- Beranda
- The Lounge
Para Calon Pilot Kebanggaan Bangsa, Riwayatmu Kini Bikin Geleng-Geleng Kepala
...
TS
pigmankafir
Para Calon Pilot Kebanggaan Bangsa, Riwayatmu Kini Bikin Geleng-Geleng Kepala
■ HOTTHREAD 30■
Para Calon Pilot Kebanggaan Bangsa, Riwayatmu Kini Bikin Geleng-Geleng Kepala
Quote:
Indonesia sebagai negara multikultural membawa dampak yang cukup beragam pada warganya. Salah satunya adalah profesi yang digeluti oleh masing-masing individu. Tidak melulu satu profesi yang diunggulkan di negara ini, yang lainnya pun memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Pendidikan yang dibuka untuk menunjang profesi-profesi tersebut juga beragam.
Salah satu profesi yang “agak” menjadi sorotan kali ini adalah pilot. Kebanyakan dari para penerbang pesawat itu luntang lantung memboyong nasibnya sekarang. Pasalnya empat tahun lalu, Pemerintah Indonesia lewat Kementerian Perhubungan mengumumkan soal kurangnya pilot di negeri ini. Namun, sekarang keadaan malah menjadi terbalik. Kira-kira bagaimana nasib para pilot ini sekarang?
Mulai dari Berbisnis Hingga Gaji yang Kurang Mumpuni
500 Juta Diambil dari Kantong Orang Tua Demi Menerbangkan Pesawat
Kebutuhan dan Ketersediaan Tidak Seimbang
“Pilot Kita Maunya Langsung Naik Jet” Curhatan Menhub Budi Karya Sumadi
Jadi ikut pusing deh mikirin nasib para calon pilot ini. Semoga memoraturium dari Pemerintah bisa segera keluar dan bisa membalikkan keadaan antara kebutuhan dan ketersediaan para pilot menjadi seimbang. Sehingga, tidak ada lagi pilot dengan ijazah sekolah penerbangan yang malah berbisnis dan menganggurkan ijazahnya.
Spoiler for :
Keadaan beberapa pilot lulusan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) ataupun sekolah swasta agaknya memprihatinkan sekarang. Dilansir dari tirto.id beberapa dari mereka berhasil diwawancara dan menyampaikan keterangan yang agak mengiris hati. Awal mula mereka mengambil langkah untuk menimba ilmu di sekolah penerbangan adalah woro-woro dari pemerintah bahwa Indonesia sedang kekurangan pilot.
Merasa memiliki masa depan yang cukup menguntungkan, sebagian besar dari mereka mendaftar dan berhasil menginjakkan kaki di sekolah tersebut. Namun, setelah lulus ternyata banyak dari mereka yang ditolak beberapa maskapai dengan alasan Indonesia sedang kebanjiran pilot pemula atau lebih dikenal dengan istilah penerbang ab intio. Alhasil, salah satu dari mereka ada yang membuka bisnis sambil menunggu panggilan dari perusahaan, yang lainnya berusaha settle di sebuah maskapai meski gaji yang diterima tidak sebanding.
Merasa memiliki masa depan yang cukup menguntungkan, sebagian besar dari mereka mendaftar dan berhasil menginjakkan kaki di sekolah tersebut. Namun, setelah lulus ternyata banyak dari mereka yang ditolak beberapa maskapai dengan alasan Indonesia sedang kebanjiran pilot pemula atau lebih dikenal dengan istilah penerbang ab intio. Alhasil, salah satu dari mereka ada yang membuka bisnis sambil menunggu panggilan dari perusahaan, yang lainnya berusaha settle di sebuah maskapai meski gaji yang diterima tidak sebanding.
500 Juta Diambil dari Kantong Orang Tua Demi Menerbangkan Pesawat
Spoiler for :
Sudah bukan hal yang jarang diketahui orang, biaya untuk sekolah pilot memang terbilang cukup merogoh kocek. Mulai dari 500 juta hingga 1 miliar akan rela dikeluarkan oleh orang tua demi menunjuang pendidikan anaknya. Salah satu pilot lulusan sekolah penerbangan yang sekarang bekerja di sebuah maskapai dalam negeri menyatakan dirinya telah mengeluarkan nominal 1 miliar untuk pendidikannya tersebut.
Meski sudah menjadi pilot di sebuah maskapai, gaji yang didapat tidak sebanding dengan biaya yang ia keluarkan selama menempuh pendidikan. Dengan berbekal Rp. 7.000.000 per bulan, ia harus tetap bertahan demi menambah jam terbang agar tidak kalah saing dengan pilot lulusan sekolah penerbangan dari luar negeri.
Meski sudah menjadi pilot di sebuah maskapai, gaji yang didapat tidak sebanding dengan biaya yang ia keluarkan selama menempuh pendidikan. Dengan berbekal Rp. 7.000.000 per bulan, ia harus tetap bertahan demi menambah jam terbang agar tidak kalah saing dengan pilot lulusan sekolah penerbangan dari luar negeri.
Kebutuhan dan Ketersediaan Tidak Seimbang
Spoiler for :
Memang benar 4 tahun lalu Indonesia sedang kekurangan pilot, tetapi hal tersebut dinyatakan bebarengan dengan tiga maskapai dalam negeri yang sudah tidak beroperasi lagi, yaitu Adam Air, Batavia Air, dan Merpati Nusantara Airlines. Banyaknya pelajar yang masuk dalam sekolah pilot tidak dibendung dan terus bertambah. Lisensi untuk mendirikan sekolah-sekolah penerbangan pun diberikan oleh Pemerintah. Alhasil, ketersediaan pilot di Indonesia berat sebelah dengan kebutuhannya.
Rata-rata satu maskapai ketika membuka lowongan pekerjaan hanya membutuhkan 10 orang. Sedangkan pada tahun yang sama bisa dibayangkan, kan berapa jumlah pelajar yang lulus dari beberapa sekolah penerbangan di Indonesia. Hal tersebut juga dinyatakan oleh Ketua Ikatan Pilot Indonesia bahwa pemerintah “belum sepenuhnya” membuat proteksi agar kebutuhan dan ketersediaan pilot di Indonesia seimbang.
Rata-rata satu maskapai ketika membuka lowongan pekerjaan hanya membutuhkan 10 orang. Sedangkan pada tahun yang sama bisa dibayangkan, kan berapa jumlah pelajar yang lulus dari beberapa sekolah penerbangan di Indonesia. Hal tersebut juga dinyatakan oleh Ketua Ikatan Pilot Indonesia bahwa pemerintah “belum sepenuhnya” membuat proteksi agar kebutuhan dan ketersediaan pilot di Indonesia seimbang.
“Pilot Kita Maunya Langsung Naik Jet” Curhatan Menhub Budi Karya Sumadi
Spoiler for :
Melihat dari sudut pandang lain, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi juga bisa melihat kondisi 1.200 pilot pemula yang nasibnya terlantar. Menurutnya, para calon pilot itu minim kompetensi sehingga banyak perusahaan maskapai yang belum bisa merekrut mereka menjadi bagiannya. Ingin instan tanpa berproses, Menhub Budi juga menyatakan bahwa kebanyakan pilot Indonesia tidak mau mulai dari proses awal, semisal menerbangkan pesawat baling-baling ke Papua, namun malah ingin langsung .
Di balik itu semua, Menhub Budi juga merencanakan siasat-siasat agar bisa mengatasi masalah ini. Ia menyatakan bahwa akan segera melakukan memoraturium terkait sistematika penerimaan calon siswa di sekolah penerbangan. Salah satunya, harus merupakan seorang sarjana atau diploma IV. Ia juga akan membatasi usia pesawat latih guna menekan jumlah siswa yang akan masuk ke dalam sekolah penerbangan agar menjadi seimbang.
Di balik itu semua, Menhub Budi juga merencanakan siasat-siasat agar bisa mengatasi masalah ini. Ia menyatakan bahwa akan segera melakukan memoraturium terkait sistematika penerimaan calon siswa di sekolah penerbangan. Salah satunya, harus merupakan seorang sarjana atau diploma IV. Ia juga akan membatasi usia pesawat latih guna menekan jumlah siswa yang akan masuk ke dalam sekolah penerbangan agar menjadi seimbang.
Jadi ikut pusing deh mikirin nasib para calon pilot ini. Semoga memoraturium dari Pemerintah bisa segera keluar dan bisa membalikkan keadaan antara kebutuhan dan ketersediaan para pilot menjadi seimbang. Sehingga, tidak ada lagi pilot dengan ijazah sekolah penerbangan yang malah berbisnis dan menganggurkan ijazahnya.
Quote:
Original Posted By omgdavn►Yak ada juga yang bahas gininan, menarik haha. Saya ikut nimbrung ya gan berhubung saya juga lulusan baru di dunia Aviasi. Ada beberapa pengalaman menyakitkan yang saya alami selama menempuh pendidikan Aviasi.
Benar kabarnya ada berita kekurangan Pilot pada waktu itu, tepatnya saya dengar tahun 2015 ketika saya baru lulus SMA. Awalnya saya berniat masuk Akademi Polisi, tp krn kondisi saya yang tidak sama kompetennya dengan kawan2 perjuangan saya saat itu, saya gugur.
Saya orangnya tidak mau kuliah karena saya yakin ujung2nya bakal kerja kantoran dan juga saya gak tahan sama traffic di Jakarta. Kemudian langsung terlintas pikiran untuk menjadi Pilot di benak saya, karena kerjanya jelas dan ter-schedule dengan pasti, saya sangat tertarik karena dua alasan itu, gaji dan travelling juga sih haha.
Mulailah saya mengikuti seleksi masuk salah satu Flying School ternama di Indonesia. Seleksinya sangat ketat karena kabar awalnya Batch/Gelombang saya akan langsung direkrut (Ikatan Dinas) oleh Maskapai BUMN, jadi seleksinya berbeda dari Batch ataupun sekolah lain. Aviation knowledge, Psikotest dan Medical Examination dgn standar TNI AU, Interview dari Flying School telah saya lewati. Seharusnya ada interview dengan Maskapai, tetapi entah kenapa waktu itu diundur menjadi setelah selesai pendidikan. Di pikiran saya tidak terlintas apa2. Saya masuk bulan Desember 2015.
Dari ratusan orang yang mendaftar gugur menjadi sekitar 38 orang dan dibagi jadi 2 Batch. Pendidikan-pun dimulai dengan harapan bisa masuk ke Maskapai BUMN yang saya idam2kan tersebut. Mulai dari Pre-solo, Private Pilot License (PPL), sampai ke Commercial Pilot License (CPL) telah saya lewati dalam waktu 11 bulan. Banyak suka dukanya menjadi seorang Pilot, tapi menurut saya personal lebih banyak sukanya karena saya merasa punya keluarga baru dalam Batch saya.
Skip, sampai ke momen setelah saya lulus yaitu November 2016, saya sempat menanggur sekitar 6 bulan karena menunggu teman2 Batch setelah saya untuk lulus (karena sama2 gelombang ikatan dinas) dan tidak ada kabar tentang seleksi lanjutan dari Maskapai BUMN tersebut.
Nyatanya kabar tentang ikatan dinas tersebut tidak ada alias bohong. Dilihat dari track record flying school saya memang banyak Batch2 dulu yang ikatan dinas dengan Maskapai, tetapi itu berhenti bulan Mei 2015. Anehnya pihak flying school masih berani mempromosikan adanya ikatan dinas.
Jujur perasaan saya hancur saat mendengar kabar itu. Tapi untungnya pihak sekolah mau bertanggung jawab untuk mendaftarkan kami seleksi menjadi calon Pilot di Maskapai BUMN tersebut (untungnya waktu itu Maskapai BUMNnya lagi buka recruitment gan). Tapi seleksinya tidak untuk 38 orang melainkan dengan ratusan orang lainnya, tidak eksklusif untuk kami. Tidak ada pilihan lain ini harus saya jalani dan juga saya cari alternatif daftar maskapai lain.
(FYI setiap ada Airline recruitment total ada sekitar 1000-an CV yang masuk dan hanya 10-20% yang dipanggil)
Sembari menjalani seleksi, Alhamdulillah saya kepanggil di Maskapai lain, adik dari Maskapai BUMN tersebut. Namun sedihnya hanya 2 org dari Batch saya yang terpanggil. Melihat hal itu buat saya sadar betapa kompetitifnya dunia Aviasi, hanya untuk terpanggil seleksi saja susah.
Kemudian, saya dan sebagian teman saya gugur di seleksi Maskapai BUMN tersebut. Seleksinya bukan main susahnya gan, jauh lebih susah ketimbang masuk Flying School. Untungnya saya masih bertahan di seleksi adiknya Maskapai BUMN tersebut. Saya tidak bisa bayangkan teman2 saya yang tidak dapat kesempatan kepanggil maskapai lain.
Skip2, saat saya mengetik post ini Alhamdulillah saya sudah keterima di adik Maskapai BUMN tersebut. Bahagianya bukan main gan akhirnya dapet kerja diumur yang masih muda, tapi saya masih sedih beberapa teman saya ada yang belum dapat kerja. Total saat ini baru 9/22 orang yang dapat kerja di Batch saya.
Buat agan2 yang mau coba jadi pilot saya saranin dipikir-pikir lagi ya, ini pertimbangan dari saya:
- Jumlah Ab-Initio yang masih nganggur 1000+
- Tiap tahun Flying School seluruh Indonesia menghasilkan kira 100+ lulusan Ab-Initio
- Airline ga pasti buka seleksi tiap tahun, tergantung kebutuhan mereka. Jadinya bener2 gak imbang daya serapnya.
- Gak semua CV bakal dipanggil
- Recuirement dari Airline selalu meningkat, maksudnya pas jaman saya kalau punya CPL dgn 150 flight hour sudah bisa daftar. Rumornya sekarang harus Multi Engine (ME) dan 250 flight hour. Nambah kualifikasi lagi jatuhnya gan. Gimana kalau kualifikasinya harus S1? pusing kan?
Itu aja curhatan saya gan, mohon maaf kalau bahasanya gak teratur haha
Mohon maaf juga kalau ada pilot yang baca post ini, izin ga maksud apa2 cuma curhat aja
Benar kabarnya ada berita kekurangan Pilot pada waktu itu, tepatnya saya dengar tahun 2015 ketika saya baru lulus SMA. Awalnya saya berniat masuk Akademi Polisi, tp krn kondisi saya yang tidak sama kompetennya dengan kawan2 perjuangan saya saat itu, saya gugur.
Saya orangnya tidak mau kuliah karena saya yakin ujung2nya bakal kerja kantoran dan juga saya gak tahan sama traffic di Jakarta. Kemudian langsung terlintas pikiran untuk menjadi Pilot di benak saya, karena kerjanya jelas dan ter-schedule dengan pasti, saya sangat tertarik karena dua alasan itu, gaji dan travelling juga sih haha.
Mulailah saya mengikuti seleksi masuk salah satu Flying School ternama di Indonesia. Seleksinya sangat ketat karena kabar awalnya Batch/Gelombang saya akan langsung direkrut (Ikatan Dinas) oleh Maskapai BUMN, jadi seleksinya berbeda dari Batch ataupun sekolah lain. Aviation knowledge, Psikotest dan Medical Examination dgn standar TNI AU, Interview dari Flying School telah saya lewati. Seharusnya ada interview dengan Maskapai, tetapi entah kenapa waktu itu diundur menjadi setelah selesai pendidikan. Di pikiran saya tidak terlintas apa2. Saya masuk bulan Desember 2015.
Dari ratusan orang yang mendaftar gugur menjadi sekitar 38 orang dan dibagi jadi 2 Batch. Pendidikan-pun dimulai dengan harapan bisa masuk ke Maskapai BUMN yang saya idam2kan tersebut. Mulai dari Pre-solo, Private Pilot License (PPL), sampai ke Commercial Pilot License (CPL) telah saya lewati dalam waktu 11 bulan. Banyak suka dukanya menjadi seorang Pilot, tapi menurut saya personal lebih banyak sukanya karena saya merasa punya keluarga baru dalam Batch saya.
Skip, sampai ke momen setelah saya lulus yaitu November 2016, saya sempat menanggur sekitar 6 bulan karena menunggu teman2 Batch setelah saya untuk lulus (karena sama2 gelombang ikatan dinas) dan tidak ada kabar tentang seleksi lanjutan dari Maskapai BUMN tersebut.
Nyatanya kabar tentang ikatan dinas tersebut tidak ada alias bohong. Dilihat dari track record flying school saya memang banyak Batch2 dulu yang ikatan dinas dengan Maskapai, tetapi itu berhenti bulan Mei 2015. Anehnya pihak flying school masih berani mempromosikan adanya ikatan dinas.
Jujur perasaan saya hancur saat mendengar kabar itu. Tapi untungnya pihak sekolah mau bertanggung jawab untuk mendaftarkan kami seleksi menjadi calon Pilot di Maskapai BUMN tersebut (untungnya waktu itu Maskapai BUMNnya lagi buka recruitment gan). Tapi seleksinya tidak untuk 38 orang melainkan dengan ratusan orang lainnya, tidak eksklusif untuk kami. Tidak ada pilihan lain ini harus saya jalani dan juga saya cari alternatif daftar maskapai lain.
(FYI setiap ada Airline recruitment total ada sekitar 1000-an CV yang masuk dan hanya 10-20% yang dipanggil)
Sembari menjalani seleksi, Alhamdulillah saya kepanggil di Maskapai lain, adik dari Maskapai BUMN tersebut. Namun sedihnya hanya 2 org dari Batch saya yang terpanggil. Melihat hal itu buat saya sadar betapa kompetitifnya dunia Aviasi, hanya untuk terpanggil seleksi saja susah.
Kemudian, saya dan sebagian teman saya gugur di seleksi Maskapai BUMN tersebut. Seleksinya bukan main susahnya gan, jauh lebih susah ketimbang masuk Flying School. Untungnya saya masih bertahan di seleksi adiknya Maskapai BUMN tersebut. Saya tidak bisa bayangkan teman2 saya yang tidak dapat kesempatan kepanggil maskapai lain.
Skip2, saat saya mengetik post ini Alhamdulillah saya sudah keterima di adik Maskapai BUMN tersebut. Bahagianya bukan main gan akhirnya dapet kerja diumur yang masih muda, tapi saya masih sedih beberapa teman saya ada yang belum dapat kerja. Total saat ini baru 9/22 orang yang dapat kerja di Batch saya.
Buat agan2 yang mau coba jadi pilot saya saranin dipikir-pikir lagi ya, ini pertimbangan dari saya:
- Jumlah Ab-Initio yang masih nganggur 1000+
- Tiap tahun Flying School seluruh Indonesia menghasilkan kira 100+ lulusan Ab-Initio
- Airline ga pasti buka seleksi tiap tahun, tergantung kebutuhan mereka. Jadinya bener2 gak imbang daya serapnya.
- Gak semua CV bakal dipanggil
- Recuirement dari Airline selalu meningkat, maksudnya pas jaman saya kalau punya CPL dgn 150 flight hour sudah bisa daftar. Rumornya sekarang harus Multi Engine (ME) dan 250 flight hour. Nambah kualifikasi lagi jatuhnya gan. Gimana kalau kualifikasinya harus S1? pusing kan?
Itu aja curhatan saya gan, mohon maaf kalau bahasanya gak teratur haha
Mohon maaf juga kalau ada pilot yang baca post ini, izin ga maksud apa2 cuma curhat aja
0
74.2K
Kutip
387
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
925.2KThread•91.1KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya