Jangan mudah percaya atau terbawa perasaan iba pada pengemis yg kerap kita temui di sekitar kita. Terutama mereka yang tinggal di kota besar seperti Jakarta.....

Sebelum beramal pastikan bahwa pengemis itu memang layak dan patut untuk dibantu......

Jangan sampai kita salah dalam berbuat kebaikan. Maksud hati ingin bersedakah apa daya malah ketipu.....

Ya, jangan sampe kita ditipu oleh pengemis abal abal pemalas yg tidak mau bekerja keras. Maunya minta minta doang.....

Padahal di kampungnya punya rumah dan hektaran sawah. Termasuk sanggup kredit mobil mewah....


Berikut adalah modus mainstream yg sering dipake oleh pengemis "palsu" :


1. Pura-pura Pincang


Ilustrasi pengemis

Ini modus yang paling sering dilakukan oleh pengemis abal abal. si pengemis berpura pura pincang dengan teknik yang bermacam macam.

Ada yg jalannya sengaja digeser geser, ada juga yang sebelah kakinya ditilep satu seolah lumpuh. Dan lain sebagainya.

2. Pura-pura Buntung


Ilustrasi pengemis

Banyak orang tertipu oleh pengemis palsu yang pura-pura buntung. Ada yang salah satu tangan atau kakinya diumpetin seolah olah buntung sebelah. Atau buntung keduanya......



3. Pura-pura Borok

Pernah melihat pengemis yg anggota badannya dikerubungi lalat? Atau pengemis yg tangan dan kakinya dibalut dengan perban?

Hati hati jangan mudah percaya begitu saja. Karena umumnya itu semua hanyalah aksi tipu tipu......

Selidik punya selidik ternyata itu bukan luka borok sungguhan. Melainkan hanya tipuan.

Caranya mereka menggunakan tape (makanan khas Bandung) yang dibungkus dengan kain atau perban. Dengan tujuan untuk memancing lalat supaya mengerubunginya......Dasar kampret!

4. Pura-pura Buta


Ilustrasi pengemis

Pura pura buta adalah salah satu teknik paling mudah yg sering dilakukan oleh banyak pengemis palsu.

Cukup dengan modal tongkat dan kacamata hitam cengdem (goceng adem). Maka aksipun siap dilakukan....

5. Pura-Pura Punya Bayi/Anak


Ilustrasi pengemis

Teknik yang satu ini juga sering dipake oleh pengemis "ngehe" di berbagai tempat.

Biasanya banyak dilakukan oleh emak emak bahkan anak anak yang mangkal di lampu merah, perempatan jalan, atau di pasar pasar.

Tujuannya satu yaitu "Dramatisasi" agar terlihat seperti di adegan sinetron yg menguras air mata para target.......

Biasanya pengemis model seperti ini punya jaringan atau sindikatnya. Termasuk adanya penyewaan anak anak dan bayi untuk di eksplorasi.


Beramal boleh boleh saja....Bersodaqoh kepada sesama sangat dianjurkan. Tapi semua harus pada tempatnya.......Dan yang paling penting adalah ikhlas.

Konten Artikel : vaginamaria (bukan hasil copas)