Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tinyladyAvatar border
TS
tinylady
Ketahui 7 Pola Pikir Orang yang Bahagia


Kita semua mengejar kebahagiaan

Beberapa dari kita nemuin kebahagiaan lebih dulu, tapi beberapa yang kurang beruntung mencarinya sepanjang hidup. Kita bisa dapetin kebahagiaan dengan mempelajari pemikiran orang-orang yang telah menemukan kebahagiaan dan memanfaatkannya setiap hari. Inilah tujuh pikiran tidak konvensional yang mereka miliki yang memungkinkan mereka mengalami kebahagiaan dan kepuasan dengan mudah.

#1 - "Saya puas dengan diri saya sendiri"

Kadang ada sebagian orang yang berpikir kalau kerentanan dan kekurangannya, menahan dia untuk bahagia, yang melemahkan dirinya sendiri. Pada kenyataannya, apa yang dia anggap sebagai kerentanannya itu bisa menjadi kekuatan terbesarnya. Masyarakat pandai menilai kita dengan tajam, sehingga kita mulai terkotak-kotakkan menjadi orang yang sama, menjadi seragam.

Pada kenyataannya, kita diciptakan berbeda dari yang lainnya. Beberapa dari kita menyerah dan membiarkan masyarakat melakukan apa yang mereka inginkan terhadap kita. Beberapa lainnya berjuang sampai akhir. Sementara yang kedua membutuhkan perjuangan, itu justru bikin kita jadi lebih bahagia dengan jadi diri sendiri dan tidak harus menyesuaikan diri dengan syarat dan ketentuan yang kamu tidak ada pilihan selain mengangguk setuju.


#2 - "Hal yang membuat saya sangat terluka sesungguhnya adalah kekuatan saya."

Semua orang punya kelemahan -- sesuatu yang menghujam jantung saat orang menyerangnya. "Besi dan batu bisa menghancurkan tulang-tulangku tapi kata-kata tidak akan pernah menyakitiku," kata pepatah. Pepatah ini digunakan orang untuk mengabaikan orang lain yang mencoba untuk membuatmu kesal. Namun diam-diam itu tetap terasa sakit buatmu.

Apa yang orang bahagia rasakan adalah kelemahannya berpotensi jadi sumber kekuatan. Mereka mengakui kalau itu membuatnya lemah, tapi itu juga membantu mereka untuk menjadi sangat bahagia -- jika mereka melihatnya dengan lebih cerah. Seseorang yang kelebihan berat badan bisa memilih untuk membenci berat badan mereka dan mencoba diet yo-yo. Ini adalah perilaku destruktif yang justru membuat situasi semakin buruk.

Bila mereka sadar itu bukan kesalahan mereka kalau badannya lebih berat dari orang lain, mereka akan berhenti mempedulikan hal itu, mencintai dirinya sendiri, dan bahkan bisa menurunkan berat badan lebih cepat dengan tanpa melelahkan emosional.


#3 - "Marah ke orang lain jauh lebih menyakiti diri sendiri ketimbang menyakiti orang lain"

Ada cerita Buddha yang indah yang menjelaskan kemarahan sama seperti menggenggam batu yang secara bertahap panas dan panas. Entah bagaimana Agan mengharapkan orang lain merasakan rasa terbakar dan luka yang Agan rasakan, tapi selama mereka enggak memegang batu tersebut, mereka tidak akan terluka.

Satu-satunya orang yang terluka adalah dirimu sendiri, itulah kenapa kamu harus melepaskan batu panas itu sebelum semakin membuatmu semakin terluka. Orang yang bahagia tidak menyimpan dendam. Mereka tahu itu enggak hanya membuat energinya terbuang percuma, tapi itu juga menyakiti mereka dalam jangka panjang.


#4 - "Dalam hidup, saya memiliki sedikit kontrol daripada yang saya pikirkan."

Kita semua hidup dan mencoba untuk membuat semuanya masuk akal. Kita menilai peristiwa-peristiwa yang terjadi dari hari ke hari bukan sebagai suatu peristiwa tersendiri, tapi sebagai sebuah pola, narasi logis. Orang menulis biografi menghubungkan kejadian-kejadian secara bersamaan, bahkan saat tidak terlihat koneksi logisnya.

Itulah kekurangan manusia. Kita butuh arti dalam semuanya. Dalam kenyataannya, eksistensi kita muncul berdasarkan kesempatan. Setiap masing-masing dari kita dibawa ke dunia ini tanpa tahu kita akan terlahir di mana dan oleh siapa. Hal ini sungguh terasa emansipasi. Kamu merasa bebas dari ekspektasi-ekspektasi dan bebas melakukan apapun yang kamu inginkan dalam hidupmu yang membuatmu bahagia.


#5 - "Kekhawatiran benar-benar bisa memecut diriku sendiri."

Beberapa orang adalah pencemas yang kronis. Mereka menemukan cara untuk mencemaskan apapun yang berseliweran di kepala. Mereka kehilangan kesempatan tidur untuk memikirkan hal tersebut, entah pikirannya hilang sendiri atau akhirnya pada tahap Agan mempertanyakan diri sendiri kenapa mikirin hal tersebut.

Cemas artinya percaya bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi. Dalam kata lain, kamu justru membuat dirimu menjauhi perasaan senang dan menghindari pikiran yang lebih sehat. Kamu berpikir ada kesempatan bahwa sesuatu yang buruk akan berdampak terhadap kehidupanmu. Pikirkan hal terakhir yang paling kamu cemaskan. Agak susah memang.

Kurangi cemasmu, perbanyak pikiran-pikiran baik dan lihat bagaimana kebahagiaan secara nyata hadir dalam pikiran dan hidup Agan.


#6 - "Semakin besar sebuah tragedi, semakin besar saya bisa mengambil manfaat darinya."

Ini adalah pikiran yang paling kuat yang hanya dimiliki orang yang cerdas secara emosional yang bisa mengerti dan menerimanya. Bila kamu mengambil waktu untuk benar-benar berpikir pemikiran ini, tidak ada satu pun yang bisa membuatmu tidak bahagia lagi.

Hal buruk terjadi -- janganlah lari dari kenyataan ini. Ada kalanya seseorang mungkin kehilangan barang, dipecat, kehilangan orang yang dicintai untuk selama-lamanya; atau mungkin memiliki pasangan yang tidak setia. Masyarakat mengatakan kepada kita bahwa itu normal untuk bereaksi berlebihan dan membiarkan pikiran negatif membanjiri kepala kita.

Lalu, gimana orang yang bahagia bereaksi akan hal ini? Mereka akan tetap tenang dan kalem. Mereka mungkin merasakan kesedihan, kemarahan, daan rasa jijik. Tapi mereka akan meluangkan waktu untuk melihat apa hal baik yang bisa diambil dari hal itu agar bisa keluar dari masalah. Bayangkan, mengambil hikmah dari sesuatu yaang ditujukan untuk menyakiti Agan. Gimana caranya melakukan hal itu? Kalau orang lain bisa melakukannya, hari demi hari, Agan juga bisa kok melakukannya.


#7 - "Membiarkan diri kita tidak bahagia, adalah awal dimulainya tindakan kriminal."

Quote yang powerful ini adalah dari orang legendaris bernama Roger Ebert, salah satu kritikus film terbaik di Amerika. Selama berdekade-dekade, Ia menganalisa film-film dan membagikan opininya yang Ia tuangkan dalam karya seninya. Ia mengidap kanker di akhir karirnya yang membuatnya tidak bisa berbicara. Namun, itu tidak membuatnya berhenti dari melakukan kritik.

Quote ini, menurut penulis, adalah kebenaran pamungkas dari kebahagiaan. Momen saat kita terlahir, masyarakat mendorong ekspektasinya kepada kita. Kita disebut tidak begitu baik, bahwa kita harus bekerja lebih keras dan mencoba lebih keras untuk sukses. Terkadang, hal terbaik adalah menerima bahwa dirimu cukup baik.

Kenyataannya, kita semua punya kebahagiaan terpendam dalam diri kita sendiri. Kita hanya harus menyadarinya bahwa kita memilikinya. Itu tidak akan pernah pergi dan akan selalu membiarkan kita membangun inspirasi dan berbahagia darinya. Semudah berhenti membuat dirimu tidak bahagia, dan kamu akan melihat kemana itu akan membawamu.


Penulis adalah seorang founder 1%b, sebuah komunitas online yang memberikan para pengusaha-pengusaha keberanian untuk mengubah kerentanannya menjadi kekuatan.

emoticon-Ultahemoticon-Ultah emoticon-Ultah

Sumber: [URL="https://S E N S O Rthe-mission/the-7-most-unconventional-thoughts-happy-people-have-2116b3da4e6b"]Medium[/URL]

0
18.1K
77
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.