TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kasubdit I Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Kombes Irwan Anwar mengatakan Saracen adalah satu dari beberapa kelompok lain yang dikendalikan oleh seorang politikus partai politik.

“Saracen hanya satu dari sekian kelompok yang dikelola dan didanai kelompok besar. Pengendali kelompok besar itu seorang politikus yang berasal dari sebuah partai politik. Dari analisis dan hasil pemeriksaan yang kami lakukan, nanti ketahuan,” kata Irwan, di Jakarta, (19/9) seperti dilansir media indonesia.

Menurut Irwan, Saracen terhubung dengan kelompok-kelompok lain yang sudah muncul sejak lima tahun lalu.

“Semuanya berpusat ke satu kelompok di atasnya dan ada ruang-ruang yang menghubungkan antarmereka,” tambahnya.

Dalam operasinya, kata Irwan, Saracen kerap berubah nama dalam kegiatannya menyebarkan ujaran kebencian. Beberapa nama mereka antara lain Keranda Ahok Jokowi, Pendukung Anies-Sandi, Saracen, dan NKRI Harga Mati.

“Kami telusuri semua itu. Sekarang kan dampaknya”.

Seperti diketahui, Grup Saracen membuat sejumlah akun Facebook, di antaranya Saracen News, Saracen Cyber Team, dan Saracennews.com. Kelompok Saracen diduga menawarkan jasa penyebaran ujar kebencian bernuansa SARA di media sosial.

Dalam kasus Saracen, Polisi sudah menangkap beberapa orang yakni Jasriadi, Muhamad Faizal Tanong, dan Sri Rahayu Ningsih pada rentang 21 Juli-7 Agustus 2017. Kemudian Asma Dewi pada 8 September 2017. (*)



Editor: Faizal R Arief
Publisher: Rochmat Shobirin
Sumber: Media Indonesia