- Beranda
- The Lounge
Penemuan Baru Spesies Tikus Raksasa di Papua Nugini
...
TS
dagdagdag
Penemuan Baru Spesies Tikus Raksasa di Papua Nugini
Quote:
Sebuah spesies tikus baru telah ditemukan di Kepulauan Solomon yang terletak di sebelah timur Papua Nugini. Dilansir dari Live Science, spesies tikus langka ini memiliki ukuran yang lebih besar daripada hewan pengerat pada umumnya.
Spesies tikus ini menjadi penemuan spesies hewan pengerat terbaru setelah kurun waktu 80 tahun.
Sebelumnya di tahun 2010, peneliti hewan mamalia Tyrone Lavery sempat mendengar rumor soal tikus raksasa yang dapat memecahkan buah kelapa. Tikus yang disebut dengan “vika” ini diketahui tinggal di pepohonan di Pulau Vangunu, salah satu pulau di Kepulauan Solomon. Cerita mengenai vika bahkan telah diketahui oleh penduduk pulau yang mengabadikannya menjadi nyanyian anak-anak. Namun Lavery sendiri belum pernah melihat makhluk ini secara langsung.
Lalu pada akhirnya di tahun 2015, seorang penjaga hutan di Pulau Vangunu menangkap salah satu tikus langka ini saat si tikus berlari keluar dari pohon yang jatuh. Lavery yang kemudian memeriksa tikus tersebut langsung mengetahui ada yang berbeda.
Tikus ini ternyata lain dari 8 spesies tikus lainnya yang merupakan spesies lokal di Kepulauan Solomon. Lavery lantas membandingkan spesimen tikus langka ini dengan tikus lainnya di koleksi museum via pengecekan DNA.
Tikus ini dikonfirmasi sebagai spesies baru yang diberi nama Uromys vika.
Uromys vika memiliki panjang 46cm jika diukur dari ujung hidung sampai ekornya, dengan berat yang mencapai 1 kg. Sebagai perbandingan, tikus hitam yang sering kita jumpai pada umumnya memiliki berat 200 gram.
Menurut Lavery, puluhan spesies mamalia baru teridentifikasi setiap tahunnya. Lavery berteori, bahwa nenek moyang Uromys vika kemungkinan besar terbawa ke Kepulauan Solomon dan berevolusi menjadi spesies baru setelah isolasi selama bertahun-tahun.
Namun, Uromys vika yang muncul dalam Journal of Mammalogy 27 Sept. 2017 lalu dideskripsikan sebagai spesies yang hampir punah. Hal ini dikarenakan lingkup habitatnya yang kecil, dengan angka populasi yang rendah. Tidak hanya itu, populasi Uromys vika juga terancam karena penebangan komersial yang terjadi di Pulau Vangunu.
"… Jika kami tidak menemukan [Uromys vika] sekarang, mungkin [spesies ini] tidak akan pernah ditemukan. Area tempat [spesies ini] ditemukan merupakan salah satu dari sedikit wilayah hutan yang masih belum ditebang.”
sumber referensi tikus senayan
Diubah oleh dagdagdag 10-10-2017 14:18
0
19.6K
Kutip
122
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
924.7KThread•89.4KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya