Tujuan semua perusahaan dagang adalah untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya. Untuk mencapai tujuannya, tentu semua perusahaan memiliki berbagai macam trik yang mampu memanipulasi kita agar mau membeli produk mereka.
Contohnya saja di supermarket, banyak trik tersembunyi yang mereka gunakan agar produknya banyak dibeli, salah satunya adalah memberikan harga dengan berakhiran angka 9. Atau di restoran, agar menunya lebih laku, pihak restoran biasanya menambahkan deskripsi lengkap pada menu makanan mereka.
Trik yang digunakan perusahaan agar jualannya laku ini bisa dibilang licik, tapi tidak melanggar hukum atau merugikan konsumen. Penasaran? Berikut beberapa trik licik yang digunakan perusahaan agar produk mereka laku keras.
Quote:
1. Memberikan Diskon
Spoiler for :
Siapa yang tidak ngiler ketika membaca kata2 diskon di etalase sebuah toko atau supermarket? Bukan cuma para wanita, kaum pria pun akan sedikit goyah ketika membaca kata2 diskon. Tapi ternyata haga barang yang dijual sudah dinaikkan dulu sebelum dikasih harga diskon sehingga harga diskon tidak akan berseisih jauh dengan harga asal.
Trik diskon lainnya adalah seperti gambar diatas. Ketika melihat tulisan diskon 50% + 20% yang langsung terlintas dipikiran kita adalah diskon 70%, tapi nyatanya total diskon yang didapat cuma 60%. Dan trik ini sangat ampuh untuk memikat konsumen membeli produk mereka.
2. Harga produk berakhiran 9
Spoiler for :
Anda pasti sering melihat di supermarket harga barang yang nanggung, seperti Rp 29.900. Mungkin terlintas di benak Anda kenapa tidak dipaskan saja jadi Rp 30.000? Perlu Anda ketahui ada alasan dibalik harga nanggung ini.
Menurut sebuah studi tahun 2005 yang dilakukan di New York University, para peneliti menemukan bahwa harga berakhiran di $0,99 memiliki dampak yang sangat berpengaruh. Pengaruh harga ini disebut dengan "efek angka kiri dalam kognisi harga".
Pelanggan akan mengira kalau harga berakhiran sembilan lebih kecil meskipun sebenarnya hanya berkurang satu sen saja. Pasalnya pembeli melihat harga dari kiri ke kanan, di mana angka paling kirilah yang sangat berpengaruh. Tanpa disadari, otak kita akan menyimpulkan kalau harga Rp 29.900 lebih mendekati Rp 29.000 dibandingkan dengan Rp 30.000. Jadi kita menyimpulkan begitu saja kalau harga barang tersebut Rp 29.000, bukan Rp 30.000.
3. Memalsukan jumlah persedian barang
Spoiler for :
Mungkin Anda pernah melihat di supermarket atau toko-toko lainnya barang yang dijual secara terbatas disertai diskon, misalnya pelanggan yang membeli 4 kantung minyak akan diberikan potongan tertentu? Perlu diketahui, penawaran ini bukan berarti jumlah persediaan minyak terbatas, melainkan ini trik untuk menarik pelanggan agar segera membeli minyak tersebut.
Trik ini akan membuat pelanggan berpikir bahwa ada permintaan besar untuk produk tertentu atau produk tersebut sedang langka. Jadi akhirnya pelanggan akan membeli seluruh produk tersebut. Trik ini bahkan sudah dibuktikan dalam studi psikologi pada tahun 1975 tentang ilusi efek kelangkaan.
4. Menggunakan huruf kecil
Spoiler for :
Seorang manajer toko memiliki trik agar barang jualannya dipandang murah oleh pembeli tanpa memberikan potongan besar pada produk tersebut. Yaitu dengan memberikan huruf kecil pada harga produk tertentu.
Tanpa disadari, otak kita mengasosiasikan huruf yang kecil dengan harga yang lebih rendah. Menurut sebuah studi tahun 2005 yang dilakukan oleh para profesor dari Clark University dan Connecticut University menemukan bahwa pembeli yang melihat harga jual dalam huruf besar cenderung lebih sedikit membeli produk tersebut dibandingkan dengan mereka yang melihat harga dengan huruf kecil.
5. Menambahkan rincian yang lebih lengkap
Spoiler for :
Ada dua jenis menu di restoran, yang satu hanya mencantumkan nama makanannya saja, dan yang satunya lagi mencantumkan nama makanan beserta rinciaannya.
Menurut penelitian dari Cornell University dan University of Illionis, menuliskan deskripsi pada menu makanan terbukti meningkatkan penjualan sampai 27 persen, dibandingkan dengan menu tanpa deskripsi.
Menariknya lagi, restoran biasanya menuliskan merek bahan yang digunakan untuk membuat makanan tersebut. Misalnya saja keju mozarella, bukan keju biasa. Yang bahaya, di deskripsi dituliskan keju mozarella, tapi kenyataannya keju biasa.
6. Menargetkan anak-anak
Spoiler for :
Kita semua tahu anak-anak suka karakter kartun dan juga makanan manis. Dan hal itu dimanfaatkan oleh beberapa perusahaan produk makanan manis untuk meningkatkan penjualan mereka.
Untuk mengetahui alasannya, apakah tahu kenapa produk sereal selalu ditempatkan di bagian rak paling atas, kenapa tidak sejajar dengan tinggi anak-anak? Posisi penempatan sereal pada bagian atas rak sangatlah berpengaruh.
Kotak sereal biasanya memiliki karakter kartun. Jika ditempatkan di rak paling atas, maka akan memberikan anak-anak kesan bahwa karakter sereal tersebut menatap mereka. Dengan begitu anak-anak akan tertarik untuk mengambil produk tersebut. Hal ini tidak hanya berlaku pada kotak sereal, tapi juga produk makanan lainnya.