Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

elroiyAvatar border
TS
elroiy
PLN: Konsumsi Listrik Mal Turun Gara-gara Toko Online
Jakarta - PT PLN (Persero) mengungkapkan, pertumbuhan penjualan listrik pada 2017 ini melambat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Sejak Januari-Agustus 2017, penjualan listrik hanya tumbuh 2,8%.

"Penjualan listrik sampai Agustus pertumbuhannya 2,8%. Memang ini menurun dibanding 2016 dan tahun-tahun sebelumnya. Jadi kenapa penjualannya menurun? Kalau dilihat kenapa ada penurunan, konsumen pada prinsipnya dibagi menjadi tiga golongan yaitu rumah tangga, bisnis, dan pelanggan industri," kata Direktur PLN, Ahmad Rofiq, dalam konferensi pers di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (19/9/2017).

Salah satu penyebab utamanya adalah penurunan konsumsi listrik di pusat-pusat belanja. Banyak mal yang sepi akibat perubahan perilaku konsumen, yang mulai beralih ke toko online. Sepinya pengunjung membuat mal mengurangi pemakaian listrik.

"Jadi kami telah melakukan survei dan dilakukan dengan pihak ketiga untuk melihat kenapa terjadi penurunan. Untuk pelanggan bisnis, pertama diakibatkan pertama karena menurunnya konsumsi. Ada perilaku konsumen yang mulai bergeser ke e-commerce. Jadi ada beberapa shopping center yang mulai sepi, dan menyebabkan terjadinya penurunan pemakaian listrik," papar Rofiq.

Tercatat penjualan listrik kepada golongan pelanggan bisnis sampai Juni 2017 hanya tumbuh 2,52%.

"Berdasarkan survei ada beberapa brand (cek lagi) Indonesia yang mengalami penurunan listrik sebesar 1,59%. Ada di Gandaria City, Senayan City yang mengalami penurunan pemakaian konsumsi listriknya," Rofiq menambahkan.

Selain itu, penurunan suhu rata-rata di kota besar membuat pusat-pusat belanja mengurangi pemakaian pendingin ruangan (Air Conditioner/AC).

"Ternyata memang ada dampaknya juga penurunan suhu rata-rata di kota besar, sehingga mengakibatkan pemakaian penghidup udara itu menurun. Sehingga mengakibatkan penurunan terhadap pemakaian AC," katanya.

Bukan hanya pelanggan bisnis saja, pertumbuhan penjualan listrik ke pelanggan industri juga tak sesuai harapan PLN. Per semester I-2017, penjualan listrik ke pelanggan industri cuma tumbuh 2,2%. Pertambahan pelanggan industri hanya 63% dari target PLN, bahkan ada beberapa pelaku industri yang berhenti berlangganan.

Rofiq mengungkapkan, banyak pelanggan industri yang migrasi menjadi pelanggan dengan daya lebih rendah karena menurunnya aktivitas produksi. "Ada migrasi dari pelanggan daya, jadi ada penurunan dari sisi produksi," katanya.

Ada juga pelanggan yang memilih untuk membangun pembangkit listrik sendiri sehingga penjualan PLN menurun sampai 188 juta kWh. "Ada pelanggan membangun pembangkitnya sendiri, dari data kami totalnya ada 188.215.099 kWh," tukasnya

Pertumbuhan impor barang jadi dan setengah jadi juga menyebabkan industri domestik tertekan, penggunaan listrik jadi berkurang.

"Menurut data BPS (Badan Pusat Statistik), impor barang jadi dan setengah jadi sampai dengan Mei 2017 (year on year) sebesar 15,6% sehingga industri dalam negeri mengalami tekanan produk dari luar negeri," tutupnya. (mca/wdl)


https://finance.detik.com/energi/364...ra-toko-online
0
1.5K
15
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.4KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.