Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

gatra.comAvatar border
TS
gatra.com
Napi Terorisme di Yogyakarta Tetap Tak Akui NKRI


Yogyakarta,GATRAnews - Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas II A Wirogunan menyatakan ketiga narapidana terorisme sulit mengakui  NKRI dan Pancasila. Padahal proses deradikalisasi bersama Kepolisian  berlangsung dua kali seminggu di lapas Kota Yogyakarta itu.

  Kalapas Wirogunan Suherman menyatakan ketiga napi tersebut adalah Sali Bin Wasiyo (59) yang tersangkut jaringan teroris Poso, Fahrudin Bin Wa’Ali (38) kerabat Ali Mahmudin tersangka peledakan bom Thamrin Jakarta yang saat ini diburu Densus 88, dan Chatimul Chaosan bin Muhammad Toyib alias Beni (38) yang terlibat peledakan Glodok, Jakarta Barat , 2013 lalu. “Penilaian ini kami dapatkan saat mereka kami sodori surat pernyataan mengakui NKRI dan Pancasila sebagai ideologi. Mereka tidak mau,” kata Suherman usai pemberian Al-Quran dalam program deradikalisasi bersama Polda DI Yogyakarta, Selasa (19/9). Selain tidak mengakui dasar negara, ketiga napi  yang ditempatkan terpisah ini cenderung tertutup. Bahkan ajakan salat berjemaah sering kali ditolak. Suherman menjelaskan, ketiga napi sulit meninggalkan paham radikal meski petugas lapas sudah memberikan program deradikalisasi seminggu sekali.  Salah satu upaya deradikalisasi, kata  Suherman, adalah  penghormatan pada bendera Merah Putih. Ketiga napi teroris juga menolak. Karena sikap tersebut, Suherman menyatakan Kementerian Hukum dan HAM tidak bisa memberikan remisi meski mereka berkelakuan baik di lapas. Selain program deradikalisasi di lapas, Suherman juga menyatakan jajarannya melaksanakan program yang sama di luar lapas kepada mantan narapidana yang telah bebas dan dalam pengawasan. Kepala Sub Direktorat IV Keamanan Direktorat Intelijen Keamanan Polda DI Yogyakarta AKBP Sigit Haryadi menjelaskan program deradikalisasi bertujuan untuk mengubah pendirian napi terorisme atas pandangan radikalnya termasuk mengakui dasar negara. “Kami selalu berharap dari program ini para napi terorisme sadar bahwa apa yang mereka lakukan itu salah,” katanya. Reporter: Arif Koes Hernawan Editor: Rosyid
Editor: Rosyid

Sumber : http://www.gatra.com/nusantara/jawa/...-tak-akui-nkri

---


- Aman Abdurrahman Diperiksa Densus 88 Terkait Bom Thamrin
0
683
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Gatra.com
Gatra.comKASKUS Official
36.1KThread425Anggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.