Jakarta -Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy mengungkapkan cara memutus mata rantai radikalisme berbasis agama. Caranya dengan mengembangkan empat jenis persaudaraan (ukhuwah), yaitu ukhuwah islamiyah, ukhuwah insaniyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah 'alamiyah.

"Ukhuwah Islamiyah adalah persaudaraan sesama muslim, di mana pun ia berada, tak tersekat oleh negara. Itulah misalnya kenapa solidaritas Rohingya di Indonesia begitu viralnya," ujar pria yang akrab disapa Rommy saat menyampaikan paparannya dalam seminar Penanggulangan Radikalisme Berbasis Agama yang digelar alumni Masjid Syuhada Yogyakarta dan Kementerian Agama, Sabtu (23/9/2017).

"Apakah ukhuwah Islamiyah ini meniscayakan bersatunya umat Islam di seluruh dunia di bawah satu panji khilafah? Saya jawab, tidak. Karena Allah-lah yang justru tidak menghendaki umat manusia menjadi bangsa yang satu," tegasnya.

Rommy melanjutkan, Persaudaraan kedua adalah ukhuwah insaniyah, yaitu persaudaraan sesama manusia, tanpa adanya batas sebagai bangsa. Dikatakannya bahwa Allah SWT di dalam Al Qur'an menegaskan, manusia sengaja diciptakan berbangsa-bangsa dan bersuku-suku untuk saling mengenal.

Romahurmuziy: 4 Persaudaraan yang Memutus RadikalismeSeminar Penanggulangan Radikalisme Berbasis Agama yang digelar alumni Masjid Syuhada Yogyakarta dan Kementerian Agama, Sabtu (23/9/2017) / (Foto: PPP)

"Andaikan di jalan raya ada tabrakan dan kebetulan kita melintas, apa kita akan bertanya dulu apa agamanya, baru kita tolong? Katakanlah dijawab Islam, apa kemudian kita tanya lagi, sampeyan Islamnya NU atau Muhammadiyah? Bisa jadi karena yang nolong jilbabnya hijau, maka dijawab NU. Apa terus ditanya lagi, NU-nya PPP atau PKB?" lanjutnya yang disambut tawa peserta.

Sementara persaudaraan yang ketiga adalah ukhuwah wathaniyah, yaitu persaudaraan sesama anak bangsa, dalam hal ini Indonesia.

"Kalau ada sesama anak bangsa kok hobinya mencaci dan membenci, itu bukan perbuatan yang Islami," kata anggota Komisi Keuangan DPR ini.

Kecintaan kepada Tanah Air adalah ajaran para nabi, termasuk nabi Ibrahim dan nabi Muhammad. Nabi Ibrahim pernah mendoakan keamanan negeri Mekkah. Begitu pun nabi Muhammad yang pernah mendoakan kecintaan kepada negerinya, Madinah.

"Jadi kalau para ulama berfatwa bahwa berperang membela Indonesia pada 1945 adalah perang sabil, perang suci, dan jika mati dihukumi mati syahid, itu memang dasarnya ajaran para nabi," lanjut mantan Sekjen PPP ini.

"Bahkan waktu itu, kyai Wahab Hasbullah, salah satu pendiri NU mengatakan hubbul wathan minal iman, cinta Tanah Air sebagian dari iman," lanjutnya.

Lalu persaudaraan yang keempat adalah ukhuwah 'alamiyah, yaitu persaudaraan kepada alam ciptaan Tuhan.

"Merusak lingkungan, menebang sembarangan, mengebom ikan, dan segala bentuk eksploitasi alam berlebihan adalah bentuk permusuhan kita dengan alam. Radikalisme bisa juga lahir karena kemiskinan, ketimpangan dan over eksploitasi ekonomi di wilayah-wilayah yang kaya sumber daya alam," ujar Penasehat Fraksi PPP ini.

Keempat persaudaraan ini hakikatnya adalah perwujudan Islam rahmatan lil 'alamin. "Jika keempatnya menjadi panduan setiap muslim, maka Indonesia sebagai negara dengan penduduk Islam terbesar dunia, akan menjadi eksportir moderasi dan menjadi laboratorium toleransi dunia," tutupnya.

https://news.detik.com/advertorial-n...us-radikalisme