Warga senang dan mendukung adanya perbaikan jembatan gantung di atas Kali Ciliwung yang menghubungkan Kelurahan Tirtajaya dan Kelurahan Depok. Sebab, jembatan gantung ini penting manakala Jalan GDC ditutup karena padat atau sedang car free day pada Minggu pagi.

“Sudah seharusnya memang jembatan gantung sebagai salah satu jalan penghubung warga di dua kelurahan yang dibatasi Kali Ciliwung diperbaiki atau direnovasi agar lebih kokoh serta nyaman dilalui,” kata Nyonya Suaeb, warga kelurahan Tirtajaya, Sukmajaya, Sabtu (7/10).

Jembatan gantung tersebut menjadi salah satu jalan alternatif atau transportasi warga di dua kelurahan maupun masyarakat yang ingin mencari jalan alternatif dari Jl. Raya Kartini, Depok menuju Kelurahan Tritajaya, Sukmajaya atau Jalan Raya KSU, Sukmajaya.

Hal serupa juga diutarakan, Iriansyah, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LMP) Kelurahan Tirtajaya, yang mengaku beberapa hari ini jembatan gantung menghubungkan Kelurahan Depok dan Kampung Serab, Kelurahan Tirtjaya tengah diperbaiki dan dicat jajaran Bidang Pemeliharaan Jalan dan Jembatan (Jajem) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Depok.

“Alhamdulillah…! Jembatan gantung tengah diperbaiki dan dicat agar lebih nyaman, atauta tidak khawatir bila warga melintas di atas Kali Ciliwung,” tuturnya.

Menurut dia, jembatan ini dibangun tahun 1970-an awalnya menggunakan tali dan kayu diperbaiki tahun 1980 an serta terakhir diperbaiki tahun 2014 dengan dana Rp 500 juta melalui APBD Kota Depok.

Sementara itu, Kepala DPUPR Kota Depok, Manto D, mengakui bahwa jembatan gantung di Kampung Serap tersebut tengah diperbaiki dan direhab baik memberikan pelumas ke bagian ring dan tali besi.

Selain itu, juga untuk mengecek tiang pancang baja besi dan tembok serta lainnya agar lebih aman maupun nyaman dilalui. “Ini bentuknya pemeliharaan saja agar terawat dan tidak khawatir bila dilintasi masyarakat setiap hari,” tuturnya. katanya seperti itu yang di muat dalam berita onlen gan

September 2017 lalu presiden Jokowi melalui akun Twitternya menyampaikan keseriusan untuk membangun penghubung antara 2 lokasi yang terpisahkan sungai, jurang atau lainya melalui sebuah penghubung yang di namakan jembatan gantung. Jembatan gantung merupakan sarana penghubung yang mengkoneksikan dua wilayah yang terpisah. Jembatan gantung juga berdasarkan sejarah dan kisah rakyat di desa desa seringkali menjadi penghubung 2 cinta dari desa atau dusun yang berbeda.

Program membangun dari desa kini bukan lagi sekedar semboyan atau moto kampanye belaka. Pembangunan dari desa sedang di galakan, karena desa merupakan harapan kita sebagai akar yang kuat guna menunjang kokohnya negeri kita Indonesia. Desa desa maju kemajuan negara ini tentu akan cepat melaju dan sebaliknya itu.

Jadi jangan sampai ada lagi kita temui fasilitas yang tak terawat, seperti halnya jembatan gantung yang rusak dan tak kunjung di perbaiki di suatu desa, padahal ada dana pembangunan yang lancar mengalir ke sana. Jika agan sista menemukan hal serupa di desanya, maka perlulah kesediaan nya melaporkan kendala yang ada pada lokasi tersebut. Saat ini di era di gital ragam portal di buka pemerintah kita guna menyerap masukan, saran, keluhan, kendala dan lainya yang ada di sekitar wilayah masing masing.

Berbagai instansi pemerintahan kini mulai gencar bersosial media guna membuat warga interaktif berpartisipasi untuk kemajuan wilayah masing masing. Portal resmi, website pribadi dari para penyelenggara negara kini mulai terus dibenahi pelayanannya karena berfungsi sebagai jembatan penghubung komunikasi kita dengan penyelenggara atau fasilitator untuk kemajuan bersama.

Nah sobat,, 😎 maraknya pembangunan penghubung berbagai sisi yang sedang terjadi, termasuk jembatan gantung ini haruslah membuat kita kini tak lagi menggantungkan cita dan cinta kita pada harapan yang tak pasti. Tapi mari mulai dari kita sendiri mari mulai telaah, apa yang bisa kita manfaatkan saat ini dan nanti .