Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

malina025Avatar border
TS
malina025
Mengapa majoritas orang islam di dunia sering jadi korban korupsi?
Kisah Ahok membuat saya ingin research lebih banyak

Gubernur beres dipenjara karena agama. Apakah agama mendukung korupsi? Dan apakah itu bisa diverifikasi oleh science?

Kalau menurut teory memetic ya.

Yang salah bukan agamanya. Tapi itu bukan bagian dari science. Tidak ada satupun dari kita yang tahu kehendak Tuhan secara pasti. Demikian juga, ajaran kristen yang sebenarnya atau ajaran islam yang sebenarnya terlalu open to interpretasi.

Akan tetapi banyak aspek dari agama itu sudah bagian dari science.

Science bisa memverifikasi, menjelaskan dan memprediksi apa yang orang lakukan, percaya, atau katakan.

Dalam prakteknya apa yang dikatakan, dipercaya, dan dilakukan itu berbeda beda.

Habib rizieq, mungkin mengatakan sex diluar nikah dosa. Mungkin dia betul percaya gitu. Tapi dia sendiri punya simpenan yang fotonya kita sudah lihat semua.

Ini bukan sesuatu yang aneh menurut theory memetic. Agama memang bermanfaat untuk memotivasi orang lain untuk "mengalah". Dalam hal ini sering sekali memang agama lebih ditujukan ke orang lain. Kita lihat banyak orang dengan berbagai agama anti pornography misalnya. Ya kalo menurut mereka itu dosa kenapa bukan mereka sendiri yang tidak nonton? Kenapa ngotot pemerintah melarang?

Kalau saya percaya saham microsoft akan naik, kan saya beli sendiri. Justru kalau semua orang lain percaya bakal turun ya bagus harganya malah murah.

Dan mengapa begitu?

Ada penjelasan scientificnya.

Agama itu meme.

Meme adalah ide yang berevolusi. Artinya agama bisa berkembang biak (ditularkan). Bisa bermutasi. Dan bisa di copy.

Jadi agama menyebar dari manusia ke manusia lain. Semua punya versi yang kurang lebih sama tetapi sedikit berbeda. Tiap variasi punya kemampuan berkembang biak yang beda.

Contoh

Misal saya koruptor.

Saya tentu akan mempromosikan doktrin agama yang bisa membujuk orang untuk memudahkan saya korupsi.

Versi agama yang mempersulit korupsi ya tentu tidak akan saya sponsori. Buat apa?

Ujung ujungnya versi ajaran agama yang dipercaya banyak orang adalah yang sesuai dengan kepentingan sponsor. Akan ada hubungan sebab akibat yang jelas, serta korelasi yang tinggi antara ajaran agama yang dipercaya banyak orang dan kepentingan sponsor.

Di negara yang tidak sekuler, dan koruptornya banyak duit, dan bisa sponsori ajaran agama tertentu, versi agama yang dipercaya banyak orang akan memudahkan korupsi.

Notice saya tidak menuduh siapapun berbohong dengan menggunakan agama.

Ada banyak cara kita menipu orang lain tanpa secara technis melakukan penipuan.

Si koruptor tidak harus menipu. Ya dia mempromosikan doktrin yang menguntungkan dia. Si ulama juga tidak harus menipu. Ulama khotbah sesuai kepercayaan dia. Ulama yang di sponsori ya ulama yang ajarannya sesuai dengan kepentingan sponsor.

Tidak ada yang secara technis menipu. Tapi effectnya ya seperti penipuan. Korupsi naik misalnya.

Di sini saya juga tidak membahas apakah agama yang "sebenarnya" pro korupsi atau tidak. Itu diluar science jadi nggak penting.

Yang saya bahas di sini adalah apakah agama yang dipercaya banyak orang akan membuat mereka lebih vulnerable terhadap korupsi. Jawabannya iya.

Dengan kata lain, teory ini akan memprediksi kalau agama secara effective akan meningkatkan korupsi.

Banyak orang mungkin protest. Kan agama melarang korupsi. Mungkin betul. Saya juga tidak tahu dan tidak mau komentar. Nanti saya di ahokin lagi. Nanti hakim bilang kalau gitu menurut kamu semua ulama yang bilang korupsi boleh jadi terrorist bagus bohong dong? Ya whatever lah. Gw agnostic.

Menurut saya larangan korupsi pada agama itu tidak significant. Mengapa? Karena nggak ada agama pun kita anti korupsi. Kan kita, majoritas rakyat korban korupsi. Korupsi kan menguntungkan segelintir pejabat merugikan kita. Ya tentu saja

Apakah theory ini bisa di test?

Bisa

Tuh lihat sumbernya

https://www.google.com/search?q=isla...ient=firefox-b

Ada banyak indikasi kalau negara islam lebih korup dari negara tapir. Dan tentu saja yang paling dirugikan adalah orang islam sendiri.

Mengapa orang islam lebih sering jadi korban korupsi dari orang kristen protestan misalnya?

Ini juga bagian dari science.

Menurut paper ini, orang islam dan orang katolik punya tingkat korupsi yang lebih tinggi dari kristen protestan
https://www.uvu.edu/woodbury/docs/vo...-10-13-186.pdf

Mengapa?

Kita lihat sejarah. Protestan. Itu berasal dari kata protest.

Jadi jaman dulu, di negara kristen, orang eropa ya seperti orang islam sekarang.

Pemimpin agama kristen waktu itu menginterpretasi alkitab seenaknya. Paus jual surat pengampunan dosa dan kaching. Lalu ada orang "protest". Hasilnya terbitlah agama baru. Kristen protestan.

Agama ini memang punya feature yang mempersulit korupsi.

Again. Saya tidak membahas apa ajaran kristen yang sebenarnya, apa ajaran islam yang sebenarnya, dst. Itu diluar science. Tapi ada agama agama tertentu yang berkorelasi dengan sifat sifat tertentu. Sifat sifat inilah, baik sesuai dengan agama yang sebenarnya atau tidak mempengaruhi imunitas masyarakat terhadap korupsi misalnya.

Contoh:
Penghargaan terhadap kebebasan berbicara. Majoritas orang kristen tinggal di negara barat yang menjunjung tinggi kebebasan berbicara. Kebebasan berbicara adalah feature yang paling ampuh dalam menghadapi korupsi di suatu masyarakat. Kalau negara korup, dimana kita mau dapat keadilan? Di pengadilan? Hakim bisa disogok. Polisi? Polisi bisa disogok.

Bahkan opini yang salah pun, kalau ada benarnya, bisa bermanfaat karena akan membuat orang curiga dan research.

Contoh Ahok bilang ada orang bohong pake agama. Mungkin Ahok salah. Mungkin tidak ada satupun orang yang bohong pake agama. Tapi kan kita tau kalau politikus dan ulama mungkin tidak objective. Artinya mereka mungkin ngaco. Orang umumnya akan bohong/ngaco kalau mereka punya kepentingan yang berseberangan dengan kita. Kalo ada orang bilang menurut kitab suci kamu musti kasih saya 1 juta dollar apa kita percaya? Secara instinctive bayesian network kita akan bilang ini orang mau 1 juta dollar. Opini dia kredibilitasnya rendah.

Demikian juga, orang yang ingin menjatuhkan ahok punya motive. Mungkin mereka korupsi dipersulit oleh Ahok? Mungkin mereka bisa lebih untung kalo Ahok jatuh? Lepas dari itu betul atau salah, di negara yang kebal terhadap korupsi, hal seperti itu akan di research dan di diskusikan terbuka.

Coba kalau orang seperti Ahok masuk penjara? Nantinya setiap orang yang melihat korupsi harus extra hati hati hati hati hati dalam mengungkapkan apa yang menurut mereka fakta. Dari pada gitu, mending ikut korup aja kan? Beres.

Orang kristen protestan dan atheist di negara barat umumnya lebih menghargai kebebasan berbicara dari orang di negara negara islam. Itu satu faktor.

Faktor lain adalah pemimpin.

Orang islam dan orang kristen katolik punya pemimpin. Mereka punya heirarchy. Orang kristen protestan tidak punya pemimpin. Pendeta di agama kristen protestan seperti toko dimana jemaat tinggal pindah dari satu pendeta ke pendeta lain yang mereka lebih percaya.

Percaya pada pemimpin ada plus minusnya. Dalam perang pemimpin yang pintar bisa lebih menang dibandingkan setiap group gerilya sendiri. Tapi dalam mekanisme pasar, kegunaan pemimpin itu kecil. Yang lebih sering terjadi adalah pemimpinya makan pengikutnya.

Orang yang kritis dan curiga kepada pemimpinya lebih kebal korupsi dari pada orang yang terlalu percaya pemimpin.

Dan kemudian kita lihat attiude dari pengikutnya juga. Banyak pengikut agama lebih rela agamanya dipakai buat nipu dari pada tidak terpakai sama sekali. Mereka terlalu sensi dengan setiap kritik pada opini agama mereka. Ini kayaknya lebih kuat di orang islam dari pada orang atheist (yang tidak beragama) dan kristen protestan (yang bisa shopping opini).

Di israel ada gereja yang punya mujizat. Tiap tahun ada lilin yang bisa kebakar sendiri. Ada yang bilang itu "trick" Daerah itu pernah dikuasai orang islam. Tapi penguasa muslim di sono tidak membuka trick tersebut.

Attitude orang beragama adalah kita harus menghargai agama. Jadi meskipun ada sesuatu yang mencurigakan kita tidak boleh bilang itu bohong. Ujung ujungnya mungkin dengan harapan orang lain juga menghargai agama kita.

Sifat seperti ini, baik atau tidak saya tidak tahu. Akan tetapi sifat seperti ini akan amat memudahkan korupsi. Orang membohongi orang dan orang nggak boleh bilang bohong ya secara effective jadi kebohongan yang dilindungi hukum.

Jadi apa yang harus kita lakukan untuk menyelamatkan uang dari koruptor?

Satu solusi yang extreme adalah tidak percaya agama dan berbuat kebalikan dari apa yang diajarkan agama. Beberapa orang menjadi atheist. Theory science memang mengatakan ada nya korelasi amat positive antara ajaran agama yang dipercaya banyak orang, kerugian diri sendiri, dan keuntungan koruptor.

Masalah dari solusi ini adalah kalau agamanya bener dan kita nggak ke sorga gimana? Resiko dong ya?

Solusi lain yang saya agak suka adalah dengan tidak memperhitungkan ucapan pemimpin agama. Kita tidak usah peduli mereka ngomong apa. Kita teladani saja perbuatannya.

Pemimpin agama kan ahli. Tapi mereka mungkin bohong karena mereka juga manusia Dengan meneladani kelakuan pemimpin agama, paling tidak kita sudah lebih dekat kepada kebenaran, yaitu versi agama yang mereka benar percaya dan praktekan.

Contoh si habib punya piaraan. Paus Borgia dulu juga pernah. Mentri agama kita pernah korupsi. Masak kita mau lebih suci dari mereka? Nggak mungkin ya ikuti saja.

Banyak orang bilang ini masih terlalu extreme.

Yang saya pilih yang lebih moderate.

Kita lihat saja orang punya integritas tidak. Apakah orang ini jujur dalam berbisnis? Kalau iya dan kemudian dia bilang dia mau kita masuk sorga ya paling tidak dia tulus mungkin dia benar.

Kalo orang jujur untuk hal yang kita bisa verifikasi, kemungkinan dia jujur juga untuk hal yang tidak kita verifikasi. Kalau dia bohong atau ngaco untuk hal yang kita bisa verifikasi, kemungkinan dia tidak punya incentive kuat untuk hal yang tidak bisa di verifikasi.

Kalau karena nasihat seorang pendeta atau ulama kita rugi dan orang jahat untung, gimana kita bisa percaya orang itu ngomongin surga dan neraka? Orang jujur saja bisa salah, gimana penipu?

Kalau orang temannya koruptor dukung teroris lalu mencoba membujuk kita melakukan sesuatu ya kita buat kebalikannya saja
Diubah oleh malina025 30-06-2017 08:30
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
5K
28
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Citizen Journalism
Citizen JournalismKASKUS Official
12.7KThread4.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.