Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Fakta Seputar Ustad atau Kyai, 100% Asli apa KW, Yang Tua atau Muda

pirzandsAvatar border
TS
pirzands
Fakta Seputar Ustad atau Kyai, 100% Asli apa KW, Yang Tua atau Muda
Hallo Semuanya para Kaskuser Lama gak Nulis Thread, dan Kali ini tiba-tiba di tengah malam kepikiran buat nulis sesuatu yang berhubungan dengan tokoh penting dalam ajaran Agama, soalnya sering lihat berita-berita soal hal-hal kayak gini
emoticon-Peluk

Fakta Seputar Ustad atau Kyai, 100% Asli apa KW, Yang Tua atau Muda
emoticon-Hot News


Di Jaman yang serba modern, jaman jhiliyahnya para jaman, sekarang banyak masyarakat terkadang salah mengartikan dan salah memahami tentang ilmu-ilmu yang sering disampaikan oleh Ustad2 jaman sekarang, Memang bagus kalau kita mengikuti ajaran-ajaran para ustad ataupun kyai, tapi taukah kalian, bahwa dijaman sekarang tidak semua Kyai, ataupun Ustad itu 100% Profesinya, terkadang mereka hanya sekedar mencari ketenaran aataupun mencari kedudukan yang akan di "Sedniko Dawuh" dalam bahasa jawa (dihormati banyak orang). Banyak contoh-contoh yang kita lihat di Berita-berita, mereka para Kyai para Ustad, tokoh Ulama terkenal bahkan ajarannya menyeleweng atau bahkan mereka banyak skandal, banyak keganjalan, ataupun yang lebih parah kelakuannya yang tidak pantas bahkan untuk sekedar di pandang, apalagi harus ditiru.


Ada adat dan kepercayaan Masyarakat yang sampai sekarangpun masih dipakai, yaitu ini contohnya :
  1. Masyarakat lebih percaya sama ustad yang umurnya lebih Tua, walaupun gak semua Ustad berumur tua itu bener-bener Ustad 100%
  2. Masyarakat memandang ustad yang kaya itu Ustad yang layak diUnggah-unggahkan, bahkan sampai nunduk-nunduk.


padahal menurut ane gan, bukankah kita sebagai masyarakat harus sangat jeli memilih orang yang patut di tiru ajarannya, karena sekali salah memberikan ajaran dan pengetahuan, kita akan selamanya terjebak oleh ajaran itu, apalagi anak-anak yang masih mudah dimasukin ilmu-ilmu baru. Lihatlah dan ikutilah Tokoh Agama yang layak di anut, yang sederhana dan yang tidak suka mengubar harta atau bermewah-mewahan, karena itu sudah menggambarkan kepribadiannya yang tidak wajar. Bahkan da pula sekarang dengan profesi sebagai Ustad/ Kyai, ketika ada masyarakat mungkin meminta doa, tapi mereka malah memberikan air minum yang aneh ( contohnya air menyan) bukankah itu Musyrik namanya? Bukankah seorang Kyai lebih paham agama. Soalnya ane tahu sendiri lihat kayak gituan, dan dari penilaian ane itu sangat sangat gak layak disebut Kyai karena hal-hal kayak gitu tidak pantas diberikan oleh seorang tokoh Agama. Kalau Dukun sih memang standarnya kayak gitu. Ane juga bingung kenapa Banyak sekali yang ngaku2 Ustad tapi tindak tanduknya tidak seperti itu.


Banyak juga Ustad Muda berilmu tinggi, berpengetahuan luas, berfikiran modern terkadang lebih Arif, Lebih bijak dan lebih paham tentang agama yang sesuai dengan dunia Modern ini. Bukan Tua ataupun muda, Tapi Asli atau Hanya KW yang perlu kita ketahui. Agama bukan mainan, dan bukan pula kepentingan Politik, Banyak sekarang Politik menggunakan Agama sebagai Acuan. Banyak sekali berita-berita yang menyangkut skandal-skandal Kyai/Ustad. Memang Manusia tidak ada yang sempurna, tapi setidaknya mereka panutan masyarakat yang belajar Agama harus lebih baik dari masyarakat biasa, karena masyarakat mempercayai ceramahnya. Tapi yang paling tidak aku sukai itu yang Sok-sok an Politik Bawa Nama-nama Agama, Emang Agama se enaknya Ya buat Promosiemoticon-Turut Berdukaemoticon-Turut Berduka



Tambahan : Sumber https://arsiparmansyah.wordpress.comFakta Seputar Ustad atau Kyai, 100% Asli apa KW, Yang Tua atau Muda
Yang harus dipahami juga bahwa istilah Ustadz mencakup posisi Mudarris (pengajar, orang yang menyampaikan ajaran dihadapan orang lain). Ustadz juga mencakup posisi Mu’allim (orang yang mentransformasikan ilmu, membuat orang yang sebelumnya tidak tahu menjadi tahu, tentunya ustadz sendiri adalah orang yang alim alias berilmu). Ustadz juga berposisi Muaddib atau Musyrif ((orang yang mengajar etika dan moral) sehingga orang yang tadinya tidak berakhlak menjadi syarif (berakhlak mulia)). Ustadz juga memiliki posisi selaku Murabbi, yaitu guru yang memaintenance, guru yang melakukan perawatan secara berkala terhadap ilmu-ilmu pengetahuan termasuk ilmu adab dan akhlak yang ia sampaikan pada orang tertentu maupun dalam ruang lingkup luas pada banyak orang melalui berbagai jalan (mulai dari tulisan, tingkah laku maupun lisan) sehingga jadilah pula ustadz menempati posisi Mursyid. Jadi kesimpulannya, gelar Ustadz itu komposisi penyusunnya sangat kompleks. ia sudah masuk dalam tataran Mudarris, Mu’allim, Muaddib, Murabbi atau Mursyid maka insyaAllah benar ia seorang ustadz. Meskipun mungkin secara jenjang akademik formal, ia tidak harus selalu memiliki keabsahan identitas secara tertulis. Apalagi bila sebaliknya.Namun bila tingkah laku maupun pengajarannya justru tidak sesuai dengan kriteria-kriteria diatas ini maka boleh jadi ke-ustadz-annya itu cuma gelar dari masyarakat awam saja sebagai bentuk takzim atau hormat pada orang ybs (dan boleh jadi tergiring pula oleh kejahilan (kebodohan) atau tradisi dan kultur yang berlaku disekitarnya –termasuk pengaruh media)Jikapun kriteria ustadz belum semuanya terpenuhi komposisinya pada seseorang tertentu, kita dapat saja sementara menyebutnya sebagai: Dai (pendakwah), muballigh (penyampai risalah), khatib (orator).

Satu lagi pastinya syarat untuk kriteria penyebutan Ustadz sebagai orang alim (berilmu) yang bentuk jamaknya menjadi ulama adalah :

Innamaa yakhsyaa allaaha min ‘ibaadihi al’ulamaau inna allaaha ‘aziizun ghofuurun | mereka adalah orang yang takut pada Allah.

Mereka bukan orang yang mudah mengeluarkan fatwa-fatwa tertentu berkaitan dengan hukum maupun kaidah agama sebelum mereka punya pengetahuan pasti yang luas dari berbagai perspektifnya. Inilah orang yang cinta maupun bencinya hanya karena Allah ta’ala. Bukan karena dibayar televisi, bukan karena ia mencari rezeki dari jalan berfatwa maupun bertabligh apalagi untuk mencari kekuasaan.


Lalu bagaimana dengan istilah Kyai?



Sebenarnya sih saya juga suka Ustad/Kyai yang Tua kalau ceramahnya masuk akal, bagus, berfikiran modern, pokoknya yang memang patut di tiru. Soalnya sekarang itu Profesi itu banyak disalah gunakan sebagai kedudukan Sosial dilingkungan masyarakat. Bagaimana Menurut agan-agan atau pandangan agan soal Ustad KW yang banyak terjadi di lingkungan masyarakat sekarang ini?emoticon-Bingung
emoticon-Peluk

Menyedihkan.........!!!!!!!! emoticon-Turut Berdukaemoticon-Turut Berduka Semoga Lebih Banyakan 100% Asli Ya..!!!


Terus Apa Bedanya Kyai dan Ustad ??





0
3.2K
16
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.6KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.