Kok bisa? Ente semua pasti mikir air plastik? Apa air yang dimasukin ke dalam plastik kali ya hehe
Bukan broo..
Kalo gitu mari gan kita cari tau selanjutnya di mari.
CAPCUZZZ...
Quote:
Potongan-potongan plastik ternyata mengalir dari keran air di seluruh dunia. Kesimpulan tersebut berdasarkan sebuah survei baru terhadap 159 sampel air yang dikumpulkan dari lebih dari selusin negara dunia. Sebagian besar air keran dari negara-negara tersebut terkontaminasi oleh serat plastik mikroskopis.
Penelitian dilakukan oleh tim Orb Media (sebuah organisasi media nirlaba yang berfokus pada isu-isu pembangunan global) dan University of Minnesota School of Public Health, Amerika Serikat.
Setiap sampel dikumpulkan dengan membuka keran air keran selama 1 menit sebelum mengisi botol HDPE (high-density polyethylene) 500ml sampai meluap. Sambil meninggalkan air keran tetap terbuka, sampel air dibuang dan diisi dua kali sebelum diisi untuk ketiga kalinya dan ditutup.
Hal ini dilakukan untuk membilas botol sebelum pengumpulan sampel akhir.
Sebuah survei dilakukan untuk setiap sampel air, yang mencakup nama kolektor sampel dan informasi kontak, hari, dan waktu pengumpulan, serta informasi tentang sumber dan penggunaan umum air yang diambil.
Formulir survei kemudian dikirim ke Orb Media, yang melacak sampel, sementara sampel air itu sendiri dikirim ke University of Minnesota untuk diproses. Pengaturan tahapan ini memungkinkan sampel air, yang diidentifikasi hanya melalui nomor ID sampel yang unik, untuk diproses secara buta tanpa prasangka tentang sumber air keran tersebut.
Sampel berasal dari berbagai tempat di AS, Eropa, Indonesia, Uganda, Lebanon, India, dan Ekuador. Tidak ada dari negara-negara tersebut yang memiliki sampel air bebas plastik. Berdasarkan pengujian beberapa sampel dari masing-masing tempat, tingkat kontaminasi terendah sebesar 72 persen yang dipegang oleh sejumlah negara Eropa.
Angka tertinggi ditemukan di AS dengan tingkat 94 persen dengan kandungan rata-rata serat plastik 4,8 per 500ml. Sebanyak 33 sampel dari AS ini diambil dari keran air Trump Tower di New York, Badan Perlindungan Lingkungan AS, dan beberapa gedung Kongres.
Di bawah AS, Lebanon dan India mengikuti dengan masing-masing 93,8 persen (4,5) dan 82,4 persen (4,0).
Dari Indonesia diambil sebanyak 21 sampel di Jakarta. Keseluruhannya memiliki persentase kontaminasi 76,2 persen dengan kandungan rata-rata serat 1,9 per 500ml. Angka dari Jakarta ini termasuk rendah dibandingkan semua negara yang menjadi kandidat, sama seperti di Eropa.
Selain dari air keran, sebuah sebelumnya juga menemukan partikel mikroplastik di garam laut. The Guardian turut mencatat bahwa penelitian lain telah menemukan kandungan mikroplastik di laut, makhluk laut, dan makanan seperti bir, madu, gula, bahkan udara.
Sebuah studi tahun 2014 memperkirakan bahwa pencinta kerang di Eropa mengkonsumsi hingga 11.000 potongan plastik kecil per tahun.
Dampak terhadap kesehatan belum jelas
Quote:
Potongan-potongan plastik memang hanya berukuran mikroskopis dan belum jelas apakah ada efek kesehatan atau tidak.
Mikroplastik dihasilkan dari proses degradasi plastik dalam ukuran lebih besar dari waktu ke waktu yang menjadi partikel kecil. Plastik juga tidak dapat terurai secara biologis, sehingga para ilmuwan khawatir ia akan terus terurai menjadi fragmen yang lebih kecil yang bisa menembus sel dan berjalan melalui kelenjar getah bening dan organ lainnya.
"Kami tidak tahu apa dampaknya [pada kesehatan]. Oleh karena itu kami harus mematuhi prinsip kehati-hatian dan berupaya untuk menelitinya, segera, jadi kami bisa mengetahui apa risiko nyatanya," kata Anne Marie Mahon di Galway-Mayo Institute of Technology.
Namun penelitian tentang ikan telah menunjukkan bahwa mikroplastik dapat menghambat penetasan telur yang telah dibuahi, memperlambat pertumbuhan, dan membuat mereka lebih rentan terhadap predator, sehingga meningkatkan angka kematian, seperti dilansir dari VOA (6/9).
Mikroplastik menyerap bahan kimia beracun dari lingkungan laut, yang dilepaskan ke dalam tubuh ikan dan mamalia yang mengonsumsinya, kata CEO Orb Media, Molly Bingham.
Air kemasan juga bukan sebuah jawaban. Dalam survei Orb, para peneliti juga mencatat bahwa mereka menemukan mikroplastik dalam beberapa sampel yang diambil dari air kemasan.
Quote:
Orb Media menjelaskan sumber masuknya serat plastik ke pasokan air beragam. Mereka dapat berasal dari:
Serat sintetis pada pakaian yang terbuat dari bulu domba, akrilik, dan poliester, yang menghasilkan ribuan serat mikroskopis setiap dicuci
Debu ban, yang jatuh ke selokan yang berlanjut ke saluran air
Cat digunakan pada rambu-rambu jalan, kapal, dan rumah, yang menyumbang lebih dari 10 persen pencemaran mikroplastik di lautan
Limbah plastik yang tidak ditangani dengan baik, misalnya, garpu, kantong plastik, sedotan--yang setidaknya 8 juta ton masuk ke sumber-sumber air dunia setiap tahunnya
Serat sintetis di udara-sumber yang ilmuwan baru mulai teliti
Microbead dalam produk perawatan pribadi--terutama pembersih wajah--yang telah dilarang oleh Kanada, namun telah mencemari saluran air
Sementara banyak penelitian sebelumnya yang menunjukkan pencemaran mikroplastik di samudera, di mana lebih dari 5 triliun keping plastik mengambang, studi ini adalah penelitian pertama yang dilakukan terhadap air keran.
Contoh sebuah partikel mikroplastik yang ditemukan di sampel air dari India
Spoiler for Partikel2 kecil lainnya:
Penampakan partikel mikroplastik
Bisa ente semua bayangin kan gimana kalo partikel-partikel tersebut menghidap di dalam tubuh,
terus menyebabkan beberapa gangguan pencernaan atau gejala gejala patah hati lainnya.
Semoga aja engga kejadian ye broo..
Permasalahaannya memang belum terpecahkan tapi ada baiknya kita bisa tuh mencegahnya agar airnya tetep steril.
Quote:
Buat liat informasi menarik lainnya seperti artikel di atas bisa liat Di marih
Jangan lupa rate bintang 5, tinggalin komentar dan bersedekah sedikit cendol buat ane dan ane doain agan makin ganteng dan cantik deh