Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

shouphelloAvatar border
TS
shouphello
Beberapa Fakta Aneh tentang Kapitalisme
1. Kapitalisme mengurangi kesenjangan sosial. Hah? Dimana mana orang bilang kapitalisme meningkatkan kesenjangan sosial. Hanya menguntungkan pemilik modal yang kaya. Kok bisa?

Coba kita lihat. Ada orang kaya. Kemana mana selalu makan enak. Tasnya hermes. HP IPhone bertahtakan berlian. Jam tangannya rolex. Kalo sakit di kelas satu. Kemana mana nyetir Ferrari.

Di dekat orang kaya itu tinggallah Lazarus yang miskin. HPnya cuman mimax. Tasnya biasa. Jam tangan seiko atau fit bit. Kemana mana naik uber atau grab malah nggak usah nyetir. Kalo sakit pake BPJS

Iya. Kesenjangan sosial tetep ada. Yang miskin nggak bisa beli HP mahal mahal atau mobil mahal mahal. Tapi c'mon. Apa kita menderita? Kita masih hidup. Kita bisa kerja. Dan kita selalu paling tidak bisa nanti kaya juga. Kesenjangan sosial jaman sekarang jauh lebih enteng dibandingkan kesenjangan social 2000 tahun lalu. Coba bandingkan dengan cerita orinya https://id.wikipedia.org/wiki/Perump...us_yang_miskin

Beda jauh kan?

Coba lihat kesenjangan sosial di negara komunis http://bisnis.liputan6.com/read/2942...ah-kim-jong-un

Tuh si Kim Jong Un makan mewah rakyatnya kelaparan.

Presiden kita pun sekarang hidup sederhana. Coba kalo presidennya bukan Jokowi. Waduh itu pejabat hidupnya mewah sekali.

Tapi kenapa kapitalisme bisa mengurangi kesenjangan social? Karena kapitalisme menuntut campur tangan pemerintah yang lebih kecil. Akhirnya pejabat tidak bisa korupsi. Kapitalisme juga menuntut kalau semua transaksi mau sama mau. Hanya 2 hal yang salah dalam kapitalisme. Penipuan dan pemaksaan. Itupun sesuatu yang dalam kapitalisme murni susah dilakukan.

Sebaliknya dengan dalih untuk mengurangi kesejahteraan social politikus sering ikut campur dalam ekonomi. Lalu lihat policy mereka. Selalu yang memberi kekuasaan lebih besar buat politikus. Mereka tidak akan kasih duit cteng ke rakyat dengan dalih itu tidak mendidik. Mereka akan bangun sekolah, bangun infrastrukture, dan itu semuanya rawan korupsi.

Dalam kapitalisme, anda hanya bisa kaya dengan menguntungkan orang lain. Akhirnya orang lain ikut untung juga. Dan menguntungkan orang lain susah. Anda either harus punya keahlian khusus atau kerja keras. Jadi kalau anda menawarkan sesuatu yang bisa ditawarkan orang lain anda susah kaya.

Sesudah anda kaya, waktu anda jadi mahal. Anda punya incentive untuk mendelegasikan setiap pekerjaan anda yang bisa dilakukan oleh orang lain. Akhirnya orang lain gajinya naik juga.

Di negara yang tidak kapitalis orang bisa kaya dengan merugikan orang lain. Ya tentu saya dia makin kaya dan orang lain makin miskin. Akhirnya kesenjangan social pun bertambah.

2. Kapitalisme merugikan pemilik modal dan menguntungkan pekerja.

Ini sih jelas sekali. Makin lama bunga bank makin rendah dan gaji orang makin tinggi. Ya kalo kita masukkan pengusaha sebagai pekerja juga ini tentu jelas sekali. Bill Gates bekerja dengan modal yang minim dan sekrang orang paling kaya di dunia. Suku bunga di amrik hanya .5%.

Siapa saja yang bisa melihat peluang bisnis dan bisa dipercaya bisa meminjam uang dengan bunga rendah, berusaha, dan mendapatkan untung.

Kapitalisme membuat dunia kaya. Akhirnya uang ada dimana mana. Harga uang pun turun. Harga manusia pun jatuh.

3. Kapitalisme menghilangkan perbudakan. Kenapa ISIS tidak populer? Karena perbudakan. Dan kenapa perbudakan tidak populer? Jaman dulu di utara Amerika, kapitalis membuat banyak mesin yang menghemat tenaga kerja manusia. Artinya upah buruh di utara lebih tinggi dari upah buruh di selatan. Kalau perbudakan hilang, pekerja tinggal pindah keutara. Untung sama untung.

Perbudakan itu dibuat oleh orang yang sebetulnya tidak bisa mengolah waktu kita menjadi sesuatu yang berharga. Mereka takut bersaing dengan kapitalis yang mau dan mampu membayar buruh dengan upah yang lebih tinggi. Dengan system yang efficient kapitalis meningkatkan productivitas buruh. Kapitalis itulah yang kemudian menghilangkan perbudakan.

4. Kapitalisme menghilangkan korupsi. Kapitalis ingin pemerintah tidak ikut campur dalam ekonomi. Biarlah yang paling mampu menyenangkan konsumen merebut seluruh pangsa pasar. Artinya pejabat juga tidak punya kewenangan atau bargaining position untuk mendapatkan sogokan. Diluar kapitalisme apa apa butuh ijin. Ijinlah yang akhirnya diperdagangkan. Bukan inovasi. Teman saya bilang ada banyak pengacara dan notaris yang kerjaannya ngurusin ijin. Mereka bikin milyaran mengurus ijin tambang.

Makin kita kapitalis, koruptor koruptor itu akan kehilangan lapangan kerja mereka. Makanya mereka menipu kita dengan bilang apa apa perlu ijin.

Satu gebrakan Jokowi waktu jadi presiden adalah mempermudah ijin. Saya tidak tahu seberapa cepat ijin dipermudah jaman Jokowi. Ada yang kasih masukan? Lebih baik dari sebelumnya. Tapi seberapa jauh?

5. Meskipun kapitalisme paling effective menghilangkan korupsi, kapitalisme, tidak secara tegas mengutuk korupsi. Lho aneh kan?

Coba bandingkan dengan orang yang mau khilafah di Indonesia. Coba kamu tanya, kalo khilafah bagus, kok banyak negara dengan penduduk islam korupsinya tinggi? Mereka akan bilang, oh itu yang salah orangnya. Mereka tidak menjalankan agama dengan benar. Di khilafah yang sebetulnya korupsi tidak ada karena islam melarang korupsi.

Itulah yang dilakukan oleh ideology ideology lain. Dari komunis sampai khilafah. Mereka hanya bisa mengutuk korupsi dan menyalahkan koruptor. Tapi solusinya apa? Hasilnya negara yang mempraktekkan itu malah korup. Lalu yang disalahkan orang karena "melanggar" aturan agama.

Memang sejak kapan orang ikut ajaran agama? Setau gw orang memaksimalkan keuntungan diri sendiri lalu berpura pura beragama deh. Terutama kelas atas yang "ngerti". Nunggu manusia berjiwa baik itu kayak nunggu babi bisa terbang. Apa kita mau bebas dari korupsi kalo babi sudah terbang? Ya nggak mungkin.

Cara pandang kapitalis lain. Di India pernah penduduknya terancam bahaya kelaparan besar. Mengapa penduduk kelaparan? Waktu itu gandum kita tinggi. Belum ada gandum rendah. Kalau gandum diberi pupuk lebih banyak, gandumnya tidak akan menghasilkan panen lebih tinggi. Gandumnya hanya akan tumbuh lebih tinggi. Lalu ada hasil research yang menemukan gandum rendah.

Apa yang dilakukan pemerintah India? Sama dengan yang hampir dilakukan pemerintah propinsi kita. Begitu ada penemuan lebih bagus malah dilarang.

Lalu apa yang terjadi? Petani menyogok pejabat supaya diperbolehkan menanam gandum bibit pendek itu. Produktivitas mereka meningkat. Mereka pun kaya.

Ironis. Koruptor dan penyogok justru yang menyelamatkan negara dari kelaparan masal. Kok bisa? Karena kapitalis melihat masalah sebetulnya bukan korupsi atau tidak korupsi. Masalah sebetulnya adalah aturan tolol melarang orang menggunakan technology yang lebih tinggi.

Kalo kita lihat larangan uber, larangan toko online, larangan import daging sapi, larangan pramuriaan, larangan narkoba. Itu semua punya pola yang sama dengan larangan gandum. Kita manusia mau untung. Dan ini sesuatu yang bisa menguntungkan tanpa pemaksaan atau penipuan. Seharusnya tidak dilarang kecuali dalam kasus extreme sekali. Paling mentok dipajaki.

Tapi di hampir semua negara, kalau sesuatu diinginkan oleh banyak konsumen dan nilai ekonominya tinggi, tau tau politikus teriak larang larang. Bullshit.

Menurut libertarian kapitalisme, daripada kita ribut memberantas korupsi, mending kita ribut menghilangkan aturan aturan pemerintah yang tolol. Hilangkan dan sederhanakan banyak aturan.

6. Kapitalis hanya butuh perlindungan dari dua hal. Pemaksaan dan penipuan. Tapi untuk dua hal tersebut, sering kali kapitalisme lebih perform dari pada pemerintah.

Sering kali, kapitalisme adalah cara paling effective untuk mengurangi penipuan dan pemaksaan. Coba anda ke alpha mart. Lalu anda beli gosokan gigi. Lalu petugas alpha mart bilang anda harus jongkok bangun 100 kali dulu. Scott jump. Apa yang anda lakukan? Anda pindah ke indomart. Alpha mart tidak setolol itu memaksa konsumen untuk melakukan yang aneh aneh. Anda tidak bisa dipaksa untuk membeli barang terlalu mahal dimanapun. Karena anda tinggal pindah ke toko lain.

Nah masih ingat waktu anda sekolah. Sekolah kita tidak dibangun berdasarkan prinsip kapitalisme. Sekolah kita diatur negara. Anda ingat pelajaran pelajaran yang tidak anda sukai disekolah? Anda terpaksa belajar kan? Masih ingat anda harus menhafal tanggal tanggal dan tempat tempat orang yang anda tidak peduli dan tidak sesuai rencana anda buat kaya? Ada begitu banyak pemaksaan kalo pemerintah ikut campur.

Bagaimana dengan maling dan rampok? Anda mengandalkan gembok atau lapor polisi? Tentu anda mengandalkan gembok anda. Polisi itu anda hilang ayam lapor bisa hilang sapi.

Bagaimana dengan penipuan? Banyak penipuan grey area. Penjual sering menyembunyikan term penting dalam kontrak. Anda investasi 1m tau tau di tengah tengah kontrak ada tulisan ada biaya 1m. Anda dianggap sudah setuju. Secara hukum ini susah. Dalam prakteknya banyak perusahaan asuransi jualan seperti ini di Indonesia. Mengapa? Karena perusahaan itu dilindungi hukum. Mereka dilindungi oleh pasal anti pencemaran nama baik. Orang menipu, tapi kalo orang lain bilang mereka menipu orang yang bilang mereka menipu itu yang masuk penjara. Meskipun bukti kalau penipuan terjadi banyak.

Contoh, anda makan di restoran warteg lalu ditagih 1 juta rupiah. Itu mungkin secara hukum bukan penipuan. Tapi tentu anda tidak akan makan di warteg yang sama. Anda beli asuransi seharga 1 juta tau tau ada biaya akuisisi 100 juta. Dan biaya akuisisi ini anda tidak diberitahu atau ditulis jelas. Ada perusahaan dengan omset trilyunan jualan seperti ini. Perusahaan seperti ini justru dilindungi hukum. Mereka yang bilang bilang bisa dituntut pencemaran nama baik.

Anda meminjamkan 1m ke orang. Orangnya kabur. Menurut hukum di Indonesia ini bukan penipuan tapi hanya wan prestasi. Justru kalo anda sebut ini penipuan anda yang dipenjara karena pencemaran nama baik.

Akhirnya hanya pengacara lah yang dilindungi hukum. Hukum hanya melindungi ahli hukum. The rest of us, hanya bisa mengandalkan kebebasan berbicara dan mekanisme pasar untuk melindungi kepentingan kita.

7. Kapitalisme mengakibatkan demokrasi dan socialisme.

Wah saya nggak tau ini bagus atau jelek.

Dalam kapitalisme murni, yang kaya makin kaya yang miskin ya mereka harusnya usaha buat kaya juga. Kalo gagal ya mati aja salah sendiri. Tapi dalam prakteknya tidak ada kapitalisme murni. Waktu orang bisa kaya tanpa harus menipu atau memaksakan kehendak ke orang lain, kita punya kelas orang kaya yang kekuasaaanya kecil.

Yang sering kali terjadi dalam politik, adalah orang kaya itu bisa dipajaki.

Diluar kapitalisme, orang kaya adalah orang yang berkuasa. Orang yang kaya di jaman dulu itu raja, koruptor, diktator. Mereka tidak bisa dipajaki. Ya mereka kuat. Tapi dalam kapitalisme, orang kaya nya tidak kuat secara politik. Jadi mereka umumnya bisa dipajaki. Akhirnya ada redistribusi kekayaan.

Bagaimana dengan demokrasi? Coba kamu tinggal di negara komunis. Kamu bikin duit apa juga salah. Kamu kaya cara apa juga dianggap salah. Jadi gimana supaya kaya? Ya kamu jadi diktator. Diktator di negara komunis tidak mau melepaskan kekuasaan mereka. Cara buat kaya begitu. Sama koruptor di negara kita juga tidak rela Ahok jadi gubernur atau mentri. Hilang sudah mata pencaharian mereka.

Tapi di negara kapitalis, kamu bisa kaya tanpa korupsi. Ya sudah. Cincai aja. Rakyat mau punya kekuasaan, ya kalo nggak jelek jelek banget so what? Toh kamu bisa kaya ini.

Yang terjadi adalah banyak negara yang TADINYA komunis, sejak mempraktekan kapitalisme, pemerintahnya pun jadi lebih moderate. Pemerintah komunis di cina, meskipun tidak demokrasi, ya sudah lumayan lah. Jaman Suharto kita cukup kapitalis. Makanya Suharto tumbang dan sekarang kita demokrasi. Di Chili dipimpin oleh pinochet. Tapi karena pinochet kapitalis, akhirnya Chili sekarang jadi demokrasi.

Banyak kapitalis murni menginginkan kapitalisme yang murni. Yang rajin dapat semuanya tanpa redistribusi kekayaan. Dalam prakteknya ini tidak terjadi. Kalau uang terlalu banyak dan kita sudah terlalu kaya, membiarkan orang miskin kelaparan akan semakin politically incorrect. Memberi makan orang miskin jadi lebih murah dari membunuh maling. Akhirnya kitapun jadi lebih manusiawi, bahkan kepada musuh kita sekalipun.

Tapi kalo kita extreme ingin redistribusi kekayaan terlalu banyak, kapitalis juga punya banyak cara menghindari itu. Dari nyogok pejabat lagi, pindahin modal keluar negeri, sampai hengkang keluar negeri ke negara yang lebih adil. Akhirnya ya negara jadi seperti toko dan redistribusi kekayaan itu seperti harga barang.

Pemilik toko bisa menaikkan harga barang seenak jidat tapi pembeli kabur. Pemilik toko bisa jual murah banget sampai dibawah harga beli. Tentu ya bangkrut.

Negara juga gitu. Kita bisa menaikkan pajak setinggi mungkin lalu meredistribusikan kekayaan. Itu komunisme. Lalu pemodal, orang pintar, programmer, semua akan hengkang keluar negeri. Yang nggak kabur nyogok pejabat.

Atau kita bisa menurukan pajak serendah mungkin dan negara kita tidak punya uang untuk bangun infrastrukture, polisi, dan menstabilkan masyarakat. Lalu jadi banyak kerusuhan.

Akhirnya melalui process demokrasi atau apalah, kita akan mendapat sesuatu yang pas.
Diubah oleh shouphello 21-09-2017 08:23
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
3.8K
8
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Citizen Journalism
Citizen JournalismKASKUS Official
12.8KThread5.2KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.