Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Apakah musuh utama dari kemajuan yang paling bisa kita lihat dan cegah?

shouphelloAvatar border
TS
shouphello
Apakah musuh utama dari kemajuan yang paling bisa kita lihat dan cegah?
Apakah itu?

Korupsi?

Terrorism?

Agama?

Atheism?


Itu semua bisa menghambat kemajuan (atau kadang membantu). Tapi semuanya tidak jelas.

Nggak mungkin kan seorang pejabat bilang kalo saya terpilih nanti saya akan korupsi. Lalu kita sebagai rakyat, yah gw anti korupsi gw pilih pejabat lain lah.

Nggak. Semua pejabat pasti bilang mereka jujur, melayani masyarkat, whatever lah. Korupsinya di belakang.

Tapi ada tidak kejahatan yang dilakukan terang terangan? Ada. Umumnya kita semua tau mereka melakukan itu. Dan kita tinggal tidak pilih pejabat yang seperti itu.

Apa musuh utama kemajuan?

Regulasi

Terutama regulasi yang komplex, tidak jelas, dan tidak konsistent.

Yap. Regulasi adalah hambatan utama kemajuan.

Sebetulnya yang saya maksud disini adalah regulasi yang berlebih. Akan tetapi regulasi di negara kita sudah terlalu berlebih. Kalau angka yang pas itu 100, regulasi di negara kita itu 5000. Jadi 4900nya adalah regulasi yang berlebih. Hampir semua regulasi adalah regulasi yang berlebih.

Mengapa begitu?

Karena dalam majoritas kasus kita berinteraksi dengan siapapun otomatis pasar ngatur sendiri. Sri Mulyani bilang, kalo negara kita mau maju, pemerintahnya tidur saja. Saya masih cari quotasinya. Waktu saya dengar itu saya langsung tau Jokowi tidak salah pilih. Salah satu kampanye Jokowi adalah memudahkan perijinan. Itu betul langkah yang tepat.

Tapi seberapa hebat sih mekanisme pasar itu dalam mengatur secara adil supaya semua orang melakukan hal hal yang produktive?

Pernah suatu waktu negara india terancam bahaya kelaparan. Ada solusi. Solusinya adalah menggunakan bibit unggul gandum.

Apa yang dilakukan oleh pemerintah India? Melarang bibit unggul itu.

Coba bayangkan. Tanpa pemerintah atur atur, India bisa selamat dari kelaparan. Petani kan mau memaksimalkan keuntungan diri sendiri. Otomatis mereka pakai bibit yang unggul. Supaya cuan lebih gede. Itu dilarang dengan alasan yang tidak masuk akal menurut Matt Ridley. Alasannya adalah India mau bikin bibit unggul dalam negeri sendiri lah whatever.

Ada pola.

Ada solusi bagus jalan dilakukan oleh pasar. Lalu pemerintah melarang dengan alasan kita mau bikin yang lebih bagus lagi. Apakah ini familiar?

Ya. Sekarang ada uber, tapi dimana mana mau dilarang karena pemerintah "katanya" mau bikin transportasi umum yang bagus.

Ada kebebasan berbicara yang memastikan produk yang di jual ke konsumen aman dari penipuan. Setiap penjual yang menawarkan produk yang jelek seperti produk asuransi kemahalan (contoh: https://www.kaskus.co.id/thread/589a...danya-dahsyat/ ) akan didiskusikan secara terbuka dan di expose. Semua perusahaan seperti itu pasti bankrupt.

Tapi karena hambatan hukum pasal karet UU ITE, banyak informasi penting tidak bisa di share oleh konsumen yang sudah merasa tertipu dan kemudian jadi susah meyakinkan konsumen lain kalau perusahaanya benar benar menjijikan.

Tapi pemerintah bilang kalau merasa ditipu lapor polisi. Sedangkan kebebasan berbicara dibatasi oleh pasal karet anti pencemaran nama baik. Akhirnya banyak customer merasa tertipu oleh agen asuransi.

Tapi mereka tidak cerita cerita. Akhirnya banyak agen asuransi menipu consumen mereka, dibantu dengan kontrak yang tidak jelas dari perusahaannya, dan akhirnya trilyunan rupiah hilang untuk membayar agen agen asuransi dan perusahaan perusahaan yang licik.

Ada pola. Yang berulang ulang ulang ulang.

Lalu apa yang terjadi di India?

Akhirnya petani petani terpaksa menyogok pejabat india supaya mereka tutup mata tanam bibit unggul. Akhirnya india pun selamat dari kelaparan.

India selamat dari kelaparan bukan karena regulasi pemerintah. Justru kalau regulasi pemerintah diterapkan dengan benar dan konsequen, mati kelaparan lah banyak orang India.

India selamat dari kelaparan justru karena regulasi pemerintah itu dilanggar.

Tetap mengapa pemerintah melarang penggunaan bibit unggul? Kita tidak tahu. Kemungkinan besar ya supaya pejabat dapat sogokan.

You see. Tidak ada gubernur, atau pejabat yang bilang saya mau korupsi.

Yang ada adalah gubernur atau pejabat yang bilang saya mau regulasi.

Makin sesuatu diatur dengan ketat artinya kemungkinan besar makin mereka bisa korup. Makin mereka bisa korup artinya biasanya makin mereka korup.

Pejabat yang ingin regulasi lebih banyak itu seperti penjual yang tidak kasih tanda terima. Mengapa dia tidak kasih tanda terima? Supaya dia bisa bilang belum terima duit supaya dia bisa nyolong dari kamu. Apa pasti dengan dia bisa nyolong dia bakal nyolong? Theorynya sih belum tentu. Siapa tau dia berhati malaikat. Tapi ya biasanya begitu kan.

Jadi kalo kita mau pilih pejabat kita lihat apa program mereka

Kalo si pejabat bilang saya mau regulasi yang lebih sederhana dan jelas semua biar diatur oleh mekanisme pasar. Kalo pejabat hanya menjalankan aturan yang sudah ada dan tidak terlalu banyak bikin aturan lain, itu bagus. Kalo pejabat mau mempermudah perijinan dan menghilangkan tariff, pilihlah pejabat itu.

Pilihlah pejabat yang berorientasi pasar. Hindari pejabat yang ingin pemerintah ngatur ini dan itu. Pilihlah pejabat yang suka aturan jelas sederhana dan konsisten, kalau bisa aturan yang lebih sedikit. Hindarilah pejabat yang terlalu mengatur segala sesuatu.


Kalo si pejabat bilang saya mau hak prerogative untuk menentukan ijin satu persatu. Nah ini pejabat menaruh dirinya di posisi dimana dia punya bargaining position besar untuk korupsi. Hindarilah dia.

Apa kejahatan utama dari komunisme? Tidak beragama? C'mon. Redistribusi kekayaan? Eropa juga redistribusi kekayaan, tetap lebih kaya dari kita. Itu masalah seperti di greece, tapi itu bukan masalah utama.

Apa kejahatan utama dari komunisme? Mengapa Tuhan berkali kali menakdirkan negara komunis miskin terus?

Regulasi.

Di negara komunis, ekonomi diatur oleh segelintir orang yang "diatas". Rakyat harus mengikuti maunya orang yang diatas. Keputusan penting dibuat oleh orang yang bisa disogok. Akhirnya asset dan resources tidak dialokasikan secara optimal.

Di negara kapitalis Kamu bisa goreng nasi dan konsumen happy, kamu tidak usah minta ijin dishub MUI dan lain lain. Kamu masak sendiri kamu jual sendiri langsung cuan. Ini memotivasi orang untuk memutar otak bagaimana menyenangkan konsumen. Ini yang membuat negara maju.

Di negara komunis kamu musti minta ijin dulu ama yang diatas. Saya pernah dengar orang jualan cape cape di glodok. Tau tau pejabat datang. Bilang nggak ada ijin lah. Lalu dagangannya disita. Dan kalau sudah disita kemungkinan hilang lah ini lah. Kita tau kan apa yang terjadi. Polisi jadi minta sogokan. Yah Indonesia setengah komunis lah. Masih banyak regulasi di negara kita kan.

Akhirnya orang yang mau kaya di negara dengan banyak regulasi akan memilih jadi pejabat supaya mereka bisa memeras orang orang produktive. Sedikit sekali orang di Korea Utara, Syria, Iraq, yang membuat start up seperti uber dan gojek. Buat apa innovasi? Buat apa kerja keras bikin program? Seorang pejabat dengan seenaknya bisa melarang atau menghancurkan bisnisnya dengan alasan tidak jelas.

Bahkan kamu sudah ikut semua regulasi pun tidak berarti kamu lolos. Barusan satu artis kita dtangkap polisi karena minum obat yang nggak jelas statusnya. Ini sekarang udah mending. 5 tahun lalu, preman seperti FPI bisa mengobrak ngabrik toko dengan alasan syariah lah.

Pedagang sudah tau ini pemerasan. Nanti orang musti bayar orang tertentu untuk perlindungan. Sekarang pun banyak panti pijat dan tempat prostitusi harus nyetor ke polisi.

Kita lihat Syria, negara yang sekarang berantakan.

Apa pemicunya?

Ada seorang pedagang kakilima. Pedagang itu berjualan. Lalu polisi bilang dia melanggar aturan. Pedagang itu terlalu miskin untuk menyogok pak polisi. Polisinya marah dan menyita gerobak jualan si pedagang itu.

Pedagang itu kelaparan. Dia tidak bisa cari uang lagi. Sedangkan polisi yang hanya memeras hidup mewah dari uang perasan.

Apa yang dilakukan oleh si pedagang?

Dia ambil bensin, dia siram dirinya dengan bensin dan dia bakar dirinya. Dengan dia membakar dirinya, mulailah arab spring. Dan terjadilah perang saudara besar besaran di timur tengah.

Sebetulnya aturan apa yang dilanggar oleh si pedagang kaki lima? Apakah dia menipu? Apakah dia mencuri? APakah dia memaksakan kehendak ke orang lain? Tidak. Dia berjualan dengan biasa. Lalu kenapa polisi bisa secara effective punya "hak" untuk menghancurkan bisnis pedagang itu? Ya karena regulasi.

Ada regulasi tidak jelas yang mengatur tata tertib pedagang kaki lima. Regulasi itu sengaja dibuat supaya orang menyogok polisi. Dan akhirnya seluruh negara hancur.

Apakah regulasi seperti ini terjadi di negara kita?

Masih.

Kalau kamu ke pengadilan orang pengadilan berhak memutuskan kapan berkas perkara akan diberikan ke kamu dan pihak lawan. Ada jangka waktu untuk orang pengadilan melakukan itu? Tidak ada. Jadi? Jadi orang di pengadilan berhak menunda nunda memberitahukan berkas perkara pihak lawan. Artinya pihak lawan yang tidak mau keputusan punya kekuatan hukum tetap tinggal tidak mengambil berkas dan menunggu. Jadi solusi kamu apa? Ya sogok.

Masih ingat uber? Pernah menteri Jonan ingin melarang uber. Waktu saya dengar itu saya naik darah. Pasar sudah memberi solusi yang superior. Dengan bullshit tidak masuk akal Jonan bilang uber tidak benar karena tidak dapat ijin. Betul betul alasan yang memuakkan. Itulah pemerintah. Barang bagus malah dilarang. Kalau angkutan yang sebelumnya jadi tidak laku ya itu urusan mereka.

Maju artinya kita memilih yang lebih baik. Yang inferior ditinggalkan. Ini otomatis dalam mekanisme pasar. Konsumen memilih uber kan pasti karena uber lebih bagus. Ya biarkan saja semua yang lain bankrut. Kan pasar mengatur sendiri.

Untung presidennya waras. Keputusan tersebut di overrule. Akhirnya saya dengan senang bisa kemana mana naik uber.

Saya masih ingat beberapa ton baju murah dari cina datang dan dimusnahkah oleh polisi. Betapa kebesaran dan kemurahan pasar sudah sampai di gerbang pelabuhan kita tapi dibakar oleh pejabat yang kejam.

Bagaimana dengan import sapi? Sama seperti tentu saja petani di India lebih prefer pakai bibit unggul, pedagang sapi tentu lebih ingin mengimport dari Australia. Lebih murah. Dan hasilnya adalah sesuatu yang konsumen lebih mau bayar mahal? Sekali lagi regulasi menghambat kemajuan.

Dengan pemerintah memajaki import sapi, banyak pengusaha kita yang mau merebut pangsa pasar di luar negeri pun jadi susah. Negara lain dengan penuh dendam akan memajaki produk kita juga.

Untung si sayur bayam sempat menandatangani beberapa perjanjian bebas. Ya saya tidak tahu itu kapan terjadinya. Tapi saya yakin kita akan lebih tajir waktu itu terjadi.

Barusan kita melihat nikahsirri.com. Saya tidak tahu apakah nikahsirri.com itu bagus atau tidak untuk wanita dan pria. Saya tidak tahu dan tidak mau tahu apakah menjual keperawanan atau kimpoi kontrak atau jadi pramuria atau menikah resmi itu bagus atau tidak. Itu bukan urusan saya dan saya yakin tiap individu pasti punya pertimbangan masing masing.

Saya bukan cw. Apa sih yang saya tau yang terbaik buat cw? Kalau saya tau apa yang cw mau kan saya sudah seperti Ariel, meniduri puluhan artis papan atas secara gratis.

Tapi saya tau satu cara buat tahu. Konsumen mau tidak? Ada unsur pemaksaan tidak? Ada unsur penipuan tidak?

Kalau tidak ada dan konsumen tetap milih ya artinya bagus. Mungkin system pernikahan yang ada yang harus dirombak dan di upgrade supaya lebih menarik dari pada tinder, nikahsirri.com, jav, dan adultfriendfinder.com? Ya saya tidak tahu. Yang saya tahu pasti adalah inovasi yang menarik konsumen pasti datangnya dari mekanisme pasar dan bukan dari pemerintah. Dan itu pasti yang bagus.

Waspada bahaya laten regulasi.

Waspadalah waspadalah waspadalah
Diubah oleh shouphello 28-09-2017 13:27
0
1.2K
14
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.6KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.