NGANJUK-Video asusila di musala Dusun Bendil, Desa/Kecamatan Berbek viral di media sosial. Video yang melibatkan Bunga, 16, santriwati dan Am, 38, guru ngaji itu beredar di banyak ponsel warga. Senin (18/9) lalu, kasus tersebut dimediasi oleh pihak desa.

Informasi yang dihimpun koran ini menyebutkan, perbuatan asusila di musala itu terjadi minggu lalu. Dalam video berdurasi 2 menit, 57 detik itu terlihat Am dan Bunga berbuat asusila di salah satu sudut musala. Keduanya berpelukan dan adegan asusila lainnya.

Dari kondisi rekaman yang gelap, diduga kejadian itu dilakukan sore atau malam hari. Setelah video tak pantas dari pria yang biasa disapa Gus oleh warga setempat itu beredar, kasus itu dilaporkan ke desa oleh warga.

Senin (18/9) lalu, Kades Berbek Puguh Ujianto memediasi kasus yang disoroti oleh warga tersebut. Kapolsek Berbek AKP Totok Ismanto yang memantau proses mediasi kasus asusila mengatakan, kedua belah pihak telah sepakat berdamai. “Pihak perempuan dan laki-laki menandatangani surat pernyataan untuk berdamai dan tidak akan membawa kasus ke ranah hukum,” kata Totok.

Pria dengan pangkat tiga balok di pundak ini mengatakan, mediasi tidak hanya dihadiri oleh dua pelaku. Melainkan juga sejumlah tokoh masyarakat Berbek.

Di depan para tokoh masyarakat Am mengakui terus terang jika dirinya khilaf. Pria yang sebelumnya berdomisili di Sawahan ini berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.

Totok mengatakan, kasus asusila yang menimpa Am itu ramai diperbincangkan masyarakat sejak tiga hari lalu. Polisi, menurut Totok sudah membuat laporan informasi (LI) kasus tersebut. Polsek Berbek juga sudah melaporkan kejadian itu ke Polres Nganjuk.

Apakah polisi akan menangani kasus yang menghebohkan warga itu? Ditanya demikian, Totok menyebut polisi tidak bisa menangani perkara asusila ini jika tidak ada laporan dari korban. Hingga kemarin, menurut Totok pihak korban memang tidak melaporkan kasusnya.

Karenanya, polisi memilih menunggu perkembangan. “Kalau memang dilaporkan ke polisi akan kami tangani. Tetapi, sejauh ini belum dilaporkan,” terang Totok.

Untuk diketahui, meski sebelumnya tinggal di Sawahan, Am tidaklah asing bagi warga Dusun Bendil, Desa Berbek. Sang ustad dikenal alim, rajin puasa dan salat dengan tekun.

Karenanya, begitu video asusila itu muncul, warga langsung bereaksi. Mereka meminta pihak desa menyelesaikan permasalahan tersebut. Sebagai sanksinya, Am juga dilarang mengajar mengaji di musala tersebut.
(rk/yi/die/JPR)






https://www.jawapos.com/radarkediri/read/2017/09/20/14626/heboh-guru-ngaji-mesum-di-mushala