Permisi gan ane newbie mau coba bikin thread perdana ane, mungkin judulnya kurang berkenan
Tapi ane ngga ada maksud buat menimbulkan konspirasi atau yg sjenisnya
Ane juga bukan kebetulan aja ane pernah kuliah di fakultas psikologi dan mempelajari tentang dan ini ide ane untuk buat thread ini karena ane inget pelajaran tentang penyimpangan sosial yg ane pelajari gitu waktu kuliah.
Cekidot ya gan monggo dibaca
Spoiler for awal mula maho:
Homoseksualitas adalah rasa ketertarikan romantis dan/atau seksual atau perilaku antara individu berjenis kelamin atau gender yang sama. Sebagai orientasi seksual, homoseksualitas mengacu kepada "pola berkelanjutan atau disposisi untuk pengalaman seksual, kasih sayang, atau ketertarikan romantis" terutama atau secara eksklusif pada orang dari jenis kelamin sama, "Homoseksualitas juga mengacu pada pandangan individu tentang identitas pribadi dan sosial berdasarkan pada ketertarikan, perilaku ekspresi, dan keanggotaan dalam komunitas lain yang berbagi itu.
Homoseksualitas adalah salah satu dari tiga kategori utama orientasi seksual, bersama dengan biseksualitas dan heteroseksualitas, dalam kontinum heteroseksual-homoseksual. Konsensus ilmu-ilmu perilaku dan sosial dan juga profesi kesehatan dan kesehatan kejiwaan menyatakan bahwa homoseksualitas adalah aspek normal dalam orientasi seksual manusia. Homoseksualitas bukanlah penyakit kejiwaan dan bukan penyebab efek psikologis negatif; prasangka terhadap kaum biseksual dan homoseksual-lah yang menyebabkan efek semacam itu. Meskipun begitu banyak sekte-sekte agama dan organisasi "mantan-gay" serta beberapa asosiasi psikologi yang memandang bahwa kegiatan homoseksual adalah dosa atau kelainan. Bertentangan dengan pemahaman umum secara ilmiah, berbagai sekte dan organisasi ini kerap menggambarkan bahwa homoseksualitas merupakan "pilihan".
Istilah umum dalam homoseksualitas yang sering digunakan adalah lesbian untuk perempuan pecinta sesama jenis dan gay untuk pria pecinta sesama jenis, meskipun gay dapat merujuk pada laki-laki atau perempuan. Bagi para peneliti, jumlah individu yang diidentifikasikan sebagai gay atau lesbian — dan perbandingan individu yang memiliki pengalaman seksual sesama jenis — sulit diperkirakan atas berbagai alasan. Dalam modernitas Barat, menurut berbagai penelitian, 2% sampai 13% dari populasi manusia adalah homoseksual atau pernah melakukan hubungan sesama jenis dalam hidupnya. Sebuah studi tahun 2006 menunjukkan bahwa 20% dari populasi secara anonim melaporkan memiliki perasaan homoseksual, meskipun relatif sedikit peserta dalam penelitian ini menyatakan diri mereka sebagai homoseksual. Perilaku homoseksual juga banyak diamati pada hewan.
Banyak individu gay dan lesbian memiliki komitmen hubungan sesama jenis, meski hanya baru-baru ini terdapat sensus dan status hukum/politik yang mempermudah enumerasi dan keberadaan mereka. Hubungan ini setara dengan hubungan heteroseksual dalam hal-hal penting secara psikologis. Hubungan dan tindakan homoseksual telah dikagumi, serta dikutuk, sepanjang sejarah, tergantung pada bentuknya dan budaya tempat mereka didapati. Sejak akhir abad ke-19, telah ada gerakan menuju hak pengakuan keberadaan dan hak-hak legal bagi orang-orang homoseksual, yang mencakup hak untuk pernikahan dan kesatuan sipil, hak adopsi dan pengasuhan, hak kerja, hak untuk memberikan pelayanan militer, dan hak untuk mendapatkan jaminan sosial kesehatan.
Spoiler for awal mula maho:
Kata homoseksual adalah hasil penggabungan bahasa Yunani dan Latin dengan elemen pertama berasal dari bahasa Yunani ὁμός homos, 'sama' (tidak terkait dengan kata Latin homo, 'manusia', seperti dalam Homo sapiens), sehingga dapat juga berarti tindakan seksual dan kasih sayang antara individu berjenis kelamin sama, termasuk lesbianisme Gay umumnya mengacu pada homoseksualitas laki-laki, tetapi dapat digunakan secara luas untuk merujuk kepada semua orang LGBT. Dalam konteks seksualitas, lesbian, hanya merujuk pada homoseksualitas perempuan. Kata "lesbian" berasal dari nama pulau YunaniLesbos, di mana penyair Sapfo banyak sekali menulis tentang hubungan emosionalnya dengan wanita muda.
Banyak panduan penulisan modern di Amerika Serikat menyarankan untuk tidak menggunakan kata homoseksual sebagai kata benda, tapi menggunakan kata pria gay atau lesbian. Demikian pula, beberapa merekomendasikan untuk sepenuhnya menghindari penggunaan kata homoseksual karena memiliki sejarah yang buruk dan karena kata tersebut hanya merujuk pada perilaku seksual seseorang (berlawanan dengan perasaan romantis) dan dengan demikian memilikikonotasi negatif. Gay dan lesbian adalah alternatif yang paling umum. Huruf pertama sering dikombinasikan untuk menciptakan inisial LGBT (terkadang ditulis sebagai GLBT), di mana B dan T mengacu pada orang biseksual dan transgender.
Kemunculan istilah homoseksual pertama kali ditemukan pada tahun 1869 dalam sebuah pamflet Jerman tulisan novelis kelahiran Austria Karl-Maria Kertbenyyang diterbitkan secara anonim, berisi perdebatan melawan hukum anti-sodomi Prusia. Pada tahun 1879, Gustav Jager menggunakan istilah Kertbeny dalam bukunya, Discovery of The Soul (1880). Pada tahun 1886, Richard von Krafft-Ebing menggunakan istilah homoseksual dan heteroseksual dalam bukunya Psychopathia Sexualis; ia mungkin meminjamnya dari buku Jager. Buku Krafft-Ebing begitu populer di kalangan baik orang awam dan kedokteran hingga istilah "heteroseksual" dan "homoseksual" menjadi istilah yang paling luas diterima untuk orientasi seksual.
Dengan demikian, penggunaan istilah tersebut berakar dari tradisi taksonomi kepribadian abad ke-19 yang lebih luas.
Meskipun penulis awal juga menggunakan kata sifat homoseksual untuk merujuk pada konteks seks-tunggal (seperti sekolah khusus perempuan), sekarang istilah ini digunakan secara eksklusif dalam referensi untuk daya tarik seksual, aktivitas, dan orientasi. Istilah homososial sekarang digunakan untuk menggambarkan konteks seks-tunggal yang tidak secara khusus bersifat seksual. Ada juga kata yang mengacu kepada cinta sesama jenis, homofilia.
Kita sepahamkan dulu gan pemikiran kita
1. Maho itu melanggar syariat agama
Oke fine mereka melanggar syariat agama bahwa jelas tertulis didalam kitab suci al-Quran bahwa manusia diciptakan untuk saling berpasangan. Diantaranya laki-laki harus berpasangan dengan perempuan juga sebaliknya.
2. Maho itu banyak yg kejam
Contoh banyak yang maho membunuh pasangan mahonya hanya karena cemburu atau hal yg lainnya contoh Rian Jombang
3. Maho itu memberikan contoh yang tidak baik kepada khalayak umum
Banyak yg jadi maho karena meniru orang disekelilingnya atau public figure tertentu yang bergaya layaknya laki laki (bila seorang perempuan) atau sebaliknya.
Lalu berfikir secara logika
Ada seorang perempuan yg menjadi seorang lesbian yg bisa dikatakan dalam kategori maho menjadi seperti itu dikarenakan tekanan dari keluarga yang dimana dia tidak dapat menemukan sosok seorang ibu yang seharusnya ada disaat dia beranjak tumbuh. Ada pula karena terdesak kebutuhan ekonomi yang membuat seorang laki laki terpaksa melayani hasrat s*k* seorang laki laki paruh baya karena diidam idamkan uang.
Pada dasarnya bangsa ini terlalu didoktrin dengan ajaran agama (no offense) dalam semua agama apapun tanpa didasari ilmu yang lainnya. Belum lagi masuk ajaran ajaran baru yg mendoktrin masyarakat masyarakat tentang hukum Tuhan yg kadang sebenarnya direvisi oleh manusia itu sendiri untuk mendzolimi suatu kaum tertentu. Padahal Tuhan mengajarkan bahwa kita sesama manusia harus saling mengingatkan bukan mendzolimi, apabila suatu kaum salah tidakkah sebaiknya kita tegur dan ingatkan bahwa dia (maho) harusnya berada di jalan Tuhan dengan kodratnya sebagai laki-laki atau wanita bukan malah mencemoohnya.
Buka kan fikiran kita, maho juga manusia bukan hewan yg seenaknya bisa didzolimi. Mereka hanya tersesat dari jalan Tuhan bukan mencuri atau menyesatkan orang dengan ajaran illuminati fremasson atau seperti Lia eden yg mengaku dirinya adalah utusan Tuhan.
Jangan jadikan bangsa ini bangsa yg bodoh yg mau didoktrin dengan ilmu keagamaan yg entah berantah asalnya darimana yg ada bangsa kita ini akan menjadi sarang teroris karena tanpa didukung dengan pemikiran luas secara logika dan pandangan umum tentang suatu masalah tertentu.
Spoiler for ilmu psikologi tentang maho:
Saat ini, homoseksualitas sudah tidak dianggap sebagai sebuah gangguan kejiwaan. Tentu saja acuan dari pernyataan diatas adalah DSM (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder / buku acuan diagnostik secara statistikal untuk menentukan gangguan kejiwaan) yang dibuat oleh ‘kiblat’ ilmu kejiwaan saat ini, yaitu APA alias asosiasi psikiatri Amerika. Di dalam DSM, yang sudah masuk ke edisi ke empat, homoseksualitas sudah tidak masuk ke dalam kategori gangguan kejiwaan manapun. Salah satu alasannya adalah karena syarat bagi sebuah perilaku untuk diklasifikasikan sebagai gangguan jiwa dalam DSM adalah jika perilaku tersebut mengganggu kehidupan orang yang menderitanya. Temuan di lapangan menyatakan bahwa para homoseksual dapat hidup dengan normal dan bahagia.
Situs dari asosiasi psikologi Amerika (American Psychological Association) juga mengatakan dengan tegas bahwa homoseksualitas bukan sebuah gangguan. Kesimpulan yang mereka nyatakan ini berasal dari temuan bahwa, seperti yang di pakai oleh DSM untuk menyimpulkan bahwa homoseksualitas bukanlah sebuah gangguan, orang yang berorientasi seksual homoseksual (gay) dapat hidup dengan normal seperti orang lain.
Berikut adalah sejarah dari ditariknya homoseksual dari klasifikasi gangguan kejiwaan (Mental Disorder) oleh dunia ilmu kejiwaan:
Masa Psikologi Klasik – Jung, Adler dan Freud menyatakan bahwa homoseksualitas adalah sebuah gangguan kejiwaan. Saya belum menemukan penjelasan dari pandangan Jung dan Adler, tapi menurut Freud, homoseksualitas adalah sebuah bentuk fiksasi (berhentinya perkembangan mental) dari satu dimensi dari tahap perkembangan mental seseorang, sehingga orang normal adalah orang yang berhasil berkembang menjadi seorang heteroseksual.
DSM-I (DSM versi pertama) yang diterbitkan pada tahun 1952– menyatakan bahwa homoseksualitas adalah gangguan kepribadian sosiopathik. Artinya, orang yang memiliki orientasi seksual homoseksual memiliki kepribadian yang menyimpang dari norma sosial, dan penyimpangan ini harus diperbaiki.
DSM-II yang diterbitkan tahun 1968 – menghapus homoseksual dari daftar penyakit sosiopath dan memindahkannya ke daftar Sexual Deviation (penyimpangan seks).
DSM-III yang diterbitkan pada tahun 1973 – menyatakan bahwa homoseksualitas dinyatakan sebagai sebuah gangguan HANYA jika orientasi seksual homoseksual orang tersebut mengganggu dirinya (dia tak mau menjadi homoseksual). DSM-III kemudian mengalami revisi dan pada edisi revisi ini, homoseksualitas sudah tidak dianggap sebagai sebuah gangguan sama sekali. Alasannya adalah, karena para komite DSM menyatakan bahwa adalah normal bagi seorang homoseksual untuk merasa terganggu dengan orientasi seksualnya pada saat ia pertama kali menyadari bahwa ia seorang homoseksual. Oleh karena itu perasaan terganggu yang dirasakan seorang homoseksual bukanlah sebuah gangguan.
Robert L. Spitzer, ketua komite pembuatan DSM III menyatakan bahwa homoseksualitas tidak lebih dari sebuah variasi orientasi seksual. Tidak lebih.
ada benernya juga sih gan TS
maho juga manusia mereka berhak mendapatkan perlakuan baik dari siapapun
selama mereka gak mengganggu kenapa kita harus mengusik ?
bukan berarti mendukung adanya maho tapi seharusnya mereka diingatkan tapi kebanyakan disini mau di kaskus atau dimana mana yang ada mereka malah dicemooh. hal itu yang membuat mereka berfikir kepalang tanggung malu dicemooh maho daripada harus bertaubat
Quote:
Original Posted By yudo3gp►yah kebetulan ane dari bidang kedokteran ni... klo dari segi kedokteran sih ga terlalu masalah, asal saat berhubungan intim tidak berganti2 pasangan ato tanpa menggunakan alat pengaman, karena gampang terkena penyakit kelamin secara langsung daripada perempuan yang kebanyakan dari mereka hanya sebagai pembawa, tapi klo hanya untuk sensasi perasaan alias tanpa ada hubungan intim yah its okay aja asal itu masih ada batasannya seperti tidak merugikan orang disekitarnya dan tidak secara senonoh mempertontonkan cara pemberian kasih sayang mereka ato pacaran didpn banyak umum, karena suka dengan sesama jenis masih hal yang tabu di beberapa negara apalagi di indonesia...
klo kita memikirkan anti maho ato pendukung maho ngapain susah2... toh dia ga mikirin kita... jadi ga usah diambil pusing, kita juga bukan siapa2nya...
bukan ane menyinggung perasaan agan2 semua, ane juga pernah dpt pasien yang kebetulan dia curhat ttg hubungan dia dengan sesama jenis, itu terjadi oleh karena lingkungan disekitar, dia mengaku awalnya bukan maho tapi lingkunganlah yang berpengaruh... jadi klo ane sendiri menyimpulkan jgn lgs ngebully maho... gimana klo ente yang nge bully berada di wilayah lingkungan mereka, apa ente mau ngata2in mereka, ane jamin ga mungkin... ente yang bully maho itu brarti org yang ga pernah liat kenyataan bagaimana hidup disekitar ente... sama aja ente ngomong "SAY NO TO DRUG" ente bisa ngomong gitu, tapi bagaimana jika ente brada dilingkangan pemakai obat2an, apa ente lgs nolak, ato ente bakal lari begitu aja? ane jamin ente ga akan nolak... itulah kerasnya lingkungan, maka kita harus baik2 memilih mana lingkungan yang sehat mana yang ga
Diubah oleh fatirizski 19-06-2013 10:13
0
4.3K
Kutip
45
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!