Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

n4z1Avatar border
TS
n4z1
Politikus Gerindra: Usut Info Panglima Soal Impor 5.000 Senjata Ilegal
Politikus Gerindra: Usut Info Panglima Soal Impor 5.000 Senjata Ilegal

Politikus Gerindra: Usut Info Panglima Soal Impor 5.000 Senjata Ilegal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad menilai seharusnya pernyataan Panglima TNI Gatot Nurmantyo soal adanya institusi di luar TNI dan Polri, yang akan impor senjata ilegal ditindaklanjuti serius secara hukum. Karena isu ini diketagorikan sangat high profile.

"Sebaiknya Presiden membentuk Tim Khusus untuk mencari fakta-fakta awal untuk selanjutnya kasus ini bisa diselesaikan lewat jalur hukum," ungkapnya dalam keterangan, Sabtu (23/9).

Dasco menegaskan ada tiga hal yang perlu diusut soal informasi dari Panglima TNI terkait 5.000 senjata ilegal ini. Pertama soal impor ilegal. "Bila benar informasi itu, menurutnya merupakan tindak pidana serius yang diatur dalam Pasal 1 UU Nomor 12 Tahun 1951 yang ancaman hukumannya adalah hukuman mati atau seumur hidup," kata dia.

Namun, ia menjelaskan jika baru merencanakan tapi sudah ada permulaan pelaksanaan dan tidak terlaksana, dan bukan juga karena kehendak pelaku maka sesuai dengan Pasal 53 KUHP dapat dikenakan hukuman pidana penjara 15 tahun. Kedua menurutnya, yang perlu diusut soal pencatutan nama Presiden. Ini penting diusut demi menjaga nama baik, harkat dan martabat Presiden.

"Jangan sampai di kemudian hari permasalahan ini terus membebani Presiden. Harus diperjelas siapa yang mencatut nama Presiden dan dengan cara bagaimana," ungkap Anggota Komisi III DPR ini.

Dan ketiga yang perlu diusut, menurut Dasco soal dugaan keterlibatan para jenderal. Harus dikenakan hukuman yang tegas jika mereka benar-benar terlibat. Baik dalam konteks hukum pidana umum maupun hukum kedinasan.

"Kami berharap kasus ini tidak menguap begitu saja seiring berjalannya waktu. Sebagai negara hukum kita harus buktikan bahwa kita mampu menyelesaikan persoalan apapun sesuai dengan hukum dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku," jelasnya.
http://nasional.republika.co.id/beri...senjata-ilegal
========================


Bekali Polantas Lawan Teroris, Polri Beli 5 Ribu Pistol Pindad

Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengaku akan membeli 5 ribu unit senjata api jenis pistol bikinan PT Pindad. Pistol itu nantinya untuk kelengkapan polisi lalu lintas (polantas) dan anggota Sabhara yang kerap menjadi sasaran serangan teroris.

Sebenarnya Tito ingin membeli 10 ribu lebih unit pistol, tetapi menurutnya PT Pindad baru menyediakan separuhnya.

"Saya kemarin tanya kepada Pindad, bisa, mereka punya persediaan kira-kira 5.000 (unit pistol). Kami mintanya kalau bisa di atas 10 ribu ya. Tapi, 5 ribuan kalau nggak salah yang tersedia. Ya kalau ada itu ya kami mau beli semua," kata Tito di Rupatama, Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (26/7/2017).

"Saya lupa jenisnya, hanya yang pendek. Pendek, pistol. Pistol bukan senjata panjang," imbuh dia.

Pengadaan pistol ini akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) tahun 2017. Tito menjelaskan sebenarnya Polri membutuhkan lebih dari 20.000 unit pistol, karena peruntukannya membekali anggota yang bertugas di jalanan sehari-hari.

"(Sumber dana) Anggaran tahun ini, APBN-P. Butuh itu sampai 20 ribuan. (Pembelian di) Pindad ini kan harus selesai anggaran tahun ini. Bukan multiyear. Jadi, untuk tahun ini persediaan mereka 5.000. Mungkin kalau mereka bisa produksi lagi dalam beberapa bulan ini berapa, ya kalau uangnya ada kami beli," terang Tito.

Tetapi karena proyek ini tidak bersifat multiyears, maka Polri akan membeli sebanyak yang mampu diproduksi PT Pindad dan selama anggaran mencukupi.

"Tapi, kalau semampunya Pindad dan ada sisa anggaran," sambung Tito.

Tito menyampaikan rencana pembelian pistol dari PT Pindad sudah dikomunikasikan Polri ke DPR. Tito belum dapat mengungkapkan berapa biaya yang akan keluar terkait pengadaan pistol ini. "Saya kurang hafal karena hari ini sedang dibahas dengan DPR," ujar dia.

Tito sebelumnya mengungkapkan rencana pembekalan senjata kepada polisi-polisi yang sehari-hari bertugas di jalanan, mereka adalah polisi lalu lintas dan anggota Sabhara. Tito menimbang pembekalan senjata perlu dilakukan karena polisi kerap menjadi sasaran serangan teroris.

"(Pembekalan senjata) Tuntutan dari teman-teman di lapangan. Lalu lintas dan Sabhara yang jadi korban-korban kemarin ya. Di Kampung Melayu misalnya. Di Tuban, (korban teroris polisi) lalu lintas. Mereka diserang oleh teroris tapi mereka tidak dilengkapi dengan alat bela diri yang cukup. Khususnya senjata api," jelas Tito.
(aud/dhn)
https://news.detik.com/berita/d-3574...-pistol-pindad
========================

Perkenalkan Pistol MAG 4 Hasil Racikan Polri dan Pindad

Politikus Gerindra: Usut Info Panglima Soal Impor 5.000 Senjata Ilegal

Polri dan PT Pindad bekerja sama menciptakan senjata api jenis baru berjuluk MAG 4. Rencananya, senjata ini akan digunakan petugas kepolisian yang bertugas di lapangan.

Penampakan MAG 4 ini diunggah akun Instagram @divisihumaspolri. MAG 4 didominasi warna Tan dengan grip berwarna hitam. Kesan taktis tersemat pada pistol buatan dalam negeri ini.

Ide pembuatan MAG 4 ini tercetus pada akhir Juli lalu. Kapolri Jendral Tito Karnavian membekali personil polisi lalu lintas dan Sabhara dengan pistol semi otomatis.

Dari hal tersebut Pindad lantas menggandeng mitra industri lokal untuk merealisasikannya. Dengan sejumlah riset yang dilakukan, sekitar 2 bulan berikutnya lahirlah MAG 4.

Desain dasar MAG 4, diambil dari pistol G2 combat. Perbedaan dari Pistol MAG 4 dan G2 combat terletak pada panjang larasnya. Laras MAG 4 adalah 4 inci.

Ukuran yang kecil ini bertujuan untuk memudahkan polisi dalam penggunaan maupun saat menentengnya. Dengan panjang 190mm, tinggi 136mm dan berat 910 gram senjata ini dengan mudah disembunyikan di dalam jaket.

Meski kecil, MAG 4 ini diklaim memiliki tingkat akurasi hingga jarak 15 meter dengan menggunakan peluru tipe MU-1TJ alias peluru tajam.
Beberapa kali revisi sempat dilakukan untuk menyempurnakan senjata ini. Selain tampilan yang taktis ada beberapa kelebihan yang ditanamkan Pindad ke MAG 4. Diantaranya yaitu pada bagian bawah laras dilengkapi dengan rail yang dapat digunakan untuk memasang infra red dan senter. Selanjutnya pada bagian pejera senjata sudah menggunakan standar internasional, post and notch yang bisa digeser ke kanan dan kiri untuk menyesuaikan dengan arah, kecepatan dan kekuatan angin.
https://kumparan.com/jihad-akbar1487...lri-dan-pindad
====================


Nunggu penjelasan yang lebih kongkrit aja mengenai hal ini. Jangan sampai ini makin menjadi isu panas.
Sebab pada dasarnya TNI dan POLRI adalah mitra penjaga NKRI dengan tugas masing-masing.


0
7.3K
62
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.7KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.