Aparat kepolisian terus mengembangkan kasus yang menjerat PT Asuransi Allianz Life Indonesia lantaran mempersulit nasabah ketika meminta klaim biaya perawatan rumah sakit.

Pasca menetapkan dua petinggi perusahaan yakni Presiden Direktur Joachim Wessling, dan Manajer Klaim Asuransi, Yuliana Firmansyah sebagai tersangka. Kini polisi mencekal keduanya agar tidak ke luar negeri.

"Kami sudah kirimkan surat pencekalan untuk keduanya kepada pihak Imigrasi per tanggal 28 september selama 20 hari kedepan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono saat dikonfirmasi wartawan, Senin (2/10/2017).

Pencekalan ini merupakan salah satu upaya penyelidikan tim penyidik Polda Metro Jaya. Sebab jika tidak dicekal, bisa saja mereka pelesiran ke luar negeri atau pulang ke negara asalnya.

Apalagi, salah satu tersangkanya merupakan warga negara Jerman. "Ya kita kan sudah melakukan upaya pencekalan di situ, bagian dari penyelidikan," ujar Argo.

Kendati begitu, Argo berharap kedua tersangka dapat mengikuti seluruh proses hukum di Indonesia.

"Mudah-mudahan masih di Indonesia. Nanti dicek lagi ke Imigrasi. Karena ada orang kita (WNI) kan kena hukum di luar negeri juga kan ikut hukum di negara tersebut," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, dua bos besar Allianz Indonesia ditetapkan sebagai tersangka usai dilaporkan nasabahnya bernama Irfanius Al Gadri dan Indah Goena Nanda.

Kedua tersangka diduga kerap mempersulit nasabah saat melakukan klaim asuransi. Pasalnya, nasabah yang ingin mengklaim harus menyertakan catatan medis lengkap dari rumah sakit.

Padahal, aturan itu dilarang dan tertuang dalam Permenkes No 269/Menkes/PER/III/2008 tentang Rekam Medis. Sebab, klaim nasabah akan hangus dalam waktu dua minggu kerja jika syarat tersebut tidak dipenuhi.

http://www.kriminalitas.com/dua-peti...pulang-kampung