Camp Nou tidak pernah menyadari situasi politik di Catalonia tapi pertandingan pada hari Minggu yang bertepatan dengan referendum hampir merupakan saat terbaiknya.

Dikonversi menjadi simbol Catalonia, klub ini sering menjadi lokomotif untuk keinginan sebuah persaudaraan yang mendambakan kemerdekaan dari Spanyol. Pada hari Minggu sore, stadion menawarkan sebuah refleksi dari apa yang akan menjadi hari bersejarah di kawasan ini. Dari dalam klub, mereka telah mengirim sebuah pesan damai.

Valverde melakukannya pada hari Sabtu dan beberapa hari yang lalu Pique, sementara dia mendukung '#votarem,' juga berbicara tentang jangan adanya sebuah tindakan kekerasan, sebagaimana dikutip dari Marca, Senin (2/10/2017).

Keamanan di stadion telah dijamin, dan bahkan tidak ada kemungkinan sebuah penundaan walaupun kurangnya petugas polisi dalam laga tersebut. Yang juga tidak diragukan lagi, setiap harinya adalah bahwa pendukung Barcelona akan mengklaim kemerdekaan mereka yang direpresentasikan dalam sebuah chants pada menit ke-17 di setiap pertandingan FC Barcelona

Di tengah semua kegemparan politik ini, tim Barcelona akan bermain demi tiga poin. Para pemain, atau setidaknya sebagian besar dari mereka, mencoba untuk tidak melakukan apa pun selain sepak bola, meskipun ini adalah sesuatu yang terbukti tidak mungkin dilakukan.

Pada saat Munuera Montero meniup peluitnya untuk permulaan pertandingan, fokus para pemain hanya pada apa yang ada di depan mereka, yaitu tim Las Palmas yang mempunyai tekad untuk mendapatkan point dalam rangka membuktikan kepada pelatih baru mereka yaitu, Pako Ayesteran.

Bagi Barcelona, sebuah kemenangan berarti masuk ke jeda internasional dengan rekor 100 persen.

Mereka mencari kemenangan ketujuh berturut-turut di LaLiga, yang akan memberi mereka selisih 10 poin atas Real Madrid, yang bermain dua jam kemudian. Jika mereka mencapainya, itu akan memberi tekanan bagus pada Los Blancos yang belum menang di Estadio Santiago Bernabeu musim ini.


Sumber : Antara FC Barcelona dan Referendum Catalonia