Pembukaan

Tradisi bom-boman atau duel 'gladiator' dikalangan siswa SMA di Bogor ini terjadi sejak beberapa tahun lalu dan tak cuma ada di Bogor. tradisi Duel 'gladiator' yang mengerikan ini secara sederhana dimaknai sebagai pertarungan bebas satu lawan satu. Tak ada batasan waktu, duel akan berhenti sampai salah satu di antaranya ada yang menyerah.

Tradisi duel 'gladiator' ini pernah ada juga di kalangan siswa SMA di Jakarta beberapa tahun lalu. Tyo, salah satu alumni salah satu SMA di Jakarta Timur, mengaku pernah melihat duel tersebut ketika dia bersekolah di tahun 2009.
Ia mengatakan, duel 'gladiator' tersebut dikenal dengan istilah 'Partai'. Aturannya sama, duel satu lawan satu, saling baku pukul sampai salah satu di antaranya menyerah. Biasanya memang cuma pengin gaya-gayaan antarsekolah saja. Nunjukin pride gitu. Kalau lagi ada 'Partai' yang nonton pasti ramai.









Tradisi yang memakan korban

Duel 'gladiator' yang menghilangkan nyawa seorang pelajar Kota Bogor menambah panjang daftar kelam tindak kekerasan di dunia pendidikan. Tradisi ini menewaskan Hilarius Christian Event Raharjo, siswa SMA Budi Mulia Bogor tewas pada 29 Januari 2016 akibat aksi 'gladiator' yang melibatkan beberapa siswa lainnya.

Satuan Reskrim Polresta Bogor Kota menangkap empat pelaku kasus tawuran 'gladiator' yang menyebabkan seorang pelajar tewas ini. Empat pelaku ditangkap di tiga tempat berbeda. Satu orang di Yogyakarta, satu orang di Bandung, dan dua orang lainnya di Bogor. Keempat pelaku tersebut telah ditetapkan sebagai tersangka masing-masing berinisial BV, MS, TB dan HK. Satuan Reskrim menjelaskan, BV yang masih berstatus pelajar ditangkap di rumahnya di Yogyakarta. HK dan TB ditangkap di Bogor, sedangkan MS ditangkap di Bandung.

Korban - Hilarius Christian Event Raharjo

Para tersangka ini, tiga orang berstatus masih di bawah umur. Hanya satu orang inisial TB yang sudah tidak sekolah lagi. Keempat tersangka memiliki peran masing-masing. Misalnya, BV adalah pelaku yang menjadi lawan duel korban hingga korban meninggal dunia. HK tersangka yang menyuruh dan juga melakukan duel dengan lawan lainnya, MS tersangka yang membiarkan, dan ikut serta menjadi wasit, sedangkan TB yang melakukan dan juga menempatkan atau menyuruh melakukan duel.

Keempat tersangka kini sedang dalam pemeriksaan oleh Badan Pengawasan setelah ditangkap. Sementara itu, aparat kepolisian masih terus mendalami keterangan dari para saksi lainnya. Kasus 'gladiator' menjadi viral setelah ibu korban menyampaikan curahan hatinya atas kematian anaknya Hilarius Christian Even Raharjo kepada Presiden Jokowi melalui media sosial.

Hilarius tewas usai tanding 'gladiator' pada 29 Januari 2016. Awalnya kasus tersebut sudah ditangani kepolisian tapi terputus karena keluarga dan sekolah yang dimoderatori Dinas Pendidikan sepakat untuk menyelesaikan kasus secara damai.

Setelah kasus tersebut menjadi viral melalui curahan hati ibu korban, kepolisian kembali membuka kasus. Pada Selasa 19 September 2017. Atas persetujuan keluarga, polisi melakukan pembongkaran makam untuk proses autopsi.

Hasil autopsi sementara memperlihatkan adanya kerusakan organ dalam yakni hati korban robek dan benturan di hati.







Tak hanya siswa, siswi pun juga ikut terlibat

Rupanya, aksi 'gladiator' atau pertarungan bebas itu tak hanya didominasi oleh pelajar laki-laki saja.
Tapi, pelajar perempuan juga ada yang melakukan tradisi berbahaya itu.



Sebuah video beredar di media sosial yang memperlihatkan tindak kekerasan yang dilakukan oleh dua orang siswi.
Video itu dibagikan di grup Facebook bernama Komunitas SMK Sebogor (TS mendapatkan video ini di Youtube) ini memperlihatkan dua orang siswi yang sedang berduel.

Dua siswi yang diduga merupakan siswi SMK Kota Bogor ini berkelahi layaknya dua orang pria. Meski mereka adalah siswi, namun mereka tak mengenakan rok melainkan celana panjang. Yang satu mengenakan seragam batik, dan satunya lagi mengenakan baju putih.

Selain mereka berdua, ada juga siswi lainnya yang berada di sana. Namun mereka hanya menonton dua siswi ini berkelahi dan ada juga yang merekam video. Terlihat mereka saling pukul satu sama lain dan tangan mereka saling menjenggut rambut lawannya. Sesekali mereka menendang dan bahkan terguling-guling.



Tak hanya aksi 'gladiator' namun juga penjualan senjata tajam

Diketahui, di anggota grup Komunitas STM Sebogor ini juga sering membagikan informasi penjualan senjata tajam. Banyak anggota yang memosting foto-foto senjatan berbagai jenis dan ukuran. Tentunya senjata tajam ini digunakan untuk tawuran.

Sumber
Kumparan.com
pikiran-rakyat.com
Tribunnews.com - Bogor