- Beranda
- The Lounge
Kita Adalah Sengkuni!!!
...
TS
londo.046
Kita Adalah Sengkuni!!!
Quote:
Kembali lagi dengan gw, manusia setengah gila yang akan menulis thread tanpa gambar dan tanpa ilustrasi... biarkan narasi yang akan membawa lu semua menikmati coretan-coretan yang ga berguna ini...
Quote:
Sengkuni... Siapa tidak kenal dengan tokoh satu ini??? Dalam epos Mahabaratha, Sengkuni digambarkan sebagai tokoh yang penuh kelicikan dan kejahatan... Dia adalah seorang antagonis sejati... Meskipun begitu, Sengkuni adalah sosok yang pintar, pandai bicara, dan akalnya banyak... Tapi, semua kelebihan yang dimilikinya, dia gunakan untuk berjalan di jalan yang salah... Dia adalah raja nya hasut, fitnah, memutar balikkan fakta, dan pandai men-siasati aturan... "Karya besar"dari Sengkuni adalah, perang Barathayuda...
Quote:
Apakah kita mau jika kita disamakan dengan Sengkuni??? Apakah kita mau mempunya sifat seperti Sengkuni??? Tentu jawaban yang masuk akal, adalah tidak... Tapi benarkah kita sudah bebas dari watak ala Sengkuni??? Mari kita jawab beberapa pertanyaan berikut...
1. Apakah kita, baik secara diam-diam atau bahkan terang-terangnya, sering merasa dengki, tidak senang, apabila ada rekan kita yang memperoleh kebahagiaan, atau kesuksesan???
2. Apakah kita, sering berusaha tampil baik, meski aslinya tidak baik di hadapan manusia lain??? Terlebih di depan atasan atau orang yang kita hormati???
3. Apakah kita sering menghalalkan segala cara, demi ambisi pribadi kita, tujuan kita, bahkan jika perlu menyakiti orang lain pun tidak apa-apa???
4. Apakah kita senang mencari keburukan orang lain dengan berbagai motif dan tujuan yang menguntungkan kita sendiri???
Semoga jawaban nya tidak... Jika jawaban dari semua pertanyaan di atas adalah "ya", mungkin anda-anda dekat dengan sifat dan sikap seorang Sengkuni...
1. Apakah kita, baik secara diam-diam atau bahkan terang-terangnya, sering merasa dengki, tidak senang, apabila ada rekan kita yang memperoleh kebahagiaan, atau kesuksesan???
2. Apakah kita, sering berusaha tampil baik, meski aslinya tidak baik di hadapan manusia lain??? Terlebih di depan atasan atau orang yang kita hormati???
3. Apakah kita sering menghalalkan segala cara, demi ambisi pribadi kita, tujuan kita, bahkan jika perlu menyakiti orang lain pun tidak apa-apa???
4. Apakah kita senang mencari keburukan orang lain dengan berbagai motif dan tujuan yang menguntungkan kita sendiri???
Semoga jawaban nya tidak... Jika jawaban dari semua pertanyaan di atas adalah "ya", mungkin anda-anda dekat dengan sifat dan sikap seorang Sengkuni...
Quote:
Hari ini, di dunia yang masih indah, Sengkuni-Sengkuni baru banyak dan tersebar dalam tiap sudut kehidupan... Apalagi jika kita menghubungkannya dengan dunia politik di negara kita tercinta... Siapa kah tokoh yang mewakili "pencitraan" yang sempurna tentang Sengkuni??? Sebut saja dia Si Mbah...
Si Mbah ini boleh dibilang seorang legend... Dia mencitrakan diri sebagai Mbah nya Perubahan... Dasarnya, dia yang gerakin massa untuk gulingkan, si mbah satunya yang sudah tua dan dianggap kejam... Si Mbah ini, sebenarnya sudah kepengin banget untuk menduduki posisi boss besar di negeri ini... Tapi sayang, sampai detik ini, ambisinya tidak pernah tercapai... Di awal era perubahan, dia kalah pamor dari seorang "Resi"... Pernyataan paling keren dari sang Resi yang mungkin menyakiti hati Si Mbah...
Ngoahahahahahaaa... Singkat cerita si mbah cuma "kebagian" kursi Majelis... Dan seperti yang kita semua tahu, si mbah pun terus dan terus dengan manuver nya...
Ketika seorang tukang kayu, wajah ndeso, melamar jadi boss besar negeri ini, Si Mbah nampak tidak terima... Hasutan-hasutannya mulai ramai terdengar di angkasa... Congornya dengan lantang bernadzar...
Sumpah, Nadzar atau apapun itu yang berisi janji, apalagi dari orang besar adalah peristiwa yang selalu dikenang dan diingat oleh rakyat... Rakyat akan menunggu dengan harapan, congor orang besar itu sesuai dengan tindakannya...
Namun seiring berjalannya waktu, Si Mbah sepertinya lupa dengan kata-kata yang keluar dari mulutnya... Sampai detik ini, saat Sang Tukang Kayu jadi Boss Besar Negeri ini, Si Mbah tak kunjung jalan kaki jua...
Cukup kah sampai di situ??? Oh... Tidak!!! Namanya Sengkuni, kalo belum tercapai maunya ya gass nya tidak akan terhenti... Malu itu sudah jadi barang langka... Pokoke yakin...Mungkin itu prinsip Si Mbah... Letupan kata-kata tajamnya terus terarah ke Sang Tukang Kayu dan semua orang yang dekat dengan nya... Seorang Boss Daerah pun pernah dibilang "sontoloyo" sama si Mbah... Untungnya, semua sadar, Si Mbah sudah tua, diladeni dan menang ga bangga, kalah, memalukan... Maka lebih baik diamkan saja...
Si Mbah ini setara dengan Raja Maido negara ini, Kim Jon Ru... Dia adalah penggemar nomor satu dari Sang Tukang Kayu... Apapun yang Sang Tukang kayu lakukan, ya dikomentari... Isu-isu mulai dari PKI, Aseng, Asing adalah kaset lama yang terus diputar... Sama seperti Sengkuni yang terus membisiki Duryudana untuk mengambil Hastinapura dalam genggaman nya... Untung Si Mbah ga ketemu gw, kalo ketemu gw, bakal gw tanya...
Terakhir... Saat akhir pekan, dimana orang-orang sukses sibuk menyenangkan anak, istri, cucu dan cicit jika punya, Si Mbah ini malah duet dengan Pecatan Tentara, Jomblo, ngenes lagi teriak-teriak menuduh Sang Boss Negeri ini pencitraan karena membantu korban kemanusiaan di negara tetangga... Masuk akal ga??? Kalo mereka pencitraan, lalu para kader itu, front anu apa namanya mbah??? Seneng banget ya menggunjing dan mencari-cari kesalahan yang bahkan tidak ada... Gapapa, namanya juga Sengkuni...
Reaksi Pak Boss Negeri ini gimana??? Seperti biasa, stay cool dong... Daripada ngurusin Sengkuni dan Jomblo ngenes, mendingan naik odong-odong sama cucu... Lha keluarga bahagia jeee... Dimana yang namanya jabatan itu hanya amanah dan tidak perlu diupayakan sampai di luar nalar manusia...
Last... Semoga tulisan ini jadi renungan untuk kita bersama agar menjauhi sikap seorang Sengkuni yang jahat luar biasa... Salam Damai Semuanya...
Ciaooo...
Si Mbah ini boleh dibilang seorang legend... Dia mencitrakan diri sebagai Mbah nya Perubahan... Dasarnya, dia yang gerakin massa untuk gulingkan, si mbah satunya yang sudah tua dan dianggap kejam... Si Mbah ini, sebenarnya sudah kepengin banget untuk menduduki posisi boss besar di negeri ini... Tapi sayang, sampai detik ini, ambisinya tidak pernah tercapai... Di awal era perubahan, dia kalah pamor dari seorang "Resi"... Pernyataan paling keren dari sang Resi yang mungkin menyakiti hati Si Mbah...
Quote:
"Wong saya ini jadi Boss Besar itu modal dengkul kok, itu saja dengkul nya Si Mbah, hehehehe..."
Ngoahahahahahaaa... Singkat cerita si mbah cuma "kebagian" kursi Majelis... Dan seperti yang kita semua tahu, si mbah pun terus dan terus dengan manuver nya...
Ketika seorang tukang kayu, wajah ndeso, melamar jadi boss besar negeri ini, Si Mbah nampak tidak terima... Hasutan-hasutannya mulai ramai terdengar di angkasa... Congornya dengan lantang bernadzar...
Quote:
[B]Jika Tukang Kayu itu jadi Boss Besar, aku akan berjalan kaki dari Ibukota menuju kota tempat Gudeg nya Yu Djum yang wenak itu berada...
Sumpah, Nadzar atau apapun itu yang berisi janji, apalagi dari orang besar adalah peristiwa yang selalu dikenang dan diingat oleh rakyat... Rakyat akan menunggu dengan harapan, congor orang besar itu sesuai dengan tindakannya...
Namun seiring berjalannya waktu, Si Mbah sepertinya lupa dengan kata-kata yang keluar dari mulutnya... Sampai detik ini, saat Sang Tukang Kayu jadi Boss Besar Negeri ini, Si Mbah tak kunjung jalan kaki jua...
Cukup kah sampai di situ??? Oh... Tidak!!! Namanya Sengkuni, kalo belum tercapai maunya ya gass nya tidak akan terhenti... Malu itu sudah jadi barang langka... Pokoke yakin...Mungkin itu prinsip Si Mbah... Letupan kata-kata tajamnya terus terarah ke Sang Tukang Kayu dan semua orang yang dekat dengan nya... Seorang Boss Daerah pun pernah dibilang "sontoloyo" sama si Mbah... Untungnya, semua sadar, Si Mbah sudah tua, diladeni dan menang ga bangga, kalah, memalukan... Maka lebih baik diamkan saja...
Si Mbah ini setara dengan Raja Maido negara ini, Kim Jon Ru... Dia adalah penggemar nomor satu dari Sang Tukang Kayu... Apapun yang Sang Tukang kayu lakukan, ya dikomentari... Isu-isu mulai dari PKI, Aseng, Asing adalah kaset lama yang terus diputar... Sama seperti Sengkuni yang terus membisiki Duryudana untuk mengambil Hastinapura dalam genggaman nya... Untung Si Mbah ga ketemu gw, kalo ketemu gw, bakal gw tanya...
Quote:
PKI nya siapa dan dimana mbah??? Kalo dia jawab nama, dengan senang hati akan gw antar si mbah naik Go Car menuju kantor Polsek terdekat untuk membuat LP alias Laporan Polisi... Agar PKI segera dilibas... Kalo dia ga mau apalagi ga isa menyebut dengan jelas siapa PKI nya, maka sudah jelas... Moncongnya si Mbah ini yang harus dibereskan... Balik lagi, ya seperti itulah Sengkuni...
Terakhir... Saat akhir pekan, dimana orang-orang sukses sibuk menyenangkan anak, istri, cucu dan cicit jika punya, Si Mbah ini malah duet dengan Pecatan Tentara, Jomblo, ngenes lagi teriak-teriak menuduh Sang Boss Negeri ini pencitraan karena membantu korban kemanusiaan di negara tetangga... Masuk akal ga??? Kalo mereka pencitraan, lalu para kader itu, front anu apa namanya mbah??? Seneng banget ya menggunjing dan mencari-cari kesalahan yang bahkan tidak ada... Gapapa, namanya juga Sengkuni...
Reaksi Pak Boss Negeri ini gimana??? Seperti biasa, stay cool dong... Daripada ngurusin Sengkuni dan Jomblo ngenes, mendingan naik odong-odong sama cucu... Lha keluarga bahagia jeee... Dimana yang namanya jabatan itu hanya amanah dan tidak perlu diupayakan sampai di luar nalar manusia...
Last... Semoga tulisan ini jadi renungan untuk kita bersama agar menjauhi sikap seorang Sengkuni yang jahat luar biasa... Salam Damai Semuanya...
Ciaooo...
0
42.1K
Kutip
190
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
924.8KThread•89.9KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya