keistimewaan lain dari amunisi tersebut yaitu bisa meledak sendiri tanpa benturan, setelah terlepas dari laras 14 hingga 19 detik.
"Ini luar biasa. TNI sendiri sampai hari ini tidak mempunyai amunisi sejenis itu. Mempunyai kemampuan seperti itu," kata Wuryanto.
"Jadi Ini penjelasan dari kelanjutan dari apa yang dijelaskan oleh Kadiv Humas Polri setelah penjelasan dari Menkopolhukam," Wuryanto menambahkan.
Polemik impor senjata bermula dari pernyataan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang menyebut ada institusi yang memesan lima ribu senjata dengan mencatut nama Presiden Joko Widodo.
Hal itu dituturkan Gatot di hadapan para purnawiran TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (22/9).
Pernyataan Gatot diklarifikasi Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto. Menurut Wiranto, senjata yang dimaksud oleh Gatot adalah senjata pesanan Badan Intelijen Negara (BIN). Senjata itu dipesan dari PT Pindad.
Jumlah senjata yang akan digunakan untuk pendidikan intelijen tersebut hanya 500 pucuk, bukan lima ribu pucuk.
Pada Jumat (29/9), pesawat asal negara Ukraina tiba di Bandara Soekarno-Hatta. Pesawat tersebut mengangkut senjata yang diimpor PT Mustika Duta Mas yang akan didistribusikan ke Brimob Polri.
Senjata tersebut berjenis Arsenal Stand Alone Grenade Launcher berjumlah 280 pucuk, serta ribuan butir amuisi. BAIS TNI sempat menahan senjata dan amunisi tersebut.
"Senjatanya sudah diserahkan ke Mabes Polri. Jumlahnya 280 itu. Amunisinya yang kita amankan," tandas Wuryanto.