Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

gatra.comAvatar border
TS
gatra.com
Di Cilacap, Harga Cabai Rawit Turun 90 Persen  
Di Cilacap, Harga Cabai Rawit Turun 90 Persen  
 
Cilacap, GATRAnews – Harga cabai rawit di pasar tradisional Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah anjlok 10 kali lipat dibanding tiga bulan lalu saat terjadi kelangkaan barang dan lonjakan harga. Bahkan, dengan harga normal tahun lalu pun, harga cabai rawit pun masih lima kali lebih murah.

 
Seorang pedagang Pasar Gandrung Kecamatan Gandrungmangu, Aminah mengatakan saat terjadi kelangkaan barang beberapa waktu lalu, harga beli cabai rawit di Pasar Gandrung yang merupakan pusat grosir mencapai Rp 100 ribu hingga Rp 110 ribu per kilogram. Lantas, kepada konsumen, cabai rawit diecerkan dengan harga antara Rp 115 ribu hingga Rp 120 ribu per kilogram. Namun kini, harga jual cabai rawit eceran hanya Rp 12 ribu sampai rp 13 ribu per kilogram. Ia sendiri membeli dengan harga Rp 10 ribu dari tengkulak.
 
“Kalau sekarang belinya Rp 10 ribu per kilogram dari penjual. Dijual Rp 12 ribu sampai Rp 13 ribu per kilogram,” katanya, Selasa (19/8).
 
Aminah mengungkap, harga ini merupakan yang terendah beberapa tahun terakhir. Bahkan, tahun lalu sebelum terjadi lonjakan harga hingga Rp. 120 ribu per kilogram pun, saat cabai rawit melimpah, rentang harga cabai rawit adalah antara Rp. 30 ribu – Rp. 60 ribu per kilogram. Harga normal beberapa tahun belakangan ada di angka Rp 50 ribu per kilogram.
 
“Normal dulunya Rp50 ribu per kilogram lah, waktu itu. Kalau banyak ya turun. Tapi tidak turun sampai harganya semurah ini,” ujar dia.
 
Aminah menduga jatuhnya harga cabai rawit terjadi lantaran ada gerakan menaman cabai rawit massal yang dilakukan oleh kelompok-kelompok perempuan, seperti PKK dan Kelompok Wanita Tani (KWT). Bahkan, ibu rumah tangga biasa pun digerakkan oleh pemerintah untuk menanam cabai rawit secara serentak saat terjadi lonjakan harga hingga rp 120 ribu per kilogram, sekira empat atau tiga bulan lalu.
 
“Ya karena banyak yang menanam, Orang kampung kan sekarang banyak yang panen, kayak gini. Memang, kalau yang, sekarang kan banyak kelompok-kelompok tani ibu-ibu yang menanam. Panennya lagi banyak di rumah-rumah,” ujarnya.
 
Menurut dia, cabai rawit yang ditanam berbagai kelompok itu tengah berbuah. Sementara, di musim kemarau ini, cabai petani juga tengah panen raya. Itu sebabnya, suplai melimpah cabai tak diimbangi dengan permintaan konsumen. Pada akhirnya, harga jatuh ke titik terendah.
 
Pedagang lain di pasar yang sama, Samidah mengatakan ia membeli cabai rawit dari tengkulak sebesar Rp 10 ribu per kilogram dan dijual dengan harga Rp 12 ribu hinga Rp 13 ribu per kilogram. Namun, menurutnya, harga rendah itu tak lantas memicu tingginya permintaan. Sebab, hampir semua rumah tangga memiliki tanaman cabai.
 
Di Bantul seorang petani bernama Widodo bahkan merelakan cabainya diambil begitu saja secara gratis karena harga anjlok.

 
 
Reporter: Ridlo Susanto
Editor: Rosyid

Sumber : http://www.gatra.com/nusantara/jawa/...urun-90-persen

---


- Di Cilacap, Harga Cabai Rawit Turun 90 Persen   Cabai Rawit Merah di Banyumas dan Cilacap Turun Drastis  
0
504
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Gatra.com
Gatra.comKASKUS Official
36.1KThread425Anggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.